Kisah Tragis Cyntoia Brown, Dapat Vonis Hukuman Penjara Seumur Hidup saat masih Berumur 16 Tahun
INDOZONE.ID - Cyntoia Denise Brown, seorang wanita asal Fort Campbell, Kentucky, AS kelahiran 29 Januari 1988. Tidak diketahui siapa ayah kandungnya, tapi yang jelas, ibunya bernama Georgina Mitchell.
Ketika Cyntoia lahir, ia mengalami Fetal Alcohol Syndrome, yakni kecacatan pada bayi akibat konsumsi alkohol yang dilakukan ibunya.
Tak hanya mengonsumsi alkohol, Georgina juga memakai narkoba saat masih mengandung Cyntoia.
Kecanduannya dengan alkohol dan narkoba berimbas ia harus berpisah dengan Cyntoia. Georgina menyerahkan putrinya ke panti asuhan untuk diadopsi oleh keluarga yang lain.
Kehidupan Baru Cyntoia
Kehidupan baru Cyntoia bersama keluarga barunya berjalan dengan harmonis. Akan tetapi, Cyntoia memutuskan untuk keluar dari sekolahnya. Ketika itu, Ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Sejak berhenti sekolah, Cyntoia mulai melakukan berbagai macam kenakalan yang membuatnya harus berurusan dengan pihak kepolisian. Ia bahkan beberapa kali keluar-masuk penjara anak pada medio April 2001 sampai September 2003.
Cyntoia pun beberapa kali menjalani program pembinaan, namun ia selalu kabur dari pusat pembinaan anak di bawah umur.
Pada Agustus 2004, Cyntoia hidup menjadi gelandangan di jalanan Nashville, Tennessee.
Baca Juga: William Kemmler dan Kisah Eksekusi Kursi Listrik Pertama di AS
Di masa inilah Cyntoia bertemu dengan Garion L. McGlothen. Ia mengajak Cyntoia untuk tinggal di hotel InTown Suites yang berada di Atlanta, Georgia. Tanpa sepengetahuan Cyntoia, Garion diam-diam menjual Cyntoia untuk menjadi seorang pelacur.
Kehidupan tragis Cyntoia sebagai pelacur pun bermula. Sebagai bentuk ancamannya, Garion tak segan-segan memukuli dan memperkosa Cyntoia jika dirinya berusaha melawan.
Pada 6 Agustus 2004 malam, Cyntoia di-booking oleh seorang agen real estate sekaligus pastur Gereja bernama Johnny Michael Allen.
Mereka bertemu di tempat parkir Sonic Drive-In, sebuah restoran ternama di AS.
Baca Juga: John Filip Nordlund dan Kisah Pembantaian Penumpang Kapal Feri di Swedia
Penembakan
Mereka sempat makan malam dulu di restoran tersebut. Dalam transaksinya, Johnny membayar Cyntoia sebesar USD150.
Dari sini, terjadi simpang siur mengenai kejadian yang sebenarnya terjadi diantara mereka. Tapi pada akhirnya, Cyntoia menembak Johnny di kepalanya dan merampok uangnya.
Dalam pengakuannya Cyntoia, ia menembak mati Johnny sebagai bentuk bela diri. Alasannya adalah karena ia merasa "tidak nyaman" saat "melayani" Johnny.
Untuk mengonfirmasi alasan Cyntoia, pramusaji restoran Sonic Drive-In yang pada saat itu melayani keduanya, mengaku merasakan hal yang sama dengan Cyntoia ketika melayani Johnny.
Sementara itu di pihaknya Johnny, mereka menyebut kalau alasan Johnny mau "menyewa" Cyntoia, semata hanya untuk mengajaknya kembali ke jalan yang lurus.
Mungkin karena Cyntoia yang tidak biasa mendengarkan ceramah keagamaan, Ia merasa tidak nyaman saat bersama dengan Johnny.
Baca Juga: Kisah Tragis Kasi Beck Akhmetukov, Agen MI6 Asal Turki yang Tewas di Swedia
Setelah membunuh Johnny, Cyntoia mencuri uang milik Johnny sebesar USD172 beserta 2 pistol miliknya.
Ia juga membawa mobil SUV milik Johnny ke parkiran Walmart terdekat dan meninggalkannya begitu saja.
Cyntoia kemudian menghubungi salah seorang tetangganya untuk menjemputnya. Tak butuh waktu lama bagi si tetangga untuk tiba di lokasi.
Menurut kesaksian si tetangga, ia sempat diminta oleh Cyntoia untuk mengantarnya ke rumah Johnny, dengan maksud untuk mencuri harta bendanya. Si tetangga menolak permintaannya Cyntoia dan memilih untuk mengantarnya pulang.
Baca Juga: Kisah Johan Alfred Ander, Si Napi Terakhir yang dihukum Mati di Swedia
Di sepanjang perjalanan, Cyntoia menceritakan semua yang telah Ia lakukan kepada Johnny. Tentunya hal itu membuat si tetangga ketakutan.
Setibanya di tujuan, si tetangga menceritakan semua tindak kriminal yang dilakukan Cyntoia kepada teman sekamarnya. Mengetahui hal itu, Cyntoia mengancam akan membunuh tetangganya. Dari situlah Cyntoia langsung diringkus oleh Polisi.
Menariknya saat proses investigasi digelar, polisi tidak menemukan pistol yang digunakan untuk membunuh Johnny, meskipun bukti penembakannya valid.
Cyntoia tetap bersikukuh kalau ia menembak mati Johnny atas alasan bela diri. Saat "bermain", Cyntoia menyebut kalau Johnny selalu menatapnya dengan tatapan yang aneh sambil mengelus dirinya.
Merasa takut, Cyntoia pun memutuskan untuk menembak Johnny tepat di kepalanya.
Di versi lainnya, Cyntoia menembak Johnny yang sedang tertidur usai "bermain". Setelah Johnny tewas, Cyntoia pun mengambil harta bendanya Johnny dengan leluasa.
Pada 14 Agustus 2004, Cyntoia menjalani pemeriksaan kejiwaan di Western Mental Health Institute. Saat pemeriksaan, Cyntoia menyerang suster yang membantu jalannya pemeriksaan kejiwaan.
Permasalahannya sendiri sangat sepele, hanya karena Cyntoia tidak diizinkan untuk menghubungi ibu sambungnya.
Selain suster, ada beberapa pasien lainnya yang turut menyaksikan perbuatan beringasnya Cyntoia. Walaupun hasil tesnya tidak berjalan dengan baik, Cyntoia langsung dikembalikan ke dalam sel tahanannya.
Ada pengakuan mengejutkan dari 3 teman satu selnya Cyntoia. Mereka semua mengatakan kalau Cyntoia menceritakan aksi kejinya kepada Johnny, yang membuat mereka semua ketakutan.
Baca Juga: Kisah Yngsjo Murder, Kasus Pembunuhan Legendaris yang dilakukan oleh Pasangan Sedarah di Swedia
Berbagai macam upaya pembelaan pun dilakukan oleh kedua pihak dengan mendatangkan sejumlah saksi yang relevan dengan kasus tersebut. Singkat cerita, di usianya yang masih menginjak 16 tahun, Cyntoia mendapat vonis hukuman penjara seumur hidup.
Jalani Kehidupan di Penjara
Cyntoia mendekam di Penjara Wanita Tennessee, yang dikenal karena penjagaannya yang super ketat. Berdasarkan keputusan hakim, Cyntoia baru diizinkan untuk mengajukan banding setelah ditahan selama 51 tahun.
Fun fact, saat masih di penjara, Cyntoia pernah mengikuti ujian kesetaraan SMA pada bulan Maret 2005. Kemudian, ia mendapat gelar sarjana kesenian di Universitas Lipscomb pada Desember 2015. Dari semua hasil ujiannya, Cyntoia berhasil memperoleh nilai sempurna.
Baca Juga: Pembunuhan Black Dahlia: Kasus Kriminal Paling Terkenal di Amerika Serikat
Selain itu, Cyntoia melangsungkan pernikahannya pada saat masih dipenjara. Ia menikah dengan seorang musisi R&B bernama Jaime Long di tahun 2017.
Masih di tahun 2017, Cyntoia menjadi viral di sosial media usai membagikan kisah hidupnya.
Bahkan, kisahnya Cyntoia ini sampai menarik perhatian sejumlah tokoh publik ternama di AS, seperti Rihanna, Kim Kardashian, T.I., LeBron James sampai Snoop Dogg.
Pada Maret 2018, Cyntoia menjalani proses persidangannya lagi, sekaligus untuk me-review sikapnya selama mendekam di penjara.
Beberapa rekan napi Cyntoia bersaksi kalau dirinya sudah menunjukkan perubahan sikap yang baik. Selain rekan napinya, teman kuliah Cyntoia turut memberikan pembelaannya.
Baca Juga: Pembunuhan Hinterkaifeck 1922: Kasus Kriminal Terbesar di Jerman
Akan tetapi, Detektif Charles Robinson selaku detektif kepolisian yang sudah menyelidiki kasusnya Cyntoia sejak awal, berusaha keras untuk menentang upaya hakim guna memberikan keringanan hukuman maupun pengampunan untuk Cyntoia.
Hasilnya, hakim menyetujui keinginan sang detektif. Berkat kisah hidupnya yang viral, Cyntoia pun mulai mendapat dukungan dari sejumlah pihak agar hukumannya bisa dicabut atau paling tidak dikurangi.
Pada akhirnya lewat persidangan yang digelar pada 7 Januari 2019, Cyntoia mendapat keringanan hukuman yang semula kurungan penjara seumur hidup, menjadi kurungan 15 tahun, dan masa tahanannya Cyntoia akan berakhir di tahun 2019.
Cyntoia pun dibebaskan setelah mendekam di penjara selama 15 tahun pada tanggal 7 Agustus 2019.
Beberapa bulan sebelum dirinya dibebaskan, Cyntoia kembali mendapat gelar sarjana dari Universitas Lipscomb jurusan manajemen. Lagi-lagi, Cyntoia berhasil mendapat nilai sempurna alias IPK 4.0.
Cyntoia mulai disibukkan dengan berbagai macam undangan wawancara dan tawaran pembuatan film dokumenter.
Ia juga merilis sebuah buku memoar yang berjudul Free Cyntoia: My Search for Redemption in the American Prison System pada 15 Oktober 2019.
Bersama sang Suami, Cyntoia mendirikan sebuah organisasi non-profit bernama The Foundation for Justice, Freedom, and Mercy. Tujuannya adalah untuk merangkul dan membantu orang yang terkena dampak dari tindakan eksploitasi dan ketimpangan hukum di AS.
Baca Juga: Kazuyoshi Miura, Pebisnis Jepang yang Tega Menghabisi Nyawa Istrinya saat Berlibur di Los Angeles
Buat kalian yang suka nonton Netflix, kalian bisa menonton film dokumenternya Cyntoia yang berjudul Murder to Mercy: The Cyntoia Brown Story. Film ini dirilis pada 29 April 2020 silam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NPR, City Of Champaign