INDOZONE.ID - Selama 82 tahun hidup, Mihailo Tolotos meninggal dunia tanpa melihat figur perempuan atau modernisasi dunia modern.
Tolotos merupakan seorang biarawan asal Halkidiki, Yunani. Ia lahir di 1856, tetapi ibu kandung Tolotos meninggal dunia pada saat melahirkannya.
Baca Juga: Mengenal Kipekee, Bayi Jerapah Tanpa Motif yang Unik dan Langka di Dunia
Akibat kehilangan ibu kandungnya saat lahir, Tolotos diadopsi oleh para biarawan di Gunung Athos. Gunung Athos atau dikenal dengan “Gunung Suci” merupakan tempat yang ketat serta komitmen teguh untuk hidup selibat bagi para biarawan.
Gunung Athos merupakan rumah bagi 20 biarawan di bawah yurisdiksi Patriark Ekumenis Konstantinopel dan dianggap sebagai negara otonom dalam Republik Yunani.
Dulu, para biarawan tiba di Gunung Athos pada abad ke-9. Kini, sudah lebih dari dua ribu biarawan yang menetap di Athos.
Beberapa di antaranya datang dari negara lain, termasuk Rumania, Moldova, Bulgaria, Serbia, Rusia, serta Amerika Serikat (AS).
Para biarawan di sana menerapkan pelajaran Kristen Ortodox dan peraturan avaton. Memasuki abad ke-10, peraturan avaton menekankan, bahwa wanita dan hewan tidak diperbolehkan masuk ke dalam wilayah untuk memastikan para biarawan dapat mengabdi sepenuhnya secara spiritual.
Aturan avaton ini bertujuan untuk mempertahankan gaya hidup yang selibat bagi para biarawan. Selibat merupakan gaya hidup tanpa menikah, melakukan hubungan seksual ataupun keduanya.
Baca Juga: Sejarah dan Proses Hukuman Mati Waist Chop yang Mengerikan
Tidak hanya mempertahankan gaya hidup, peraturan avaton juga melindungi para biarawan dari perubahan dunia modern.
Alhasil, Tolotos tumbuh tanpa bertemu dengan seorang wanita, melihat pesawat terbang, mobil ataupun menyaksikan film layaknya kebanyakan orang.
Tolotos meninggal pada 1938 di usia 82 tahun. Ia meninggal tanpa melihat dunia luar sekalipun dari batas tempat sucinya.
Kehidupan Tolotos diabadikan dengan upacara pemakaman khusus oleh para biarawan.
Para biarawan di sana, percaya kehidupan Tolotos merupakan satu-satunya biarawan yang hidup dan mati tanpa melihat seorang wanita.
Kisah hidup Tolotos memberikan sekilas gambar bagaimana dunia yang belum tersentuh oleh modernisasi, akan sangat kontras dengan pengalaman penduduk kontemporer.
Kehidupan Tolotos juga masuk ke dalam kolom Edinburgh Daily Courier pada 29 Oktober 1938.
Kini, Gunung Athos diakui oleh UNESCO sebagai tempat dengan bukti nyata ketahanan spiritual dan tradisi.
Gunung Athos menarik ribuan pengunjung tiap tahunnya demi menyaksikan kekayaan sejarah dan spiritual.
Namun, peraturan avaton yang masih melarang perempuan untuk masuk, menjadi kontroversial karena dianggap diskriminatif dan ketinggalan di era modern kesetaraan gender.
Penulis: Gadis Kinamulan Esthiningtyas
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourstory.com, Greekreporter.com