PKI kembali meraih pengaruh dalam Pemilu 1955, di mana partai ini berhasil menjadi salah satu dari empat partai politik terbesar di Indonesia.
PKI bahkan diklaim memiliki anggota hingga 3,5 juta orang, menjadikannya partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan Tiongkok.
Pemberontakan G30S/PKI (Getty)
Namun, puncak kejayaan PKI tidak berlangsung lama. Pada malam 30 September 1965, terjadi pembunuhan terhadap sejumlah jenderal TNI Angkatan Darat dalam apa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September (G30S).
PKI dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini, dan pemerintah segera melakukan penumpasan terhadap para pimpinan dan anggota PKI.
DN Aidit, yang saat itu menjadi pemimpin PKI, berhasil melarikan diri ke Yogyakarta dan Semarang, namun upayanya untuk mempertahankan kesatuan PKI gagal.
Partai tersebut terpecah antara kelompok moderat dan radikal, yang semakin memperlemah kekuatan mereka.
Pada November 1965, DN Aidit ditangkap di Surakarta. Rencananya, ia akan dibawa ke Semarang, namun Aidit dilaporkan tewas dalam perjalanan.
Hingga saat ini, tempat eksekusi dan lokasi makam Aidit tetap menjadi misteri.
PKI pun resmi dibubarkan, dan para simpatisannya menjadi target penumpasan di seluruh Indonesia.
Dilansir dari YouTube @Sarang Demit, salah satu sosok pengikut PKI yang dikenal sakti adalah Mbah Suro, atau Mulyono Surodiharjo, seorang dukun dan kepala desa dari Blora, Jawa Tengah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube