Rabu, 04 SEPTEMBER 2024 • 20:48 WIB

Henry Lee Lucas dan Ottis Toole, Duet Maut yang mengaku Menghabisi Ratusan Nyawa Warga AS

Author

Henry Lee Lucas dan Ottis Toole

INDOZONE.ID - Pada era 1980-an awal, Amerika Serikat digegerkan dengan penangkapan 2 orang pelaku pembunuhan bernama Henry Lee Lucas dan Ottis Toole.

Kedua pelaku yang ternyata adalah pasangan penyuka sesama jenis ini membuat sebuah pengakuan yang menghebohkan, di mana mereka mengaku telah membunuh ratusan penduduk AS di medio 1970 sampai 1980-an. Benarkah demikian?

Sebelum itu, kita telusuri dulu soal masa lalu kedua pelaku. Pertama adaalah Henry Lee Lucas, seorang pria asal Blacksburg, Virginia kelahiran 23 Agustus 1936. Ia adalah anak bungsu dari 9 bersaudara, putra pasangan Nellie Viola dan Anderson Lucas.

Ayahnya Henry adalah seorang penjual pensil yang tidak mempunyai kaki akibat kecelakaan kerja, sementara ibunya adalah seorang pelacur. Henry kerap mendapat perlakuan kasar baik dari orang tua maupun kakak-kakaknya.

Baca Juga: Pembunuhan di Balik Kotak Sumbangan Sahur dalam Kondisi Terikat

Parahnya adalah ketika salah seorang kakaknya menusuk mata kiri Henry dengan sebuah pisau. Bukannya segera diobati, matanya Henry terus dibiarkan sampai ia harus mengalami kebutaan pada mata kirinya.

Henry kerap dipaksa Ibunya untuk menontonnya sedang melayani pelanggannya. Jika ia menolak, ia akan disiksa sang ibu usai dirinya dipuaskan oleh pelanggannya. Karena sang ibu juga Henry kerap dipaksa berpakaian layaknya perempuan. Lebih buruknya lagi, Henry dipaksa sang ibu untuk menjual tubuhnya sendiri.

Saat ayahnya meninggal, Henry sempat kabur dari rumah dan tinggal bersama Kakak tirinya. Dari sinilah ketertarikan Henry pada sesama jenisnya muncul.

Ternyata, Henry mulai menjalin hubungan asmara dengan Kakak tirinya sendiri yang sama-sama berjenis kelamin laki-laki. Bukan cuma itu, Henry juga kerap menyetubuhi hewan untuk memuaskan hasrat seksualnya, sebelum akhirnya ia membunuh hewan tersebut.

Baca Juga: 6 Insiden Tragis 'September Hitam' di Indonesia: Dari Pembunuhan Munir hingga Tragedi PKI

Di sisi lain, Henry mulai melancarkan aksi kriminalnya, termasuk membunuh dan mencuri. Henry menjadi pembunuh untuk pertama kalinya pada Maret 1951 dengan korbannya bernama Laura Everlean Burnsley, yang saat itu masih berumur 17 tahun.

Per tahun 1954, Henry mulai sering keluar-masuk penjara. Bukan karena membunuh, melainkan mencuri. Saat ia dibebaskan dari penjara untuk ke sekian kalinya pada tahun 1959, Henry sempat mencoba untuk hidup layaknya pria normal dengan bertunangan dengan seorang wanita bernama Stella Curtis.

Mereka tinggal di rumah Kakak tiri Henry yang lainnya bernama Opal Retta Jennings di Tecumseh, Michigan.

Akan tetapi, pertunangannya Henry ditolak sang ibu, membuat Henry tak terima dengan itu. Alhasil dengan pengalamannya sebagai pembunuh, Henry menghabisi nyawa Ibunya sendiri dengan cara menusuk lehernya.

Henry kembali dibekuk kepolisian pada tahun 1960 dan mendapat vonis 10 tahun penjara.

Baca Juga: Api Cemburu Istri Suami Nikah Lagi, Bakar Tenda Pernikahan Akibatkan 57 Orang Tewas

Pelaku selanjutnya yang bernama lengkap Ottis Elwood Toole. Ottis lahir di Jacksonville, Florida pada 5 Maret 1947.

Soal latar belakang keluarganya, kondisi keluarganya Ottis hampir mirip dengan keluarganya Henry.

Ottis memiliki seorang ayah pecandu alkohol, sementara ibunya adalah seorang yang sangat kasar. Ia selalu menyiksa Ottis, tak hanya itu ia juga sering memaksa Ottis berpakaian layaknya perempuan dan memanggil dirinya sebagai Susan.

Sebenarnya, ada alasan dibalik siksaan fisik dan mental yang Ottis alami. Semuanya berawal dari kelakuan bejat ayahnya yang memaksa Ottis berhubungan badan dengan teman Ayahnya saat ia masih berumur 5 tahun.

Selang 5 tahun berikutnya, Ottis mengaku kalau dirinya adalah seorang gay, yang mana pengakuannya itu jadi pemicu terjadinya siksaan fisik dan mental yang ia alami.

Sama halnya dengan Henry, Ottis juga ditinggal pergi oleh ayahnya. Namun, bukan karena ayahnya sudah meninggal, melainkan kabur dari rumah. Kemudian, Ottis juga dipaksa untuk menjual dirinya sebagai pemuas syahwat para pria gay.

Ottis pun sama-sama melarikan diri dari rumahnya, namun ia biasa tinggal di sebuah rumah kosong. Dalam pelariannya, Ottis mendapat uang dari hasil jual diri dan mengemis.

Ditambah lagi, Ottis juga mulai melakukan aksi kriminalnya, mulai dari membakar gedung atau rumah warga, membunuh dan mencuri mobil milik salah satu pelanggannya.

Baca Juga: Sejarah Dinasti Xia, Masa Kejayaan Dinasti Pertama Tiongkok dan Keruntuhannya

Ottis sempat menjalani hidup yang normal pada 14 Januari 1976 dengan seorang wanita yang umurnya 25 tahun lebih tua darinya. Namun, pernikahannya ini hanya bertahan selama 3 hari setelah dirinya mengetahui kelainan orientasi seksualnya Ottis.

Pertemuan Henry dan Ottis

Pertemuan Henry dan Ottis

Tak lama usai bercerai dari istrinya, Ottis bertemu dengan Henry untuk pertama kalinya di sebuah kios makanan. Adanya kesamaan pada masa lalu mereka, hubungan asmara diantara 2 pria ini pun mulai terjalin.

Pengalaman Henry yang sudah lama menjadi seorang kriminal, ia pun menjadi mentor bagi Ottis dalam melancarkan aksi jahatnya.

Sambil berjalan, Henry mengajari Ottis lebih banyak tentang cara membunuh dan mencuri, walau dalam pengakuannya Ottis pernah membunuh orang saat ia masih berumur 14 tahun. Bersama-sama, dua sejoli ini berkeliling AS dan membunuh siapapun yang mereka mau.

Baca Juga: Konflik India dan Tiongkok 1962: Sengketa Perbatasan yang Berujung Kontak Fisik

Dalam pengakuan mereka, aksi kejinya ini tidak terpaku pada aksi pembunuhan saja, diantaranya ada pemerkosaan, penyiksaan, mutilasi sampai kanibalisme.

Bahkan, Henry dan Ottis sering membawa potongan kepala korbannya di kursi belakang mobil mereka sepanjang tur mereka berkeliling AS.

Akan tetapi, hubungan mereka harus berakhir saat Henry mulai tertarik dengan keponakan perempuannya Ottis yang bernama Becky Powell.

Henry pun pergi bersama Becky, meninggalkan Ottis seorang diri. Pasangan ini berpindah ke wilayah Ringgold, Texas.

Namun, cinta Henry kepada Becky hanya bertepuk sebelah tangan saja. Kesal karena cintanya ditolak, Henry pun gelap mata dan langsung membunuh Becky.

Kemudian, Henry memutilasi jasad Becky dan membuangnya secara sembarangan di tempat yang terpencil.

Baca Juga: Mengungkap 3 Pantangan Rebo Wekasan, Konon Identik dengan Hari Malapetaka!

Penangkapan Henry-Ottis dan Beberapa Fakta Lainnya

Di tahun 1983, polisi lagi-lagi menangkap Henry yang kebetulan masih berada di Texas. Sementara Ottis baru ditangkap di tahun 1984 saat dirinya berada di Florida.

Henry sendiri mengaku telah menghabisi nyawa lebih dari 250 orang di seluruh AS, sementara Ottis hanya mengaku telah membunuh 108 orang warga AS saja. Namun ternyata, polisi hanya bisa membuktikan beberapa kasus pembunuhan saja.

Menurut penelusuran polisi, Henry hanya terbukti bersalah atas 11 kasus pembunuhan saja, sedangkan Ottis hanya terbukti atas 10 kasus pembunuhan saja. Jika dijumlahkan, keduanya diketahui bersalah atas 21 kasus pembunuhan saja.

Debra Jackson dan Adam Walsh, korban dari aksi kriminalnya Henry dan Ottis

Dari 21 kasus tersebut, ada 2 kasus yang menjadi pusat perhatian publik saat itu. Yang pertama adalah kasus kematiannya Debra Louise Jackson, seorang perempuan berumur 23 tahun yang jasadnya ditemukan di kawasan Georgetown, Texas pada Hari Halloween tahun 1979.

Debra ditemukan tak bernyawa dalam keadaan telanjang dan terdapat kaos kaki berwarna oranye di lokasi TKP.

Kaus kaki tersebut menjadi senjata yang dipakai Henry untuk mencekik Debra hingga dirinya tak bernyawa. Kasus ini dikenal publik sebagai Kasus Kaos Kaki Oranye.

Baca Juga: Apa itu Rabu Wekasan 2024? Simak Makna Peringatannya!

Kasus yang kedua adalah kasus yang sangat fenomenal, dimana Ottis menculik, membunuh dan memutilasi seorang anak kecil berumur 6 tahun bernama Adam Walsh. Kejadian ini sendiri terjadi pada 27 Juli 1981 di Hollywood, Florida.

John Walsh selaku Ayah dari Adam, sekaligus salah satu jurnalis kondang di AS sempat membantah kalau Ottis lah pelakunya. Tapi setelah 27 tahun berlalu, polisi resmi menetapkan Ottis sebagai pelaku pembunuhannya Adam.

Kematian Adam menjadi pemicu terciptanya salah satu acara TV ternama di AS bernama America’s Most Wanted, yang ditayangkan sejak 7 Februari 1988 sampai saat ini.

Untuk vonis hukumannya sendiri, Henry dan Ottis mendapat hukuman seumur hidup. Ottis menjadi orang pertama yang meninggal, dimana dirinya meninggal pada 15 September 1996 akibat gagal ginjal. Sementara Henry meninggal pada 12 Maret 2001 akibat mengalami gagal jantung.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Allthatsinteresting.com