Warga Amerika Dilanda Phobia Pembunuh Berantai, Dipicu Banyaknya Orang Hilang dan Pembunuhan Tak Terpecahkan Sepanjang 2023
INDOZONE.ID - Sepanjang tahun 2023 lalu, warga Amerika Serikat seolah kenyang karena menyaksikan gelombang kasus orang hilang dan penemuan mayat korban pembunuhan yang tak terpecahkan. Hal ini menciptakan ketakutan dan phobia terhadap kemungkinan adanya pembunuh berantai yang berkeliaran.
Fenomena ini tidak hanya dipicu oleh kejadian misterius itu sendiri, tetapi juga oleh boomingnya genre kriminal sejati dan meningkatnya popularitas web sleuths, individu-amatir yang menyelidiki kasus-kasus kejahatan.
Beberapa pembunuhan dan penemuan mayat
Mengutip laporan dari Fox News, kekhawatiran ini semakin nyata dengan adanya kasus seperti Pembunuh Berantai Long Island (LISK), yang sebelumnya dianggap sebagai kisah hantu hingga penangkapan Rex Heuermann di musim panas yang dituduh melakukan tiga pembunuhan "Gilgo Beach 4."
Meski demikian, pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban masih mengelilingi kasus ini, menciptakan mitos dan teori yang berkembang di masyarakat.
Baca Juga: Kisah Diogo Alves: Pembunuh Berantai dari Portugal yang Kepalanya Diteliti Oleh Ilmuwan
Kekhawatiran ini juga tersebar ke kota-kota lain, seperti Portland, Oregon, dan sekitar Lady Bird Lake di Austin, Texas. Kematian dan kejadian hilang misterius di tempat-tempat ini menciptakan atmosfer ketakutan akan adanya pembunuh berantai yang mungkin masih berkeliaran.
Meskipun polisi setempat berusaha membantah klaim-klaim tersebut, kekhawatiran tetap menghantui warga setempat.
Dari sekian banyak kasus, pusat perhatian terfokus di Austin, di mana lima pria ditemukan tewas hingga akhir Juni. Lokasi kejadian terletak di pusat kota yang ramai, di sekitar danau terkenal.
Penemuan jenazah pria-pria ini, sebagian besar di dalam danau atau di sepanjang tepiannya, menciptakan tanda tanya besar. Yang lebih mengkhawatirkan, sebagian dari mereka selamat dari skenario aneh tanpa ingatan apa yang terjadi.
Baca Juga: Kisah Rainbow Maniac, Pembunuh Berantai Pengincar Pria Gay di Brazil yang Tak Terpecahkan
Diabaikan aparat hingga protes ke Dewan Kota
Namun, protes komunitas terhadap tanggapan lambannya aparat kepolisian telah mencuat. Meskipun berbulan-bulan teriakan komunitas tentang adanya pembunuh yang mungkin mengintai pria diabaikan oleh polisi setempat. Pihak kepolisian menyatakan kejadian-kejadian itu sebagai "kecelakaan" dan "kebetulan," sementara keluarga korban merasa kecewa dan frustasi.
Pada April, keluarga korban menghadiri dengar pendapat Dewan Kota Austin untuk meminta pemimpin kota mengambil tindakan. Christopher Pugh, yang kehilangan putranya berusia 21 tahun pada November 2019 setelah keluar malam di Rainey Street dan ditemukan beberapa hari kemudian dengan luka "serius" di sekitar danau, menyuarakan kekecewaannya terhadap minimnya jawaban dari pihak berwenang.
"Terlalu banyak orang yang hilang. Terlalu banyak orang yang terluka. Terlalu banyak orang yang bisa berjalan pergi, dan kita masih belum mendapatkan jawaban apa pun tentang apa yang terjadi pada orang-orang itu," ujarnya dengan nada frustrasi.
Penemuan mayat enam wanita di area Portland
Kondisi serupa juga terjadi di Portland, Oregon, di mana penemuan mayat enam wanita menambah kompleksitas kasus ini. Joanna Speaks, berusia 32 tahun, adalah salah satu dari enam wanita yang ditemukan tewas dalam radius 100 mil dari area portland, dan kematian mereka dianggap sebagai pembunuhan.
Meskipun polisi setempat berusaha meredakan desas-desus tentang pemburu aktif seperti di Austin, jumlah wanita yang hilang di sekitar Portland melampaui angka tahun sebelumnya pada bulan Juni, meskipun beberapa kejadian menghilangnya dikaitkan dengan krisis tunawisma dan narkoba kota.
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Ruang Tertutup Isidore Fink: Tak Ada Motif, Senjata dan Tersangka
Pembunuh yang sama atau ada dua pembunuh?
Rentetan peristiwa ini membawa pertanyaan serius, apakah pembunuh yang sama beraksi di tempat-tempat berbeda, atau apakah ada dua pembunuh yang beroperasi secara independen?
Rex Heuermann, seorang arsitek di New York City yang tinggal sekitar 20 mil dari lokasi pembuangan telah ditangkap terkait kasus Long Island dalam kasus keempat dan tetap menjadi sosok sentral dalam narasi ini.
Meskipun dianggap sebagai tersangka utama dalam tiga pembunuhan "Gilgo Beach 4," namun masih ada enam korban lain yang ditemukan di lokasi yang sama di sepanjang Shout Shore Long Island pada April 2011 dalam beberapa keadaan kondisi yang dipotong-potong. sehingga menimbulkan keraguan tentang apakah hanya ada satu pelaku yang bertanggung jawab atau lebih.
"Ini sulit untuk dibicarakan, tetapi apakah ini pembunuh yang sama atau ada dua?" kata Josh Zeman, seorang pembuat film dan produser yang terlibat dalam kasus ini untuk dokumenter "The Killing Season" tahun 2017.
Baca Juga: 5 Fakta Sadis Serial Killer Bekasi, Pelaku Bunuh dan Kubur Korban di Kamar Kontrakan
"Ini sungguh membingungkan bagi beberapa pikiran terbaik di negara ini."
Pertanyaan yang semakin membingungkan adalah penemuan bagian tubuh korban yang dipotong-potong. Kasus di Long Island mencatat tentang penemuan beberapa bagian tubuh korban di lokasi yang berbeda, termasuk Manorville yang berjarak sekitar 45 mil dari tempat pembuangan utama.
"Jadi Anda memiliki pembunuh yang meninggalkan torso di Manorville, bagian tubuh tambahan di Gilgo Beach, dan orang yang sama, secara teoritis, meninggalkan bagian tubuh lain di bagian Long Island," kata Zeman dalam wawancara sebelumnya dengan Fox News Digital.
"Ini membingungkan... Fakta bahwa bagian tubuh ini, torsos ini, ditemukan di Manorville adalah alasan orang menyebut pembunuh ini 'The Manorville Butcher."
Pola pembunuhan yang tak terpecahkan
Keberlanjutan dari kasus ini menjadi misterius karena pola pembunuhan yang tidak terpecahkan dan pertanyaan tentang apakah ada lebih dari satu pelaku yang terlibat. Itu juga menggambarkan ketegangan antara informasi yang diumumkan oleh kepolisian dan desas-desus di masyarakat.
Selain itu, penemuan bagian tubuh di lokasi yang berbeda di Long Island memperumit investigasi dan menyulitkan penyelidikan untuk menyatukan potongan-potongan informasi yang tersebar. Hal ini menciptakan ketidakpastian dan teka-teki yang belum terpecahkan, serta memicu berbagai spekulasi dan teori di masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa kasus-kasus ini masih berlangsung, dan penyelidikan terus berlanjut. Oleh karena itu, jawaban resmi mungkin belum dapat diberikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Fox News