Ilustrasi pembunuhan berantai Rainbow Maniac. (Freepik)
INDOZONE.ID - Tidak hanya di Amerika Serikat, di mana pembunuh berantai sering tidak tertangkap, hal ini terjadi di seluruh dunia. Rainbow Maniac adalah seorang pembunuh berantai di Carapicuiba, Brasil, yang menargetkan pria gay.
Kasus ini juga disebut sebagai 'Pembunuhan di Taman Paturis' dimana pelaku membunuh korban di lokasi tersebut, yang juga juga dikenal dengan sebutan Parque dos Paturis.
Setidaknya ada serangkaian 13 pembunuhan terhadap pria gay yang terjadi antara 2007 dan 2009. Meski sempat ada tersangka yang ditahan, namun kasus tersebut banyak tidak terindentifikasi.
Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi antara Februari 2007 dan Maret 2009. Para korban, semuanya pria gay, berusia antara 20 hingga 40 tahun.
Semua kecuali satu dari mereka ditembak, di mana 12 di antaranya tertembak di kepala, sedangkan satu korban meninggal akibat pukulan di kepala.
Korban terakhir ditembak sebanyak 12 kali. Pembunuhan pertama terjadi pada 4 Juli 2007 dan yang terakhir pada 15 Maret 2009.
São Paulo, tempat Carapicuiba berlokasi, tetap menjadi salah satu kota paling progresif di Amerika Selatan.
Namun, pada saat pembunuhan itu terjadi, beberapa kelompok ultrakonservatif sangat vokal dalam mengekspresikan intoleransi mereka terhadap homoseksualitas.
Mungkin saja orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan-pembunuhan ini adalah homofobik yang dendam dan mencoba untuk mengurangi jumlah komunitas gay.
Polisi menyebut pembunuh ini sebagai "Rainbow Maniac," merujuk kepada bendera gay pride.
Baca Juga: Peristiwa 24 Juni: Pergantian Nama Siam Menjadi Thailand dan Bar Gay di Lousiana Dibakar
Pejabat dari Departemen Keamanan Publik Negara São Paulo mengumumkan bahwa pembunuh ini bisa jadi seorang polisi negara bagian. Salah satu alasannya lantaran senjata pembunuhan yang menggunakan senjata api.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber