INDOZONE.ID - Pelabuhan Buleleng merupakan pelabuhan yang terletak di pesisir utara pulau Bali. Pelabuhan ini memiliki peran krusial dalam jaringan pelayaran dan perdagangan pada masa Kolonial Belanda.
Dengan berkembangnnya sistem kolonial Belanda, pelabuhan lokal seperti Buleleng menjadi aset penting bagi pemerintah kolonial.
Pelabuhan Buleleng tidak hanya menjadi tempat sarana transportasi, tetapi juga menjadi pijakan penting bagi pelaksanaan kekuasaan kolonial di Bali.
Buleleng telah menjadi pelabuhan sejak masa kerajaan lokal, namun ketika Belanda datang, peranan pelabuhan Buleleng meningkat secara signifikan.
Lokasinya yang strategis, memungkinkan hubungan langsung dengan pelabuhan besar yang berada di Jawa atau pulau lainnya di Nusantara.
Baca Juga: Perang Tondano: Perjuangan Heroik Rakyat Minahasa Melawan Kolonialsime Belanda
Belanda yang melihat potensi pelabuhan Buleleng, kemudian memperkuat kehadiran mereka melalui pembangunan infrastruktur dan perjanjian dengan penguasa lokal.
Pada masa tanam paksa, Buleleng menjadi jalur keluar dari berbagai komoditas dari Bali Utara seperti kopi, kapas, dan cengkeh.
Kemunculan kapal bermesin uap juga membantu mempercepat koneksi antara Buleleng dengan pelabuhan yang ada di Pulau Jawa.
Selain menjadi tempat keluarnya komoditas tanam paksa, Pelabuhan Buleleng juga menjadi tempat bongkar muat berbagai barang, seperti barang tekstil dan barang kebutuhan Kolonial.
Pelabuhan Buleleng tidak hanya menjadi penghubung ekonomi regional, tetapi juga berfungsi sebagai pos kolonial di Buleleng.
Kehadiran kapal uap dan pelayaran reguler memungkinkan Belanda membangun pos administratif dan militer di sekitar Pelabuhan Buleleng.
Pelabuhan Buleleng juga berperan sebagai pusat pemantauan dan penindakan terhadap aktivitas yang dianggap membahayakan kepentingan Pemerintah Kolonial.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Aldian Roni, M., Sintya. (2023). Pelabuhan Buleleng