Pendudukan Belanda di Indonesia dan dampak kolonialisme bagi kedua negara. (arabnews.com)
INDOZONE.ID - Setelah bertahan selama lebih dari tiga abad, kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia akhirnya runtuh pada pertengahan abad ke-20.
Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri, yang secara perlahan mengguncang fondasi pemerintahan kolonial hingga kehilangan kontrolnya.
Kesadaran nasional yang tumbuh di kalangan rakyat Indonesia, didukung situasi dunia yang sedang mengalami perang, menjadi pemicu penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
Baca Juga: Mengenal Manusia Peking, Manusia Purba Pertama yang Menemukan Api
Kesadaran bahwa rakyat Indonesia memiliki identitas bersama sebagai satu bangsa menjadi titik awal munculnya gerakan perlawanan terhadap penjajahan. Pendidikan yang lebih luas memberikan pencerahan dan rasa kritis terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak kolonial.
Hal ini memicu terbentuknya berbagai organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia (PNI), yang memperjuangkan hak-hak rakyat dan kemerdekaan bangsa.
Organisasi-organisasi ini menjadi tempat berkumpulnya para pemimpin terpelajar yang membawa semangat perubahan dan keberanian untuk menuntut hak dan keadilan.
Mereka menyebarkan semangat perjuangan melalui berbagai aksi protes, demonstrasi, dan kampanye politik yang secara signifikan menggerogoti kekuasaan kolonial. Semakin kuat dan terkoordinasi gerakan nasional ini, semakin sulit bagi pemerintah kolonial untuk mempertahankan kekuasaannya.
Ilustrasi orang Belanda. (Istimewa)
Baca Juga: Intrik Berdarah di Istana Wei: Akhir Tragis Cao Zhang dalam Perebutan Kekuasaan
Kebijakan ekonomi kolonial Belanda sangat merugikan rakyat Indonesia. Pemerintah kolonial menerapkan sistem eksploitasi yang memfokuskan penguasaan atas sumber daya alam untuk kepentingan penjajah, tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.
Masyarakat Indonesia dipaksa bekerja dalam kondisi buruk, membayar pajak tinggi, dan menjual hasil panen dengan harga rendah. Kehidupan yang kian sulit membuat rakyat semakin tertekan dan marah terhadap penguasa kolonial.
Eksploitasi ekonomi ini memperkuat tekad rakyat untuk mendukung pergerakan nasional yang memperjuangkan keadilan. Dengan semakin beratnya kondisi ekonomi, gerakan perlawanan terhadap penjajah memperoleh dukungan yang lebih luas dari berbagai lapisan masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: