INDOZONE.ID - Agama Islam mulai masuk ke India sekitar abad ke-7 M melalui berbagai jalur. Namun, ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa masuknya Islam ke India, menggunakan cara kekerasan.
Tentu saja hal ini sangat berbeda dengan cara Islam masuk ke Nusantara yang pada saat itu dibawa oleh pedagang-pedagang muslim dari Arab, Persia, maupun Gujarat.
Mengapa demikian? Karena pada dasarnya, setiap melakukan ekspedisi militer, para tentara Muslim tidak serta membawa juru dakwah.
Mereka beranggapan bahwa penaklukan yang dilakukan kepada India yang agama mayoritasnya adalah Hindu, yaitu merupakan bagian dari perang suci, atau yang biasa dikenal dengan jihad.
Dari sinilah muncul pandangan bahwa agama Islam disebarkan dengan kita Al-Qur'an di tangan kanan dan pedang di tangan kiri.
Akan tetapi, tidak semua penaklukan yang dilakukan oleh tentara Muslim langsung menggunakan kekerasan (perang), biasanya akan mengajukan perdamaian terlebih dulu kepada raja-raja setempat.
Menurut ahli sejarah asal Amerika Serikat, yaitu Craig Baxter, ia berpendapat dalam bukunya yang berjudul "Government and Politics in South Asia", bahwa terdapat tiga pola hubungan interaksi antara Islam dengan Hindu di India.
Berdasarkan fakta sejarah, Islam menyebar di India tidak sepenuhnya menggunakan kekerasan, terdapat pula yang menggunakan jalur damai, yaitu Jalu perdagangan.
Hal ini dijelaskan oleh Dr. Adil Muhyidin Al Allusi l, bahwa (1) Pedangan Arab memiliki peran besar dalam menyebarkan agama Islam, yaitu melalui perdagangan dan perkawinan; (2) Para ulama menggunakan cara-cara yang dapat dipahami dan diterima dengan mudah oleh masyarakat India; (3) Adanya peran para penguasa Islam yang menawarkan fasilitas dan kemudahan kepada semua orang yang mau memeluk Islam; (4) Peran para ulama yang mengutamakan untuk menyebarkan agama Islam.
Jadi, dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk ke India melalui tiga cara, yaitu kekerasan (penaklukan), perdagangan, dan pengajaran yang dilakukan para ulama.
Akan tetapi, cara kekerasan-lah yang dianggap paling dominan, sehingga menimbulkan konflik-konflik yang berkepanjangan antara Hindu dan Islam, bahkan hingga saat ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Dinamika Sejarah Asia Selatan