Kategori Berita
Media Network
Selasa, 09 JANUARI 2024 • 16:15 WIB

Kisah Perjalanan Park Geun-hye: Presiden Wanita Pertama Korsel hingga Kontroversi Skandal Politik

Sebagai reaksi atas terbuktinya skandal yang dilakukan oleh Geun-hye, sebanyak 1 juta masyarakat Korea Selatan kembali melakukan aksi protes untuk memaksa sang Presiden turun dari jabatannya.

Aksi ini terjadi pada periode bulan Oktober hingga November 2016 dan berlangsung di Balai Kota Gwanghamun. Bukannya turun jabatan, Geun-hye malah memecat sejumlah menterinya.

Dalam pengakuan Perdana Menteri Korea Selatan saat itu, Hwang Kyo-ahn, cara pemecatannya Geun-hye pun dinilai kontroversial, karena hanya melalui SMS ke nomor telepon menteri yang dipecatnya saja.

Dalam persidangannya, Geun-hye juga dipanggil oleh Jaksa Agung Korea Selatan untuk dimintai pertanggungjawabannya atas skandal yang dilakukannya. Pada akhirnya di tanggal 29 November 2016, Geun-hye mendapat tawaran untuk mundur dari jabatannya.

Tak hanya itu, Ia juga mendapat tawaran untuk menyerahkan kekuasaannya kepada pihak oposisi. Akan tetapi baik Geun-hye dan pihak oposisi sama-sama menolak tawaran tersebut. Puncaknya pada 9 Desember 2016, Majelis Nasional Korea Selatan melakukan pemungutan suara yang hasilnya memutuskan untuk memberhentikan Park Geun-hye sebagai Presiden Korea Selatan.

Sebagai gantinya, Majelis Nasional memilih Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan Korea Selatan untuk sementara waktu. Park Geun-hye baru resmi dinyatakan mundur sebagai Presiden Korea Selatan pada 10 Maret 2017.

Akhir Perjalanan Sebagai Presiden & Fakta Menariknya

Pada akhir bulan Maret 2017, Geun-hye resmi ditahan atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, penyuapan, pemaksaan kehendak dan tindakan membocorkan rahasia pemerintahan. Ia diwajibkan untuk membayar denda sebesar 188,5 Miliar Won dan hukuman penjara selama 30 tahun.

Akan tetapi, masa tahanan Geun-hye terus mengalami pengurangan hingga bulan Januari 2021 dari yang awalnya 30 tahun penjara, menjadi 20 tahun penjara. Dan pada tanggal 24 Desember 2021, Geun-hye mendapatkan permohonan maaf dari Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in.

Bukan karena tanpa alasan, melainkan karena faktor kesehatan Park Geun-hye akibat pandemi Covid-19. Dia langsung dilarikan ke Samsung Medical Center untuk dilakukan pertolongan.

Barulah di akhir tahun 2021, Park Geun-hye resmi dibebaskan dari penjara. Dirinya baru bisa pulang dari Rumah Sakit di tanggal 24 Maret 2022.

Semasa berkarier di bidang politik, Geun-hye kerap dikritik oleh pihak oposisi terkait masa lalu orang tuanya. Apalagi pada saat menjabat sebagai Presiden, Park Chung Hee dikenal sebagai salah satu diktator di Korea Selatan.

Meski begitu, dirinya berhasil membuktikan kepada lawan politiknya bahwa sebagai wanita, Ia bisa menunjukkan kelebihannya. Dalam majalah Forbes edisi 2013 dan 2014, Geun-hye termasuk ke dalam daftar "100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia".

Baca Juga: Fenomena Musim Gugur Aneh dan Tidak Biasa di Korea Selatan, Daun yang Gugur Belum Menguning

Satu lagi fakta menarik soal Geun-hye adalah sampai saat ini, Ia masih belum menikah, walaupun pada masa pandemi kemarin, dirinya sampai jatuh sakit dan dirawat hingga tahun 2022 kemarin.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Perjalanan Park Geun-hye: Presiden Wanita Pertama Korsel hingga Kontroversi Skandal Politik

Link berhasil disalin!