Kategori Berita
Media Network
Selasa, 09 JANUARI 2024 • 16:15 WIB

Kisah Perjalanan Park Geun-hye: Presiden Wanita Pertama Korsel hingga Kontroversi Skandal Politik

Ia juga berhasil mengalahkan Ahn Cheol-soo sebagai saingannya kala itu. Mulai dari tanggal 10 Juli 2012, Geun-hye memulai masa kampanye sebagai calon Presiden Korea Selatan. Dalam janjinya, Geun-hye akan bertekad untuk memajukan hak kebahagiaan dan kesejahteraan warga sampai pertumbuhan ekonomi demokrat negara.

Dengan janji tersebut, Geun-hye berhasil mendapatkan 45,5% persentase suara menurut survei Nasional yang dilakukan oleh Mono Research. Selain Ahn Cheol-soo, Geun-hye juga bersaing dengan Moon Jae-in dari Partai Demokrat Korea Selatan di perhelatan Pemilu 2012.

Dari hasil akhirnya, Park Geun-hye berhasil memenangkan Pemilu dengan perolehan suara yang mencapai angka 51,6%. Pada akhirnya, di tanggal 25 Februari 2013, Park Geun-hye dinobatkan sebagai Presiden Korea Selatan.

Perjalanan Karier sebagai Presiden

Selama 4 tahun kepemimpinannya, Park Geun-hye berfokus mengubah tatanan hidup masyarakat Korea Selatan dengan 5 tujuan utama, “rakyat”, “kebahagiaan”, “kepercayaan”, “kemakmuran bersama”, dan “asas”.

Ia juga mencoba untuk menjalin berbagai macam hubungan diplomatis dengan beberapa negara, termasuk Korea Utara, Tiongkok, Amerika Serikat sampai Rusia. Meski begitu, ada banyak sekali hambatan yang harus dihadapinya.

Memasuki tahun keduanya sebagai Presiden, Geun-hye harus dihadapkan dengan kasus tenggelamnya kapal feri MV Sewol pada tanggal 18 Mei 2014. Dirinya dianggap gagal dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Park Geun-hye saat dilantik menjadi Presiden Korea Selatan.

Ada juga kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu juru bicaranya saat bertamu ke kedutaan Korea Selatan di Washington, Amerika Serikat. Kesalahan Geun-hye dalam memilih wakil untuk diajak ke kedutaan di negara lain menuai kecaman dari berbagai pihak.

Lalu di tahun ketiga, masyarakat Korea Selatan semakin membenci sang Presiden karena kurangnya komunikasi antara Presiden dengan rakyatnya.

Alhasil pada 15 November 2015, diadakanlah aksi protes besar-besaran yang meminta Park Geun-hye untuk turun dari jabatannya. Aksi ini bahkan sampai diikuti oleh 80.000 orang pengunjuk rasa.

Aksi Unjuk Rasa Masyarakat Korea Selatan untuk Menuntut Park Geun-hye Turun dari Jabatannya.

Puncaknya di tahun 2016, ada sebuah skandal yang melibatkan Geun-hye dengan Choi Soon-sil, putri dari salah satu mentornya Geun-hye yang bernama Choi Tae-min. Menurut laporan media setempat, JTBC dan Hankyoreh, Soon-sil dilaporkan memiliki akses ilegal terhadap beberapa dokumen penting milik pemerintah.

Tak hanya itu, Geun-hye dan Soon-sil juga terbukti menyuruh 2 pejabatnya, yaitu Ahn Jong-bum dan Jeong Ho-sung, untuk melakukan pemerasan terhadap 2 yayasan olahraga di Korea Selatan, yaitu Mir dan K-Sports.

Dalam proses penyelidikannya, terbukti bahwa Jong-bum dan Ho-sung telah memeras 77,4 Miliar Won dari kedua yayasan tersebut. Bermodalkan kedekatannya dengan Geun-hye, Soon-sil juga menyogok Universitas Wanita Ewha di Seoul agar putrinya, Chung Yoo-ra bisa masuk ke Universitas tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Perjalanan Park Geun-hye: Presiden Wanita Pertama Korsel hingga Kontroversi Skandal Politik

Link berhasil disalin!