Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 22 JULI 2023 • 18:17 WIB

6 Quotes Fenomenal Oppenheimer, Salah Satunya tentang Penyesalan yang Dikutip dari Bhagavad Gita

Sosok Julius Robert Oppenheimer

Sosok Julius Robert Oppenheimer

INDOZONE.ID - Kalau kalian sudah menonton film terbaru Oppenheimer, mungkin kamu sudah mengenal sedikit tentang pergolakan batin sosok fisikawan yang menciptakan bom atom tersebut.

Dari perenungannya itu, ilmuwan nuklir terkemuka bernama lengkap Julius Robert Oppenheimer  dan memimpin Proyek Manhattan tersebut, menghasilkan beberapa kutipan fenomenal yang mencerminkan pemikiran, pengalaman, dan pandangannya tentang senjata nuklir dan peran ilmuwan dalam masyarakat.

Berikut adalah beberapa quotes terkenal dari Oppenheimer:

1. "Now I am become Death, the destroyer of worlds."

 

"Sekarang aku telah menjadi Kematian, pemusnah dunia." 

Kutipan ini menggambarkan perasaan campur aduknya tentang dampak mengerikan dari senjata nuklir yang baru diciptakan.

Kutipan "Now I am become Death, the destroyer of worlds" berasal dari Bhagavad Gita, sebuah teks Hindu kuno. Julius Robert Oppenheimer mengutipkan baris ini setelah menyaksikan uji coba pertama bom nuklir di Alamogordo, New Mexico, pada 16 Juli 1945, yang merupakan bagian dari Proyek Manhattan.

Baca Juga: Sekilas Proyek Manhattan, Kisah Penemuan Bom Nuklir yang Disesali Openheimer dan Timnya

Ketika ditanya tentang perasaannya setelah uji coba tersebut, Oppenheimer menggambarkan perasaan campur aduknya dengan mengutip baris ini dari Bhagavad Gita.

Dalam Bhagavad Gita, baris ini diucapkan oleh dewa Wisnu yang menyamar sebagai ksatria bernama Krishna. Dalam konteks aslinya, baris ini menggambarkan kekuatan dan ketakutan yang dimiliki oleh Tuhan ketika Dia turun ke dunia sebagai pembalas dendam untuk menghancurkan kejahatan.

Ketika Oppenheimer mengutip baris ini, ia merenungkan dampak mengerikan dari senjata nuklir yang baru diciptakan dan merasa seperti "pemusnah dunia" yang mengendalikan kekuatan kehancuran tersebut.

2. "The atomic bomb made the prospect of future war unendurable. It has led us up those last few steps to the mountain pass; and beyond there is a different country."

Sosok Julius Robert Oppenheimer

"Bom atom membuat prospek perang di masa depan tak tertahankan. Ini membawa kita melalui beberapa langkah terakhir menuju lembah pegunungan; dan di luar sana adalah negeri yang berbeda."

Kutipan ini menyoroti pentingnya senjata nuklir dalam mengubah paradigma perang dan konflik global.

Quotes ini diucapkan oleh Oppenheimer pada tahun 1945 setelah pengeboman bom atom di Hiroshima dan Nagasaki selama Perang Dunia II.

Kutipan ini mencerminkan refleksi Oppenheimer tentang dampak dan implikasi mengerikan dari senjata nuklir yang baru saja dikembangkan.

Baca Juga: Henri Becquerel, Fisikawan Asal Prancis yang Berhasil Menemukan Radioaktivitas

3. "Physicists have known sin; and this is a knowledge which they cannot lose."

Sosok Julius Robert Oppenheimer

"Fisikawan telah mengenal dosa; dan pengetahuan ini adalah pengetahuan yang tidak dapat mereka hilangkan."

Kutipan ini diucapkan oleh Oppenheimer pada tanggal 16 April 1954 selama sidang dengar pendapat yang membahas pencabutan izin keamanan (security clearance) miliknya oleh Dewan Keamanan Personel AEC (Atomic Energy Commission).

Alasan di balik kutipan ini adalah karena Oppenheimer merasa bahwa para ilmuwan fisika, termasuk dirinya sendiri, telah terlibat dalam pengembangan senjata nuklir yang memiliki potensi untuk membawa kehancuran massal dan mengubah dunia secara dramatis. Senjata nuklir yang diciptakan selama Proyek Manhattan telah membuka pintu menuju kekuatan yang sangat mematikan, dan Oppenheimer merenungkan dampak moral dan etika dari penemuan ini.

Dalam kutipan ini, "knowledge of sin" mengacu pada kesadaran para ilmuwan fisika akan tanggung jawab mereka dalam mengembangkan senjata nuklir dan dampaknya terhadap kemanusiaan.

Oppenheimer menyadari bahwa pengetahuan ini tidak dapat diabaikan atau dilupakan, dan ini menimbulkan pertimbangan etika dan moral yang mendalam dalam diri para ilmuwan fisika yang terlibat dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Pesan Misterius di Balik Pembungkus Mumi Mesir Kuno, Diduga Kutipan dari Tulisan Etruria

4. "The optimist thinks this is the best of all possible worlds. The pessimist fears it is true."

Sosok Julius Robert Oppenheimer

"Orang optimis berpikir ini adalah dunia terbaik yang mungkin ada. Orang pesimis takut ini adalah kenyataan.

Kutipan ini diucapkan oleh J. Robert Oppenheimer saat memberikan kesaksiannya dalam sidang dengar pendapat pada tanggal 16 April 1954 yang membahas pencabutan izin keamanan (security clearance) miliknya oleh Dewan Keamanan Personel AEC (Atomic Energy Commission).

Oppenheimer menggunakan kutipan ini untuk mengekspresikan perbedaan pandangan antara orang yang optimis dan orang yang pesimis terkait kondisi dunia pada saat itu. Dalam konteks pembuatan senjata nuklir dan perang dingin yang sedang berlangsung, Oppenheimer merenungkan tentang peran senjata nuklir dalam mengubah dinamika kekuatan dunia dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.

Dengan mengutip kutipan ini, Oppenheimer menyampaikan bahwa ada dua pandangan yang berbeda dalam menghadapi kenyataan dari penemuan senjata nuklir. Optimis berpikir bahwa dunia ini adalah yang terbaik dari semua dunia yang mungkin ada, mungkin karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Di sisi lain, pesimis takut bahwa pandangan optimis tersebut mungkin menjadi kenyataan, yang berarti senjata nuklir dan potensi perang nuklir dapat mengancam keberlangsungan kehidupan di bumi.

Baca Juga: Tsar Bomba Dijuluki 'Kiamat' dari Rusia: Bom Nuklir Paling Mematikan yang Dibuat Manusia

Oppenheimer dengan cerdik menggunakan kutipan ini untuk menggambarkan kompleksitas etika dan moral dalam pengembangan dan penggunaan senjata nuklir serta dampaknya pada keselamatan dunia.

Pada saat itu, kutipan ini membantu menggarisbawahi peran penting para ilmuwan fisika dalam merenungkan dampak dari penemuan mereka dan mengambil pertimbangan etika yang mendalam dalam pengembangan senjata nuklir.

5. "In the last few years, I have known nothing but the pursuit of difficult and unpleasant matters."

Sosok Julius Robert Oppenheimer

"Dalam beberapa tahun terakhir, saya hanya tahu kejar-kejaran masalah yang sulit dan tidak menyenangkan."

Kutipan ini diucapkan oleh J. Robert Oppenheimer dalam memoar pribadinya yang ditulis pada tahun 1966. Pada masa itu, Oppenheimer tengah mengalami masa sulit dan penuh tantangan.

Kutipan tersebut mencerminkan periode setelah Perang Dunia II, terutama selama dan setelah pembuatan bom atom yang pertama. Oppenheimer adalah salah satu pemimpin proyek Manhattan, yang berhasil mengembangkan bom atom yang kemudian digunakan dalam serangan terhadap Hiroshima dan Nagasaki.

Setelah perang, Oppenheimer mengalami masa yang penuh tekanan dan tanggung jawab yang besar. Ia terlibat dalam upaya untuk mengendalikan dan mengatur senjata nuklir serta membantu mengawasi pengembangan bom hidrogen. Selain itu, ia juga terlibat dalam upaya pengendalian senjata dan diplomasi selama Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Baca Juga: 141 Tahun Sebelum Bom di Astana Anyar, Ignaty Grinevitsky Ledakkan Bom Bunuh Diri Pertama

Semua tugas ini merupakan hal-hal yang sulit dan tidak menyenangkan bagi Oppenheimer. Ia merasa tertekan oleh tanggung jawab besar yang dipercayakan kepadanya, terutama dalam hal pengawasan senjata nuklir yang berbahaya dan potensi dampaknya terhadap perdamaian dunia.

Kutipan ini mencerminkan perasaan Oppenheimer yang merasa hidupnya selama beberapa tahun terakhir setelah perang dipenuhi dengan tanggung jawab berat dan pekerjaan yang kompleks.

Meskipun Oppenheimer telah mencapai prestasi besar dalam dunia ilmu pengetahuan dengan mengembangkan senjata nuklir, ia juga menyadari beban moral dan etika yang melekat pada peran dan karyanya.

6. "There are children playing in the streets who could solve some of my top problems in physics, because they have modes of sensory perception that I lost long ago."

Sosok Julius Robert Oppenheimer

"Ada anak-anak bermain di jalanan yang bisa memecahkan beberapa masalah utama saya dalam fisika, karena mereka memiliki cara persepsi sensorik yang sudah lama telah hilang dari saya."

Kutipan ini diucapkan oleh J. Robert Oppenheimer dalam wawancara dengan wartawan pada tahun 1960.

Alasan di balik kutipan ini adalah Oppenheimer merenung tentang kompleksitas dan tantangan dalam ilmu fisika, terutama dalam pemahaman tentang dunia subatomik. Sebagai seorang fisikawan terkemuka, Oppenheimer menyadari bahwa masalah-masalah tertentu dalam fisika memerlukan pemikiran kreatif dan kemampuan untuk memahami fenomena fisik secara mendalam.

Baca Juga: James Chadwick Fisikawan Inggris Penemu Nuklir dan Neutron

Dalam kutipan tersebut, Oppenheimer menyatakan bahwa ada anak-anak yang bermain di jalanan, mungkin merujuk pada kemampuan imajinatif dan pola pikir anak-anak yang belum terbatas oleh batasan-batasan ilmu pengetahuan yang mapan.

Anak-anak memiliki daya imajinasi dan keingintahuan yang besar, yang dapat membawa pemikiran segar dan inovatif dalam memecahkan masalah fisik yang kompleks.

Oppenheimer menyadari bahwa ketika seseorang dewasa dan terlibat dalam penelitian fisika secara mendalam, kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang anak-anak bisa hilang. Berbagai asumsi dan konsep yang sudah mapan dalam ilmu fisika mungkin dapat menghambat pemikiran yang out-of-the-box dan inovatif.

Dalam kutipan tersebut, Oppenheimer mengajak untuk menghargai kemampuan imajinatif anak-anak dan mendorong adanya kreativitas dan keingintahuan yang tidak terbatas dalam dunia ilmu pengetahuan.

Hal ini penting untuk menjaga pemikiran terbuka dan inovatif dalam penelitian fisika dan ilmu pengetahuan secara umum, sehingga dapat memberikan solusi untuk masalah-masalah kompleks yang dihadapi oleh manusia.

Itulah beberapa kutipan fenomenal dari Oppenheimer

 

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

6 Quotes Fenomenal Oppenheimer, Salah Satunya tentang Penyesalan yang Dikutip dari Bhagavad Gita

Link berhasil disalin!