Ilustrasi mumi Putri Persia di Pakistan yang ternyata palsu. (Istimewa)
Namun, karena mumifikasi sebagian besar adalah praktik dari tradisi Mesir, dan tidak pernah menemui mumi di Persia sebelumnya.
Pemerintah Iran dan Pakistan segera mulai berselisih tentang kepemilikan mumia tersebut. Organisasi Warisan Budaya Iran mengklaimnya sebagai anggota keluarga kerajaan Persia dan menuntut pengembalian mumi tersebut.
Kantor Pusat Arkeologi Pakistan mengatakan bahwa itu milik Pakistan karena ditemukan di Baluchistan. Taliban Afghanistan juga mengajukan klaim. Orang-orang di Quetta menuntut agar polisi mengembalikan mumi tersebut kepada mereka.
Namun akhirnya pada November 2000, mumi tersebut ditempatkan di National Museum of Pakistan.
Baca Juga: Simurgh, Raja Burung Dari Mitologi Persia
Berita tentang Putri Persia mendorong arkeolog Amerika Oscar White Muscarella untuk menggambarkan insiden Maret sebelumnya ketika dia ditunjukkan foto mumi serupa.
Amanollah Riggi, seorang perantara yang bekerja atas nama pedagang barang antik tak dikenal di Pakistan, telah mendekatinya, mengklaim pemiliknya adalah keluarga Zoroaster yang telah membawanya ke negara tersebut. Penjual mengklaim bahwa itu adalah putri Xerxes, berdasarkan terjemahan paku dada.
Teks paku pada pelat dada berisi sebuah ayat dari prasasti Behistun di barat Iran. Prasasti Behistun diukir selama pemerintahan Darius, ayah Xerxes. Ketika perwakilan pedagang mengirim potongan peti mati untuk diberi tanggal karbon, analisis menunjukkan bahwa peti mati tersebut berusia sekitar 250 tahun.
Sang arkeolog Muscarella lalu menjadi curiga ada pemalsuan. Dia telah memberitahu Interpol melalui FBI.
Ternyata ada yang aneh dari mumi Persia ini. (Istimewa)
Ketika Asma Ibrahim, kurator National Museum of Pakistan, mempelajari barang tersebut dalam tahanan polisi, dia menyadari bahwa mayat tersebut tidak seberusia peti mati. Tubuh tersebut menunjukkan tanda-tanda jamur dekomposisi pada wajah, tanda-tanda tubuh yang baru saja meninggal, dan tikar di bawah tubuh berusia sekitar lima tahun.
Selama penyelidikan, Iran dan Taliban mengulangi tuntutannya. Taliban mengklaim bahwa mereka telah menangkap penyelundup yang membawa mumi tersebut keluar dari Afghanistan.
Tulisan di pelat dada bukan dalam bahasa Persia yang tata bahasanya benar. Alih-alih bentuk Persia dari nama putrinya, Wardegauna, pemalsu menggunakan versi Yunani Rhodugune.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber