INDOZONE.ID - Pada September 2006 silam, kisah penculikan gadis bernama Elizabeth Shoaf yang kala itu berusia 14 tahun menyedot perhatian publik Amerika.
Dia diculik saat berjalan pulang dari sekolah, lalu disembunyikan di sebuah bunker.
Setelah 10 hari di dalam bunker, dia berhasil melarikan diri setelah mengirimkan SMS ke ibunya di rumah menggunakan ponsel penculik
Saat itu pada tanggal 6 September 2006, Elizabeth Shoaf berjalan pulang dari sekolahnya di Lugoff, Carolina Selatan.
Lalu tiba-tiba, ada seorang ‘polisi’ mendekatinya dan memberitahunya bahwa dia akan ditahan karena memiliki ganja. Belakangan diketahui nama pria tersebut Vinson Filyaw.
Baca Juga: Budaya China Jadi Dasar Orang Indonesia Pakai Panggilan Hormat kepada Orang Tua
Filyaw membawa gadis itu berputar-putar mengelilingi hutan terdekat yang membuat Shoaf merasa bingung.
Merasa ada yang aneh, Shoaf pun sengaja menjatuhkan sepatunya dengan harapan seseorang akan datang mencarinya dan menemukan petunjuk.
Seperti dilansir NBC News, Shoaf dibawa ke sebuah lubang bunker setinggi 15 kaki di sisi bukit yang enggak jauh dari rumahnya.
Setibanya di dalam bunker yang memiliki kamar mandi dan rak yang terbuat dari ranting dan kanvas, Shoaf dipaksa membuka pakaiannya, dia dirantai lalu diperkosa.
Baca Juga: Ini Alasan Amerika Rayakan Hari Buruh pada 4 September, Beda dengan May Day di Seluruh Dunia
Shoaf pun mengalami pelecehan seksual beberapa kali dalam sehari selama 10 hari lamanya.
“Saya enggak tau harus berbuat apa. Hanya takut saya akan mati,” kata Shoaf dalam wawancaranya dengan MS News Now.
Hilangnya Shoaf secara tiba-tiba membuat orang tuanya panik dan langsung menghubungi pihak berwenang agar dilakukan pencarian.
Sejumlah petugas dan sukarelawan mencari Shoaf di dalam hutan dengan menjelajahi bermil-mil setiap sudut hutan.
Namun Shoaf gagal ditemukan. Padahal, dia disembunyikan di dalam bunker yang jaraknya hanya satu mil dari rumahnya.
Baca Juga: Fakta Unik Niccolo Machiavelli, Bapak Ilmu Politik Modern dan Segala Kontroversinya
“Di tengah malam, saya akan bangun dan berjalan keluar dari halaman rumah saya dan berjalan menyeberang jalan menuju lahan kosong ini dan hanya berdiri di sana,” kata ibu Shoaf, Madeline Shoaf dalam wawancaranya dengan NBC News.
“Saya hanya berdiri di sana dan berdiri dalam kegelapan. Dan hanya bisa berdoa,” lanjut dia.
Filyaw berulang kali mengancam akan membunuh Shoaf dengan menggantungkan bahan peledak di lehernya.
Tapi Shoaf pun enggak tinggal diam dan mulai menyusun rencana cerdik agar dia diperlukan secara personal, bukan lawan.
Dia mulai mengajak Filyaw mengobrol ringan hingga membuat Filyaw tertarik padanya.
Enggak hanya itu, Shoaf juga pura-pura menikmati pelecehan seksual yang dilakukan Filyaw, bahkan dia menyatakan cintanya pada penculiknya.
Baca Juga: Cerita Mistis Jembatan Bolong di Sulbar, Kerap Terjadi Kejadian Aneh Hingga Minta Tumbal
“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya dan saya ingin melarikan diri bersamanya. Saya kemudian enggak dirantai,” ungkap Shoaf.
Bahkan ketika Filyaw akhirnya mengizinkan Shoaf keluar dari bunker, Shoaf memutuskan untuk mencabut beberapa helai rambutnya.
Helaian rambutnya itu diletakkan di dahan sehingga suatu hari anjing pelacak dapat menciumnya.
Selama 10 hari di dalam bunker, Shoaf mengalami penderitaan yang amat dalam. Dia berulang kali harus melayani nafsu bejat Filyaw.
Shoaf mencoba meminjam ponsel Filyaw. Dia meyakinkan Filyaw kalau ponsel yang dipinjam tersebut hanya untuk bermain game.
Filyaw pun mengawasi Shoaf yang sedang memainkan ponselnya. Namun begitu Filyaw tertidur, Shoaf mengirimkan SMS kepada ibu dan teman-temannya.
Baca Juga: 5 Serangan Antar Sesama Narapidana Paling Sadis, Mulai Disiram Air Mendidih hingga Kanibalisme
Setelah ibunya menerima SMS tersebut, langsung dilaporkan ke pihak berwenang.
"Dia memberi tahu saya di mana tepatnya dia berada, di ujung jalan, di jalan mana... panggil polisi. Dia ada di dalam lubang," kata Madeline Shoaf dalam wawancaranya dengan CNN.
Setelah itu, petugas menelusuri hingga ke area dekat bunker Filyaw.
Petugas polisi menemukan bunker tersebut dibangun dengan baik dan penuh dengan pakaian, bahkan ada toilet.
Filyaw pun ditangkap dan Shoaf diselamatkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber