Cerita horor Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta.
INDOZONE.ID - Kawasan Kota Tua Jakarta Barat selalu menjadi magnet untuk dikunjungi.
Bangunan tempo dulu yang estetik peninggalan zaman kolonial Belanda sangat memanjakan mata dan menjadi spot menarik untuk diabadikan.
Namun tahukan kamu, di balik indahnya bangunan-bangunan tua ini, tersimpan berbagai kisah menyeramkan yang menjadi urban legend.
Salah satunya adalah Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah.
Di zaman Belanda, bangunan ini merupakan Balai Kota Belanda yang dibangun kembali tahun 1707 - 1710.
Sebelumnya telah didirikan Balai Kota pertama tahun 1620 di tepi timur Kali Besar.
Baca Juga: 5 Cerita Horor Menara Eiffel yang Jarang Diketahui, Sosok Hantu hingga Ramalan Akhir Dunia
Cerita horor Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta.
Selain menjadi Balai Kota atau Stadhuis van Batavia, bangunan ini difungsikan juga sebagai penjara utama di Kota Batavia.
Pahlawan nasional seperti Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro dan Untung Suropati pernah mendekam di penjara Balai Kota ini.
Penjara wanita dihuni 40 - 50 orang, konon para tawanan tidak diberi makan dan minum.
Bahkan ada yang meninggal sebelum proses persidangan.
Sementara penjara pria tak kalah mengenaskan, dihuni hingga 500 orang, mereka disiksa sadis hingga mati membusuk.
Cerita horor Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta.
Tak jauh dari penjara bawah tanah, terdapat sumur tertua di Jakarta yang awalnya dibuat sebagai sumber air Batavia.
Namun sumur ini berubah fungsi menjadi tempat penyiksaan para tahanan, dengan menyekap tahanan di dalam sumur lalu ditumpahkan ratusan lintah ke dalamnya.
Kisah kelam inilah menjadi cerita legenda yang sarat aroma mistis.
Cerita horor Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta.
Konon area penjara bawah tanah ini seringkali berbau anyir dan amis darah, penampakan bayangan hitam, hantu anak kecil dengan wajah yang tidak karuan, suara tangisan hingga wanita dan pria berbusana khas Belanda dengan bentuk yang sudah hancur, juga suara musik khas kolonial.
Pengalaman Z Creator ketika melihat penjara bawah tanah juga menyium bau amis dan anyir yang menyengat, membuat bulu kuduk berdiri.
Museum ini dulunya juga menjadi tempat eksekusi.
Baca Juga: Cerita Horor Kematian Si Tukang Gibah, Minta Makamnya Dibongkar
Bila kamu mengunjungi kawasan ini di malam hari, lonceng kematian yang dahulunya berperan sebagai penentu waktu kematian konon sering berbunyi sendiri saat malam tiba.
Aura mistis lain yang membuat bergidik adalah di halaman museum.
Pembantaian sadis masa kolonial Belanda terhadap sekitar 500 orang warga keturunan China yang terkenal dengan Geger Pacinan di halaman museum, menyisakan cerita horor.
Konon hingga kini sesekali masih terdengar suara jeritan, tangisan dan teriakan histeris yang sangat ramai di sekitar alun-alun museum ini.
Bahkan penampakan sosok tanpa kepala menambah seram halaman museum yang saat siang selalu dipadati pengunjung.
Cerita horor Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta.
Selain itu, cerita lain menyebut pohon kecil di halaman museum yang terletak di dekat meriam juga sarat bernuansa mistis.
Konon pohon itu dulunya merupakan tempat pembuangan kepala-kepala tentara yang dipenggal.
Dan banyak pengunjung yang konon melihat penampakan tengkorak di sekitar pohon.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators