Kategori Berita
Media Network
Rabu, 22 MEI 2024 • 16:20 WIB

Kisah Nyata Tentara Jepang 30 Tahun Sembunyi di Hutan, Tak Tahu Perang Dunia Kedua Telah Berakhir

Onoda, yang mengira dirinya masih dalam peperangan, melihat warga sipil dan otoritas lokal sebagai ancaman, menyebabkan konflik yang tak terhindarkan.

Penduduk Pulau Lubang hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan akibat pertemuan sporadis namun berbahaya ini. Kekhawatiran akan kemungkinan bertemu Onoda atau kelompoknya mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Pertanian dan perikanan, yang sangat penting bagi ekonomi lokal, sering terganggu. Beberapa daerah di pulau Lubang jadi zona terlarang, disebabkan penduduk yang berusaha menghindari potensi konfrontasi.

Titik balik ini terjadi pada tahun 1974, 30 tahun usai perang berakhir. Norio Suzuki, seorang petualang muda Jepang yang tertarik dengan kisah Onoda, pergi ke Pulau Lubang untuk mencarinya.

Baca Juga: Menakjubkan! Wanita Ini Rekam Pecahan Komet yang Tiba-tiba Melaju Kencang di Langit Portugal

Suzuki berhasil menemukan Onoda dan berusaha meyakinkannya untuk menyerah. Namun, Onoda yang masih teguh dengan disiplin militernya menyatakan bahwa ia hanya akan menyerah jika komandannya memerintahkannya.

Pemerintah Filipina menghadapi situasi yang sulit. Upaya untuk menyingkirkan Onoda secara damai terhambat oleh penolakannya yang keras kepala untuk percaya bahwa perang telah usai.

Ini menjadi tantangan bagi otoritas setempat yang harus menyeimbangkan keselamatan warganya dengan penyelesaian situasi tanpa kekerasan lebih lanjut.

Menanggapi situasi mendesak ini, pemerintah Jepang melacak mantan komandan Onoda, Mayor Yoshimi Taniguchi, yang saat itu bekerja sebagai penjual buku.

Dalam peristiwa dramatis, Taniguchi diterbangkan ke Pulau Lubang untuk memberikan perintah terakhir masa perang kepada Onoda. Pada tanggal 9 Maret 1974, dalam momen emosional yang bersejarah, Taniguchi secara resmi membebastugaskan Onoda.

Langkah ini sangat penting bagi Onoda, yang sangat menghormati rantai komando dan memerlukan perintah resmi untuk mengakhiri misinya.

Setelah menerima perintah tersebut, Onoda menyerah dan menyerahkan pedangnya, senapan Arisaka yang masih berfungsi, amunisi, beberapa granat tangan, dan belati keluarganya.

Bagaimana Hiroo Onoda Menyesuaikan Diri dengan Kehidupan di Dunia Modern

Hiroo Onoda (Sumber explorersweb.com)

Setelah menyerah pada tahun 1974, Hiroo Onoda kembali ke Jepang dan menarik perhatian bangsa serta dunia. Pria yang telah lama hidup di masa lalu, kini harus menyesuaikan diri dengan Jepang modern yang berbeda jauh dari era 1940-an yang ia tinggalkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: HistorySkills

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Nyata Tentara Jepang 30 Tahun Sembunyi di Hutan, Tak Tahu Perang Dunia Kedua Telah Berakhir

Link berhasil disalin!