Ilustrasi patung Medusa. (Britannica.com)
INDOZONE.ID - Nama Medusa sering kali terlintas sebagai sosok monster berambut ular yang mampu mengubah siapa pun menjadi batu hanya dengan tatapan mata. Citranya yang menyeramkan telah menjadi ikon dalam berbagai cerita, film, dan seni.
Namun, tahukah Anda bahwa di balik gambaran mengerikan itu, Medusa sebenarnya adalah korban paling tragis dalam mitologi Yunani?
Kisah Medusa jauh lebih kompleks dan menyedihkan dari yang kita kira. Ia bukan dilahirkan sebagai monster, melainkan seorang wanita yang menderita karena ketidakadilan para dewa.
Siapkah Anda menggali lebih dalam dan menemukan 7 fakta menyedihkan Medusa yang akan mengubah pandangan Anda tentang legenda ini? Mari kita bongkar kebenaran di balik kutukannya!
Baca Juga: Misteri Istri Bos Sosis yang Hilang Secara Tiba-tiba, Kok Bisa?
Berikut 7 Fakta Menyedihkan tentang Medusa yang Kamu Harus Tau:
Sebelum menjadi monster, Medusa adalah seorang wanita muda yang sangat cantik, bahkan di antara manusia. Ia memiliki rambut yang indah dan mempesona, sering digambarkan berwarna keemasan.
Satu hal yang lebih menyedihkan, Medusa adalah salah satu pendeta wanita di Kuil Athena, dewi kebijaksanaan dan perang. Sebagai pendeta, ia terikat pada sumpah kesucian dan selibat.
Inilah titik balik paling tragis dalam hidup Medusa. Ia diperkosa secara paksa oleh Poseidon, dewa laut, di dalam Kuil Athena yang seharusnya menjadi tempat suci dan aman.
Kejadian ini bukan hanya tindakan kekerasan, tetapi juga penistaan terhadap tempat suci dan sumpah Medusa.
Baca Juga: Ajian Bolo Sewu: Ilmu Mistis Ribuan Bayangan yang Bikin Musuh Ketar-ketir!
Alih-alih menghukum Poseidon atas perbuatannya, Dewi Athena, yang seharusnya melindungi pendetanya, justru melimpahkan kemarahan dan hukuman kepada Medusa.
Athena mengutuk Medusa dengan mengubah rambut indahnya menjadi ular berbisa dan tatapan matanya menjadi kekuatan mematikan yang mengubah siapa pun menjadi batu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Britanica.com