Ilustrasi foto buaya. (Freepik)
INDOZONE.ID - Melanggar adat istiadat suku Dayak bukan hanya sekadar melanggar norma, tetapi juga bisa mendatangkan konsekuensi yang mengerikan dan membuat bulu kuduk merinding.
Seperti dituturkan akun Tiktok Pesona.borneo, ada seorang pria bernama Bambang yang baru saja tiba dan merantau ke Kalimantan. Konon, Bambang diduga belum memahami sepenuhnya adat istiadat dan kepercayaan di desa Dayak Kenya.
Selama sebulan tinggal di desa Kalimantan Utara, dia dan teman-temannya kebetulan menyukai makanan ekstrem seperti daging buaya, yang sudah biasa mereka konsumsi di kota, misalnya sate buaya.
Suatu hari, saat merantau ke desa, mereka ingin sekali makan daging buaya. Ketika sedang berwisata di salah satu sungai, mereka melihat seekor anak buaya berjemur di tepi sungai.
Mereka tampak gembira dan berkata, "Wah, ada makanan nih," kata Bambang. Bambang kemudian berpikir untuk menangkap dan memotong anak buaya tersebut, khawatir jika tidak diambil, buaya itu bisa menjadi gangguan.
Ilustrasi Tiktok Akibat Melanggar Adat Istiadat Suku Dayak (TikTok/pesona.borneo)
Bambang kemudian mencari alat pukul atau benda tajam untuk menangkap buaya itu. Mereka memegang kaki dan tangan anak buaya tersebut, lalu membawanya ke daratan tanpa sepengetahuan warga desa.
Mereka membawa buaya tersebut jauh dari desa, kebetulan mereka tinggal di asrama milik perusahaan.
Anak buaya itu dikurung selama kurang lebih 24 jam di dalam gudang sebelum mereka memutuskan untuk memotongnya.
Namn yang terjadi setelah itu, Bambang tiba-tiba bertingkah seperti orang kerasukan. Bahkan dia bertingkah seperti seekor buaya.
Teman-teman yang melihat Bambang seperti itu panik, mereka pun pergi ke desa dan memanggil seorang ibu dari warga desa. Mereka menceritakan semua kejadian kerasukan Bambang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TikTok/@pesona.borneo