Kategori Berita
Media Network
Jumat, 26 APRIL 2024 • 13:03 WIB

Seraung, Topi Tradisional Mirip Caping Khas Suku Dayak Kalimantan yang Jadi Simbol Kebanggaan dan Persatuan

Seraung

INDOZONE.ID - Pulau Kalimantan telah lama menjadi magnet bagi para pelancong yang ingin menjelajahi keindahan alam yang menakjubkan dan keberagaman budaya yang kaya.

Salah satu hal paling mencolok dari kekayaan budaya Kalimantan adalah topi tradisional suku Dayak yang dikenal dengan nama Seraung. Lebih dari sekadar aksesori, topi ini mencerminkan identitas dan kekayaan budaya yang mendalam dari suku Dayak.

Pulau Kalimantan, yang didominasi oleh iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, menjadikan topi Seraung sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari suku Dayak, seperti pelindung dari teriknya matahari saat berada di luar ruangan, serta kegiatan lainnya saat upacara adat dan keagamaan suku Dayak.

Baca Juga: 5 Pabrik Gula Peninggalan Belanda yang Masih Beroperasi hingga Kini

Yang membedakan topi Seraung dari topi tradisional lainnya adalah hiasan dan bahan utama yang digunakan. Topi ini terbuat dari anyaman daun biru, sejenis daun palem yang lebar dan banyak tumbuh dihutan kalimantan, yang kemudian dihiasi dengan jahitan kain sulam warna-warni dan manik-manik khas Dayak.

Kecantikan dan keunikan motif serta desainnya mencerminkan keindahan seni kriya dan menjadi simbol kebanggaan dan persatuan bagi suku Dayak di Kalimantan.

Lebih dari sekadar aksesori, topi Seraung memiliki makna sosial yang dalam dalam masyarakat suku Dayak. Topi ini merupakan simbol status dan kebanggaan yang menandakan kedewasaan atau status sosial seseorang di dalam masyarakat.

Baca Juga: Trem Serajoedal Stoomtram Maatschappij: Perkembangan Sarana Pengangkutan Produksi Tanam Paksa di Banyumas pada Akhir Abad ke-19

Penggunaannya juga memperkuat ikatan antar anggota suku sehingga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan yang sangat kuat.

Pengakuan atas nilai budaya dan sejarah topi Seraung mencapai puncaknya pada tahun 2020, ketika UNESCO mengakui topi Seraung Dayak sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia yang membutuhkan perlindungan dan pelestarian seperti dikutip dari laman indonesiakaya.com.

Pengakuan ini tidak hanya mengesahkan nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam topi ini, tetapi juga membantu mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya suku Dayak.

Baca Juga: Mengenal Syekh Syarip Prawira Sentana, Agamawan Pemimpin Gerakan Perlawanan Rakyat Kulonprogo terhadap Pemerintahan Kolonial Tahun 1839-1840

Tak heran jika topi Seraung kini menjadi salah satu souvenir khas Dayak yang populer di kalangan wisatawan. Kecantikan motif serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya menjadikan topi Seraung sebagai simbol yang menarik bagi siapa pun yang tertarik pada keanekaragaman budaya Kalimantan.

Writer: Ananda F.L


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Indonesiakaya.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Seraung, Topi Tradisional Mirip Caping Khas Suku Dayak Kalimantan yang Jadi Simbol Kebanggaan dan Persatuan

Link berhasil disalin!