INDOZONE.ID - Di tengah dunia yang makin modern, Sidoarjo masih kuat banget sama budaya leluhurnya. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan sampai sekarang adalah Mapak Tirto ini bukan cuma ritual biasa, tapi sarat makna dan nilai kehidupan yang dalam banget.
Tradisi Mapak Tirto di Sidoarjo (sumber: UGM)
Mapak Tirto adalah tradisi khas masyarakat Sidoarjo yang biasanya digelar menjelang bulan Suro (kalender Jawa). Isi kegiatannya beragam, mulai dari siraman, jamasan pusaka, sampai ziarah ke makam leluhur. Tujuannya? Ya, buat membersihkan diri lahir batin dan minta keselamatan serta berkah buat menghadapi tahun baru yang akan datang.
Tradisi ini tuh nggak cuma soal rutinitas ritual doang. Di balik proses itu, adanya filosofi yang dalem banget. Misalnya aja, siraman dan jamasan pusaka itu bukan cuma nyiram air, tapi simbol dari membuang energi negatif biar hidup jadi lebih bersih dan tenang. Terus ziarah ke makam leluhur juga bukan sekadar datang doang tapi bentuk rasa hormat, juga pengingat tentang asal-usul kita. Ini jadi momen buat refleksi dan nyambungin lagi hubungan antarsesama.
Baca Juga: Mengenal Tradisi 'Putri Jenggolo': Ritual Pernikahan Unik Khas Sidoarjo
Yang bikin seneng, anak-anak muda Sidoarjo juga mulai turun tangan buat jaga tradisi ini. Mereka bikin acara budaya, workshop, sampai festival yang kemasannya lebih kekinian, jadi tetap relevan dan gampang dicerna sama generasi sekarang. Kolaborasi bareng komunitas seni juga bikin tradisi ini makin hidup dan nggak ditelan zaman.
Uniknya Mapak Tirto nggak cuma disukai warga lokal aja, tapi juga bikin penasaran wisatawan. Pemerintah daerah bareng komunitas budaya aktif banget promosiin tradisi ini buat jadi bagian dari wisata budaya Sidoarjo. Selain bisa ngelestariin budaya, ini juga bantu ngangkat perekonomian lokal lho.
Baca Juga: Tradisi Ithuk-Ithukan: Rasa Syukur Suku Osing Rejopuro atas Air yang Tak Pernah Kering
Mapak Tirto jadi bukti nyata kalau budaya itu bisa bertahan walau zaman berubah. Dengan semangat pelestarian dan kreativitas generasi muda, tradisi ini nggak cuma hidup tapi juga berkembang. Ayo, kita ikut ambil bagian jaga warisan budaya. Karena dari sanalah, jati diri dan kebanggaan kita sebagai bangsa bisa terus menyala.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Id.m.wikibooks.org, Perpusteknik.com, Jurnalfaktualnews.com