Illustrasi Tradisi Kirab Malam 1 Suro (Pinterest)
INDOZONE.ID - Buat kamu yang tumbuh di lingkungan Jawa atau sering dengar istilah “malam 1 Suro”, pasti tahu betapa spesial dan misteriusnya malam ini. Bukan sekadar malam pergantian tahun, 1 Suro punya nuansa mistis, spiritual, dan penuh makna yang bikin suasananya beda banget.
Kalau biasanya tahun baru dirayakan dengan pesta dan kembang api, malam 1 Suro justru diisi dengan keheningan, doa, hingga ritual yang sakral. Nah, di tahun 2025 ini, kapan sih malam 1 Suro jatuh? Dan kenapa malam itu begitu dianggap sakral? Yuk, kita bahas bareng!
Tahun ini, malam 1 Suro jatuh pada Kamis malam, 26 Juni 2025, karena 1 Suro sendiri bertepatan dengan 1 Muharram 1447 H, yakni hari Jumat, 27 Juni 2025.
Walau jatuhnya sama dengan Tahun Baru Islam, perayaannya jauh dari hingar-bingar. Alih-alih merayakan dengan pesta, banyak orang Jawa lebih memilih untuk berdoa, bertirakat, atau melakukan ritual adat.
Setiap daerah di Jawa punya cara tersendiri untuk menyambut malam ini. Tapi secara umum, semuanya mengarah pada satu hal: momen untuk introspeksi, membersihkan diri, dan mendekat pada Tuhan. Di Keraton Yogyakarta dan Surakarta, tradisi-tradisinya masih kental banget.
Di Yogyakarta, malam 1 Suro identik dengan tapa bisu. Ini adalah ritual jalan kaki keliling keraton tanpa bicara sepatah kata pun. Para abdi dalem dan peserta kirab berjalan dengan pakaian adat lengkap, menyusuri rute sakral seperti Benteng Keraton, Jalan Malioboro, hingga Alun-Alun.
Suasananya tenang, syahdu, dan benar-benar terasa spiritual vibes-nya.
Sementara di Surakarta, masyarakat menggelar Kirab Pusaka. Di sini, berbagai benda pusaka keraton dan hewan keramat Kebo Bule diarak keliling kota. Banyak orang percaya, menyentuh atau mengikuti iring-iringan kebo bule bisa membawa berkah dan perlindungan.
Baca juga: Weton Jodoh: Tradisi Jawa untuk Menentukan Kecocokan Pasangan
Malam 1 Suro memang lekat dengan mitos. Meski nggak semua bisa dijelaskan secara logika, banyak yang masih percaya karena sudah jadi bagian dari budaya turun-temurun.
Penyambutan malam 1 Suro di Ponorogo. (Pramita Kusumaningrum/Z Creators)
Berikut beberapa mitos yang cukup populer:
Menikah di bulan Suro? Banyak orang Jawa memilih menghindarinya karena dipercaya bisa membawa kesialan dalam rumah tangga. Bahkan ada yang bilang pesta pernikahan bisa “didatangi” makhluk halus.
Katanya, malam 1 Suro jadi waktu di mana makhluk halus sedang aktif-aktifnya. Keluar rumah di atas magrib dianggap rawan gangguan hal mistis. Makanya, banyak yang pilih mager di rumah aja.
Banyak yang percaya, benda pusaka seperti keris dan tombak “hidup” di malam ini. Energinya kuat banget dan biasanya “dimandikan” atau “diisi” ulang.
Pindahan atau mulai bangun rumah pas 1 Suro? Katanya sih bisa bawa sial atau bikin rezeki seret. Jadi lebih baik ditunda dulu sampai bulan Suro berlalu.
Karena dipercaya penuh energi spiritual, orang-orang dianjurkan menjaga lisan. Banyak yang memilih berdzikir, tirakat, atau bahkan puasa bicara (tapa bisu) agar terhindar dari hal buruk.
Baca juga: Mapati: Upacara Syukur, Harapan dan Perlindungan bagi Ibu dan Janin Dalam Tradisi Jawa
Terlepas dari mitos dan nuansa horor yang sering dikaitkan, malam 1 Suro sebenarnya adalah ajakan untuk slow down sejenak, mengintrospeksi diri, dan membersihkan hati. Tradisi ini jadi bentuk warisan budaya yang mengajarkan kita pentingnya hidup selaras, sadar, dan rendah hati.
Mau percaya atau enggak, malam 1 Suro tetap punya tempat spesial di hati masyarakat Jawa. Jadi, kamu tim ritual malam 1 Suro atau cukup menikmati ceritanya dari rumah?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan