Selasa, 01 APRIL 2025 • 14:20 WIB

Antara Iman dan Kolonialisme: Pelayanan Zending di Hindia Belanda Abad ke-19

Author

Dalam bahasa Belanda Zending berarti pekabaran Injil atau usaha-usaha untuk menyebarkan agama Kristen Protestan.

INDOZONE.ID - Dalam bahasa Belanda Zending berarti pekabaran Injil (kitab suci agama Kristen Protestan) atau usaha-usaha untuk menyebarkan agama Kristen Protestan. Zendeling adalah istilah dari bahasa Belanda yang berarti pengutusan yang diberikan kepada misionaris Kristen Protestan.

Zending-zending yang datang ke nusantara melalui beberapa gelombang. Gelombang pertama pada abad ke 17, dalam bentuk perseorangan. Sebelumnya pada abad 16 sudah ada pekabaran Injil yang masuk ke Nusantara yang dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol.

Pekabaran Injil ini dilakukan oleh Fransiscus Xaverius di Malaka, Ambon dan Ternate. Ia menyebarkan Injil agama Katolik Roma.

Gelombang berikutnya, dalam bentuk badan organisasi zending sebagai badan utusan dari gereja di negeri Belanda atau badan utusan jemaat di negeri Belanda.

Baca Juga: Ajian Serat Jiwa: Ilmu Mistis dengan Kekuatan Energi Alam

Ada juga badan-badan zending yang berdiri di Hindia Belanda setelahnya. Mereka yang terbentuk kemudian memilih daerah untuk dijadikan wilayah kerjanya.

Kegiatan utama yang dilaksanakan zending di Indonesia dalam usaha pekabaran Injil yaitu dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam bidang kesehatan terdapat zendeling-arts (utusan dokter) dan zendeling-deacon (utusan mantra perawat), seperti di bidang pendidikan ada zendeling-onderwijs (utusan pengajaran) dan zendeling-leerar (utusan pekabaran Injil).

Beberapa Zending masuk ke nusantara dibawa oleh Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), namun selama dua abad di nusantara pada zaman VOC tidak membawa hasil yang besar.

Baca Juga: Terungkap Misteri Hilangnya Feni Ere, Sales Mobil yang Dibunuh Secara Tragis

Kegagalan ini dikarenakan kuatnya pengaruh Islam, luasnya nusantara dan sedikitnya tenaga yang tekun dalam mengadakan pendekatan kepada orang pribumi untuk mengabarkan Injil, dan VOC yang tidak konsisten dalam membantu keperluan pendanaan.

VOC mengkritik pendeta-pendeta kurang gigih, tetapi menghukum pendeta ketika bertindak independen, pendeta-pendeta dikekang dengan ketat.

Peranan pendeta dibatasi pada pelayanan rohani untuk komunitas Eropa yang kecil, serta pada komunitas Ambon, Minahasa, dan Malaka yang telah dikatolikkan oleh Portugis dan berpindah menganut agama Kristen.

Babak baru pekabaran Injil dimulai ketika VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Nusantara berada di bawah pimpinan Gubernur Inggris Thomas Stamford Raffles (1811-1816), pekabaran Injil mendapat perhatian besar dengan adanya kebebasan beragama.

Gelombang berikutnya, zending yang masuk ke nusantara berupa badan-badan organisasi zending, seperti Het Netherland Zendeling Genootschap (NZG) berdiri di Rotterdam, Belanda.

Utusan zending-zending ini belajar di Belanda lalu berangkat dari Inggris dan diteguhkan dalam jabatan pendeta oleh jemaat Belanda di London setelahnya mereka menuju Batavia.

Pendeta yang diutus adalah J.Kam, J.C Supper, dan G.Bruckner, Doopsgezinde Vereeniging ter Bervording der Evangelieverbreiding in de Nederlandsche bezittingen (DZV), tahun 1851 di Batavia berdiri Het Genootschap voor Inen Uitwendige Zending, tahun 1855 dibentuk Het Java Comitte (JC) di Belanda dan kemudian datang ke Indonesia, tahun 1858 berdiri Nederlandsche Zendings Vereniging (NZV) yang memilih daerah berbahasa Sunda sebagai lokasi kegiatan, tahun 1859 berdiri De Nederlandsche Gereformeerd Zendings Vereeniging (NGZV) yang beroperasi di daerah Jawa Tengah kecuali Gunung Muria dan Salatiga, Salatiga Zending (Die Waisen und Missionsantaalt zu Niukirchen), dan Het Genootschap voor In-en Uitwendige Zending (GIUZ).

Pelbagai Pelayanan Zending di Nusantara, diantaranya:

1. Pelayanan di Bidang Pendidikan

Java Comite mendirikan sekolah di Sumber pakem (1882). Sekolah Pendidikan Guru (Kweekschool) di Hindia Belanda mula-mula diselenggarakan oleh zending di Ambon pada tahun 1834. Mengadakan kegiatan Pokok-Pokok Ajaran Agama Kristen (PPA), yaitu kegiatan mendiskusikan dan diajarkan firman Tuhan yang ada di Alkitab.

Mengadakan Kegiatan Katekisasi (Pelajaran Agama) kepada jemaat yang hendak mengajukan pelayanan baptis dan untuk memperdalam penghayatan isi Alkitab dan penerapannya. Menyelenggarakan Kegiatan Sekolah Minggu bagi anak-anak.

2. Pelayanan di Bilang Medis

Para zending mengadakan kunjungan dengan membawa tas yang berisi obat-obat, seperti:

  • Tahun 1893, dr J.G. Scheurer diutus oleh NGZV untuk bertugas di Jawa Tengah (di Purworejo, Solo dan Yogyakarta),
  • Tanggal 26 Oktober 1894, NZG mengutus dr. H. Bervoets untuk bertugas di rumah sakit Mojowarno yang telah dibuka beberapa bulan sebelumnya,
  • NZG dan DZV mendirikan rumah sakit di Pati, Jawa Tengah dan mengutus dokter yang bertugas juga sebagai pelayan Firman.

3. Pelayanan di Bidang Sosial-Budaya

Para zending mempelajari bahasa dan adat Jawa agar ajaran yang disampaikan oleh para zending dapat dipahami dan dimengerti oleh masyarakat Jawa.

Sehingga ajarannya dapat diterima dan berkembang cepat dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Sedjarah Geredja Di Indonesia