Tragedi Wanita Pendaki Everest, Mendaki Tanpa Oksigen hingga Berakhir Sebagai 'The Sleeping Beauty of Everest'

Tragedi Wanita Pendaki Everest, Mendaki Tanpa Oksigen hingga Berakhir Sebagai 'The Sleeping Beauty of Everest'.

INDOZONE.ID - Gunung Everest yang merupakan puncak tertinggi di dunia, selalu menjadi impian para pendaki. Namun di balik keindahannya, gunung ini menyimpan banyak kisah tragis.

Salah satunya adalah Francys Arsentiev, ia mencatat sejarah sebagai wanita pertama dari Amerika Serikat yang mencapai puncak Gunung Everest tanpa oksigen tambahan.

Namun, keberhasilannya berujung pada tragedi yang membuatnya dikenang sebagai "The Sleeping Beauty of Everest."

Pada Mei 1998, Francys dan suaminya, Sergei Arsentiev, berusaha mencapai puncak Everest tanpa bantuan oksigen.

Perjalanan mereka berlangsung lebih lama dari yang direncanakan, dan dalam kondisi cuaca buruk, pasangan ini terpisah dalam perjalanan turun.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan setelah Kematian, Benarkah Jiwa Meninggalkan Tubuh?

Pendaki dari Uzbekistan sempat menemukan Francys dalam keadaan kritis di ketinggian sekitar 8.500 meter. Ia mengalami hipoksia berat dan tidak mampu bergerak sendiri.

Para pendaki berusaha membantunya, tetapi situasi ekstrem di ketinggian tersebut membuat upaya penyelamatan hampir mustahil. Dalam kondisi setengah sadar, Francys sempat mengucapkan, "Don't leave me alone."

Francys dan suaminya, Sergei Arsentiev, berusaha mencapai puncak Everest tanpa bantuan oksigen.

Sergei yang menyadari kondisi sang istri sangat lemah, naik kembali untuk mencarinya tetapi bahkan ia tidak pernah ditemukan hidup-hidup.

Beberapa waktu kemudian, sisa-sisa perlengkapannya ditemukan, diduga bahwa ia jatuh saat mencoba menyelamatkan istrinya.

Sementara, tubuh Francys tetap berada di lokasi itu selama bertahun-tahun, membeku dengan jaket ungu yang dikenakannya saat mendaki. Keberadaannya menjadi penanda bagi pendaki lain yang melewati jalur tersebut.

Baca Juga: Bahaya Lumpur Lapindo: Antara Fakta dan Kontroversi!