INDOZONE.ID - Lu Zhi tidak hanya mendampingi suaminya, Liu Bang dalam memerintah Dinasti Han, tetapi juga menjadi salah satu perempuan paling berpengaruh di Tiongkok kuno.
Meskipun tidak pernah secara resmi menjadi kaisar, ia memiliki kekuatan besar dan ambisi yang tak terbendung, menjadikannya penguasa de facto Dinasti Han.
Berasal dari keluarga bangsawan di Shandong, Lu Zhi menikah dengan Liu Bang sebelum suaminya berhasil mendirikan Dinasti Han pada 202 SM.
Sebagai Permaisuri, Lu Zhi memainkan peran penting dalam politik, terutama ketika Liu Bang sibuk memadamkan pemberontakan.
Dia dikenal sebagai administrator yang cermat dan berhasil memperbaiki kondisi ekonomi serta kesejahteraan rakyat.
Namun, Lu Zhi juga terkenal karena kekejamannya. Setelah Liu Bang meninggal pada 195 SM, putranya, Liu Ying, naik takhta sebagai Kaisar Hui, tetapi kekuasaan sebenarnya berada di tangan Lu Zhi sebagai Janda Permaisuri.
Baca Juga: Mengenal Pemberontakan Taiping: Gerakan Radikal yang Mengancam Dinasti Qing
Salah satu tindakan paling kejamnya adalah menyiksa selir Qi, favorit suaminya, serta meracuni putra Qi, Liu Ruyi, yang dianggap sebagai ancaman bagi takhta putranya.
Kekejaman Lu Zhi mengejutkan Kaisar Hui hingga ia menarik diri dari pemerintahan, menyerahkan kendali sepenuhnya kepada ibunya.
Lu Zhi kemudian menyingkirkan lawan-lawan politiknya dan memastikan klan Lu memegang posisi penting dalam pemerintahan.
Setelah kematian Lu Zhi pada 180 SM, keluarga Liu, keturunan asli Liu Bang, memberontak dan menghancurkan klan Lu, mengembalikan kekuasaan ke tangan Dinasti Han.
Lu Zhi dikenang sebagai penguasa yang kuat dan efisien, namun warisannya diwarnai oleh tindakan brutal terhadap musuh-musuh politiknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Thechairmansbao.com