Selasa, 27 AGUSTUS 2024 • 15:55 WIB

5 Perusahaan Tertua di Indonesia, Ada yang Sudah Berdiri Sebelum RI Merdeka!

Author

Ternyata perusahaan Bio Farma sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka.

INDOZONE.ID - Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang, sejarah tersebut dapat dilihat salah satunya melalui kehadiran perusahaan-perusahaan yang telah berdiri jauh sebelum kemerdekaan pada 1945.

Beberapa perusahaan tidak hanya mencerminkan kekuatan ekonomi masa lalu, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan panjang dan perkembangan industri di tanah air.

Baca Juga: Temuan Lukisan Babi Berusia 51.200 Tahun di Sulawesi Jadi Bukti Seni Naratif Tertua di Dunia

Pos Indonesia (1976)

kantor pos Indonesia.

Pos Indonesia telah ada sejak 26 Agustus 1746 dan Batavia (sekarang Jakarta) menjadi lokasi kantor pos pertamanya didirikan oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff.

Melalui pendiriannya, ia memiliki tujuan menjamin keamanan surat-surat penduduk, khususnya bagi mereka yang bepergian dari dan ke Belanda. Kemudian, Pos Indonesia mulai aktif bergerak di bidang pelayanan publik dan berkembang hingga kini.

Sejak pendiriannya, Pos Indonesia mengalami beberapa perubahan status. Di antaranya adalah Jawatan PTT (Post Telegraph, dan Telephone) yang sifatnya non-komersial dan fungsinya diarahkan pada pelayanan publik di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

Memasuki masa pendudukan Jepang, militer mereka menguasai Jawatan PTT, tetapi berhasil diambil oleh Angkatan Muda PTT dan mengubahnya menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia pada 27 September 1945. Peristiwa ini menandai adanya Hari Bakti PTT atau dikenal juga dengan Hari Bakti POSTEL.

Dua puluh tahun kemudian, dengan perkembangan zaman yang terjadi, maka perusahaan ini berganti menjadi Perusahaan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).

Kemudian, pada 1978, ditegaskan sebagai badan usaha tunggal yang menyelenggarakan dinas pos dan giro pos untuk hubungan dalam dan luar negeri, sehingga statusnya berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro.

Barulah pada 1995, nama PT Pos Indonesia (Persero), sebagaimana yang dikenal hingga saat ini, muncul. Sebab, pada tanggal 20 Juni 1995, statusnya resmi berubah menjadi perseroan terbatas.

Baca Juga: Anatoly Moskvin, Pria Jenius Rusia yang Kumpulkan Mayat Gadis-gadis untuk Dijadikan Boneka

Bio Farma (1890)

Ternyata perusahaan Bio Farma sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka.

Bio Farma berdiri pada 6 Agustus 1890 dengan nama “Parc Vaccinogene” di Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia. Rumah sakit tersebut kini dikenal sebagai Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta.

Perusahaan yang kini ditempatkan di Bandung tersebut beberapa mengalami perubahan nama. Ketika dipindahkan ke Bandung pada 1923, namanya adalah Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur. Sejak itu hingga akhir abad ke-20, nama dan fungsinya terus berganti.

Baru ketika sahamnya dimiliki 100% oleh pemerintah, perusahaan ini menetapkan namanya menjadi PT Bio Farma (Persero) pada 1997. Sejak tahun itu hingga 2011, tercatat Bio Farma berhasil memasuki pasar ekspor karena mendapatkan Pra-Kualifikasi WHO untuk 12 jenis vaksin.

Dengan memasuki persaingan global, Bio Farma terus berkembang meluncurkan vaksin-vaksin terbarunya dan merancang program nasional, salah satunya adalah imunisasi.

Hal tersebut menjadi bukti penguatan dari visi yang dibuatnya, yakni “Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global.”

Sebagai saksi sejarah, gedung Bio Farma yang terletak di Jl. Pasteur No. 28, Bandung, tersebut, telah menjadi gedung heritage yang juga memiliki museum di dalamnya.

Kopi Aroma (1930)

Kopi Aroma menjadi salah satu perusahaan lama yang sudah berdiri di Indonesia.

Kopi Aroma terletak di Jl. Banceuy No. 51 dan didirikan oleh Tan Houw Sian pada 1930. Dengan jenis usaha rumah tangga (home-industry), Kopi Aroma memproduksi biji kopi dan bubuk kopi yang kemudian dijual ke khalayak umum, termasuk orang Belanda dan Jepang pada masanya.

Kini, penerus Kopi Aroma adalah generasi kedua, yakni Widyapratama dan istrinya. Konsistensi produksi kopi di Kopi Aroma menjadikan kopi ini dikenal oleh masyarakat luas, bahkan seringkali menjadi bahan buah tangan ketika mengunjungi Kota Bandung.

Selain itu, khas yang dimiliki Kopi Aroma adalah toko dan pabriknya yang terbuka untuk dikunjungi di alamat tersebut. Bentuk bangunannya pun dipertahankan sebagaimana bentuk asli awal pendiriannya.

Ada pun biji kopi yang dipilih adalah langsung dari kebun kopi Indonesia di berbagai provinsi, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Kopi mentah, yang sering disebut kopi hijau, diolah menjadi kopi bubuk melalui beberapa tahap dengan tahap pertama adalah menjemurnya di bawah terik matahari.

Untuk kopi Arabika, proses penuaan dilakukan selama 8 tahun untuk mengurangi rasa asam, menurunkan kandungan kafein, dan meningkatkan aroma. Sedangkan untuk kopi Robusta, proses penuaan berlangsung selama 5 tahun, yang juga menurunkan kafein dan meningkatkan keharuman.

Setelah penuaan, kopi disangrai menggunakan mesin roasting berbahan bakar kayu karet, dengan mesin buatan Jerman yang masih digunakan sejak tahun 1930.

Sampoerna (1913)

Perusahaan penghasil rokok, Sampoerna, juga jadi salah satu perusahaan tertua di Indonesia.

Perusahaan yang kini dikenal dengan nama PT HM Sampoerna ini berdiri sejak 1913 berkat usaha seorang imigran asal Tiongkok, Lerm Seeng Tee.

Ia memulai usahanya dengan memproduksi dan menjual Sigaret Kretek Tangan (SKT) di kediamannya di Surabaya. Ia memperbesar usahanya dengan membuat merk dagang, yakni Dji Sam Soe, yang kemudian berubah menjadi Sampoerna.

Perusahaan keluarga Sampoerna ini mulai berkembang sangat pesat pada 1978, ketika dipimpin oleh generasi ketiganya, Putera Sampoerna. Pada 1989, Sampoerna memperkenalkan produk Sampoerna A, pelopor dalam kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di Indonesia.

Sampoerna juga dikenal karena memproduksi berbagai merek rokok kretek yang populer, seperti Dji Sam Soe Magnum, Marlboro Filter Black, dan Sampoerna Kretek.

Sejak tahun 2005, Sampoerna menjadi anak perusahaan PT Philip Morris Indonesia (PMID) dan memiliki afiliasi dengan Philip Morris International Inc. (PMI), perusahaan rokok internasional terkemuka yang memproduksi merek global Marlboro.

Kegiatan utama Sampoerna meliputi produksi, perdagangan, dan distribusi rokok, termasuk distribusi merek Marlboro dari PMID.

Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman menerapkan praktik global terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 90.000 karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Selain itu, Sampoerna bekerja sama dengan 43 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dikelola oleh koperasi dan pengusaha daerah untuk memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT).

Perusahaan ini juga menjual dan mendistribusikan produknya melalui 109 lokasi kantor cabang zona, kantor penjualan, dan pusat distribusi di seluruh Indonesia.

Multi Bintang Indonesia (1931)

Perjalanan perusahaan yang bergerak dalam industri minuman bir ini berawal sejak 1929 dari sebuah perusahaan di Medan yang bernama Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen N.V.

Namun, baru beroperasi secara komersial pada 21 November 1931 di Surabaya, sehingga perusahaan ini mengeklaim dirinya baru berjalan secara resmi pada tahun 1931.

Kemudian, pada 1936 masuk perusahaan HEINEKEN sebagai pemegang saham terbesar dan mengubah nama perusahaan ini menjadi Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij N.V.

Hal ini dipicu oleh perkembangan minat yang tinggi terhadap bir di Nusantara atau Hindia Belanda kala itu. Memasuki masa Perang Dunia II, perusahaan ini tutup karena terdampak perang.

Baru pada 1949 perusahaan ini kembali dibuka dan mengubah namanya menjadi Heineken’s Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij N.V. pada 1951, mengingat pada masa ini pun Indonesia telah memasuki masa Revolusi Kemerdekaan, sehingga nama “Indonesia” disematkan.

Perusahaan keduanya mulai dikembangkan di Tangerang pada 1972 dan namanya kembali berubah menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia. Di sini, namanya sudah menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya. Perusahaan keduanya ini mulai beroperasi pada 1973.

Sadar akan kebutuhan pasar Indonesia yang beragam, perusahaan ini melakukan inovasi memproduksi minuman selain bir dengan mengambil alih PT Brasseries de I’Indonesia di Medan pada 1 Januari 1981.

Seiring dengan itu, namanya pun diubah menjadi PT Multi Bintang Indonesia dan memindahkan kedudukannya ke Jakarta. Dalam perkembangannya, perusahaan ini semakin maju.

Tidak hanya mengembangkan kualitas produksinya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan karyawan dan sumber daya yang menopang produksinya. Upaya yang dilakukannya adalah meluncurkan strategi keberlanjutan Brewing a Better World pada 2009.

Konsistensi perusahaan terhadap aksi keberlanjutan masih berlanjut hingga 10 tahun kemudian. Pada 2019, perusahaan ini mulai berkomitmen untuk menggunakan 100% sumber energi terbarukan dalam proses produksi pada 2025 mendatang.


Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Sampoernaacademy.sch.id, Pos Indonesia