Pekerja jalan raya Anyer-Panarukan gagasan Daendels (Wikipedia)
INDOZONE.ID - Jalan raya pos adalah jalur transportasi yang ada di pantai utara Jawa Tengah. Jalan raya pos Anyer-Panarukan dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.
Jalan raya pos ini terbentang kurang lebih 1000 kilometer, dan menghubungkan wilayah Anyer hingga Panarukan.
Pembangunan jalan raya pos ini bermanfaat dan penting dilaksanakan untuk membantu perkembangan ekonomi dan politik pemerintah Belanda yang ada di Pulau Jawa saat itu.
Tujuan utamanya untuk menjaga keamanan Pulau Jawa dari invasi Inggris dan mempermudah mobilitas militer.
Baca Juga: 5 Arti Mimpi Sungai Meluap Menurut Primbon Jawa
Tujuan lainnya yaitu untuk memperlancar perekonomian Belanda, seperti mengangkut hasil bumi dan perkebunan rakyat, serta menghubungkan kota-kota penting di Jawa.
Meskipun demikian, terdapat 7 fakta menarik dibalik pembangunan jalan raya pos ini yang wajib kamu ketahui, Apa saja fakta tersebut? berikut penjelasannya:
Pada tahun 1806 Raja Louis Napoleon dari Belanda memandang pulau jawa sebagai wilayah perdagangan yang penting dan potensial.
Namun dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1788, menunjukkan bahwa pertahanan militer di Pulau Jawa tidak cukup kuat untuk mencegah invasi dari Inggris, di mana saat itu Inggris bersiap melakukan invasi ke wilayah-wilayah di Asia.
Selain itu, akses transportasi yang buruk juga menambah permasalahan yang ada. Hal ini menjadikan Raja Louis segera mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda untuk menangani masalah yang ada di Pulau Jawa.
Baca Juga: Kisah Mistis Desa Getih: Pemukiman Warga yang Mayoritas Lakukan Ritual Pesugihan
Dalam proyek pembangunan jalan raya pos, rakyat pribumi harus menanggung beban berat akibat proyek ini. Masyarakat pribumi dipaksa menaati perintah untuk ikut serta dalam pembangunan jalan.
Namun pada kenyataannya, para pekerja tidak pernah mendapatkan upah yang sepadan dan layak dengan tenaga dan waktu yang telah mereka keluarkan, bahkan tidak sedikit mengorbankan banyak nyawa dalam proses pembangunan jalan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah