Kisah Nyata Georgia yang Berhasil Menghapus Korupsi dalam Semalam. (georgia.travel)
INDOZONE.ID - Korupsi adalah masalah besar yang dialami oleh banyak negara, termasuk Georgia.
Dulu, negara kecil di Eropa Timur ini terkenal dengan pejabat yang suka menerima suap, polisi yang korup, dan layanan publik yang ribet.
Namun, dalam waktu singkat, Georgia berhasil membersihkan sistemnya dan hampir menghapus korupsi.
Baca Juga: Pulau Kalimantan Diprediksi akan Mendekati Pulau Jawa 10 Juta Tahun Lagi, Benarkah?
Mikheil Saakashvili (Daily Sabah)
Sebelum tahun 2003, kehidupan di Georgia penuh dengan korupsi. Mau buat SIM? Harus bayar suap. Mau urus listrik? Bayar. Bahkan, polisi yang seharusnya menegakkan hukum justru sering meminta uang kepada masyarakat.
Akibatnya, rakyat kehilangan kepercayaan pada pemerintah, ekonomi jalan di tempat, dan investor asing enggan datang ke Georgia.
Tapi semuanya berubah setelah Revolusi Mawar pada 2003, yang menggulingkan pemerintah lama dan membawa Mikheil Saakashvili menjadi presiden. Ia langsung melakukan reformasi besar-besaran untuk membersihkan korupsi di negaranya.
Dalam semalam, lebih dari 30.000 polisi lalu lintas dipecat karena terlibat korupsi. Mereka diganti dengan polisi baru yang dilatih dengan standar lebih ketat dan diberi gaji lebih tinggi agar tidak tergoda menerima suap.
Sebelum reformasi, banyak lembaga pemerintahan di Georgia terkenal sebagai sarang korupsi. Hampir setiap urusan yang berhubungan dengan birokrasi memerlukan suap.
Mau urus izin usaha? bayar. Mau melewati bea cukai? bayar lagi. Bahkan, ada pejabat yang menjadikan posisinya sebagai mesin uang pribadi.
Di banyak kantor pemerintahan, hampir semua urusan membutuhkan suap, menghambat ekonomi karena warga dan investor harus membayar lebih untuk layanan yang seharusnya murah atau gratis.
Baca Juga: Perbedaan Ilmu Fengshui dan Arsitektur: Kolaborasi untuk Desain Ruang yang Harmonis
Dalam beberapa tahun, Georgia berubah drastis. Kini, negara ini dikenal sebagai salah satu yang paling bersih dari korupsi di dunia.
Bahkan, Bank Dunia dan Transparency International memuji Georgia sebagai contoh sukses dalam pemberantasan korupsi yang cepat dan efektif.
Apakah negara lain bisa mengikuti langkah Georgia? Jawabannya tergantung pada keseriusan pemerintah dan dukungan masyarakat dalam memerangi korupsi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Daily Mail