INDOZONE.ID - Di Belgia, bisnis pertambangan merupakan penyumbang ekonomi negara terbesar saat negarai itu sedang mengalami masa revolusi industri.
Ada tiga tambang yang menjadi penyokong sumber ekonomi terbesar bagi Belgia, yakni Hainaut, Liege dan Limburg.
Meski bisnis tambang di Belgia terseok-seok dalam persaingan industri di dunia, tapi bisnis ini berhasil menyejahterakan rakyatnya.
Namun terjad tragedi di tambang batu bara Bois du Cazier, yang terletak di Marcinelle, Charleroi, Hainaut. Tambang ini resmi dibuka pada 30 September 1822.
Baca Juga: Kisah Kodak, Primadona Produk Fotografi di Masa Lalu yang Bangkrut Akibat Enggan Berinovasi
Tambang ini awalnya memiliki 2 poros yang mampu mengebor Bumi hingga mencapai kedalaman 765 meter dan 1035 meter. Lalu di pertengahan era 1950-an, poros ketiga dari tambang ini resmi dibuka.
Pada 1955, tambang tersebut mampu memproduksi 170.557 ton batu bara. Untuk jumlah penambangnya sendiri, tambang ini mempekerjakan sebanyak 779 orang penambang yang berasal dari beberapa negara di Eropa.
Pada 8 Agustus 1956 pukul 08.10 waktu setempat, mesin pengerek tambang mengalami malfungsi yang membuat kabel listriknya putus.
Mesin tersebut tiba-tiba aktif dengan sendirinya sebelum gerobak batu baranya dikaitkan ke mesin tersebut.
Baca Juga: Erwadi Fire Incident, Peristiwa Kebakaran di India yang Merenggut Nyawa 28 Pasien Gangguan Jiwa
Akibatnya, terjadi korsleting listrik yang memicu munculnya percikan api, dan memicu kebakaran.
Api pun menjalar dan membakar jalur pipa di dalam tambang. Apesnya, pipa tersebut merupakan jalur saluran minyak, menyebabkan api menjadi besar.
Asap tebal dan karbon monoksida yang muncul akibat kebakaran tersebut membuat kondisi di dalam tambang semakin parah. Alhasil, dari total 274 orang penambang yang bekerja saat kejadian, hanya 12 orang saja yang berhasil selamat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Dormira Jamais