Bukan cuma 1 toko perhiasan saja, tapi 3 toko sekaligus. Semua toko perhiasan milik Otto ini berlokasi di St. Joseph, Missouri.
Di tengah-tengah kesibukannya sebagai pemilik toko perhiasan, di saat itulah Otto mulai memikirkan desain mesin pemotong roti.
Pada desain awalnya, mesin pemotong roti buatannya Otto hanya berfungsi untuk memotong roti saja.
Tapi setelah mesin rusak akibat kebakaran, Otto pun terus berinovasi hingga pada produk finalnya. Mesin tersebut tidak hanya memotong, tapi juga mengemas roti yang sudah terpotong tersebut.
Mesinnya sudah selesai dibuat pada tahun 1927. Kemudian pada 7 Juli 1928, mesin pemotong roti milik Chillicothe Missouri Baking Company resmi dijual dan diproduksi di pasaran.
Setelah dijual ke pasaran, sejumlah ahli dan perusahaan lain mulai memodifikasi mesin buatan Chillicothe Missouri Baking Company.
Dengan modifikasi tersebut, roti tawar yang dihasilkan pun menjadi semakin bervariasi dari zaman ke zaman.
Buat kalian yang penasaran dengan bentuk asli mesin pemotong roti buatannya Otto, mesin tersebut tersimpan di Smithsonian Institution, Washington D.C.
Hak paten dari mesin pemotong roti Otto, Ia jual ke perusahaan Micro-Westco Co. yang berasal dari Bettendorf, Iowa.
Tak hanya menjual hak paten mesinnya, Otto juga diangkat oleh perusahaan tersebur sebagai Wakil Direktur sekaligus Manajer Sales di sana.
Menariknya, selama periode 1927-1936, Otto memiliki 7 hak paten dari berbagai jenis model mesin yang Ia buat.
Otto bersama anak buahnya dalam proses produksi roti tawar
Fun fact, roti tawar sempat dilarang di AS pada saat Perang Dunia kedua. Per tanggal 18 Januari 1943, Sekretaris Agrikultura AS saat itu, Claude R. Wickard, menyatakan roti tawar tidak efektif untuk dibawa sebagai bekal para prajurit AS di medan perang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, Notes On Iowa