INDOZONE.ID - Dilansir situs resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, rabies adalah sebuah penyakit menular yang ditularkan dari hewan kepada manusia melalui air liur, gigitan, cakaran dan jilatan pada luka di kulit manusia.
Penyakit yang umumnya menyerang hewan seperti Anjing, Kelelawar, Kucing dan Kera ini, menyebar akibat Lyssavirus.
Gejala rabies yang muncul akan dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu. Lama kelamaan, pasien yang terkena rabies akan mengalami gangguan neurologis/saraf yang parah.
Pasien yang terinfeksi rabies harus segera ditangani, karena jika tidak, dampak terparahnya akan menyebabkan kematian.
Cara penanganan awal terhadap pasien yang terinfeksi rabies mulanya harus dibersihkan dulu pada area luka di tubuh yang terkena air liur, gigitan, cakaran, dan jilatan hewan yang terinfeksi rabies, menggunakan air yang mengalir dan sabun.
Setelah itu, berikan antiseptik pada bagian luka pasien. Supaya lebih aman, pasien harus segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan berupa pemberian vaksin dan serum anti rabies.
Ngomong-ngomong soal vaksin rabies, dalam sejarahnya, vaksin rabies dibuat oleh seorang dokter ternama asal Perancis yang bernama Louis Pasteur.
Dalam pembuatannya, Louis menciptakan vaksin tersebut dari sumsum tulang belakang Kelinci liar.
Dalam percobaannya, Louis menguji vaksinnya pada seekor Anjing yang terinfeksi rabies. Beruntung, percobaannya ini berhasil, Anjing tersebut bisa disembuhkan dari rabies.
Baca Juga: Mengenal Dennis Avner, Manusia Kucing yang Hidupnya Berakhir Tragis
Sampai di tanggal 4 Juli 1885, seorang anak berumur 9 tahun bernama Joseph Meinster dikabarkan mengalami rabies usai digigit Anjing liar pada tangan, kaki dan pahanya.
Ibu Joseph langsung membawa sang anak ke dokter. Sebagai penanganan awalnya, dokter membakar lukanya, membalutnya, kemudian memberikan cairan karbol.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemenkes, Wikipedia, Pbs.org, Institut Pasteur, Awesome Stories, Web UOBK RSUD Dr. Slamet Garut