Pertemuan besar diadakan pada bulan September 1887 selama sebuah pesta pernikahan, dihadiri oleh banyak pemimpin agama dan tokoh masyarakat, yang menjadi kesempatan bagi mereka untuk berdiskusi dan merencanakan strategi.
Persiapan pemberontakan terus berlanjut dengan latihan bela diri, pengumpulan senjata, dan penyebaran propaganda di luar Banten hingga pertengahan tahun 1888.
Pada Februari 1888, pemimpin-pemimpin pemberontakan secara rutin bertemu untuk merencanakan strategi, termasuk menentukan tanggal dimulainya pemberontakan.
Pada bulan April 1888, pertemuan besar diadakan di Beji, dimana kesepakatan akhir dibuat untuk memulai pemberontakan pada bulan Juli 1888.
Baca Juga: Sedikit Fakta dari Peristiwa Bom Mobil di Depan Kedubes Australia Jakarta
Persiapan intensif dilakukan menjelang pemberontakan, termasuk pembagian peran, pengumpulan perlengkapan, dan penandatanganan sumpah kesetiaan.
Pada bulan Juli 1888, pemberontakan meletus dengan serangan pertama yang dipimpin oleh Haji Tubagus Ismail. Serangan-serangan berlanjut dengan pemimpin utama seperti Haji Wasid memimpin pasukan dalam serangan umum terhadap berbagai target pemerintah kolonial.
Meskipun demikian, pasukan pemberontak mengalami kesulitan karena tindakan balasan dari pemerintah.
Pertempuran-pertempuran terjadi di berbagai wilayah, termasuk Toyomerto, dimana pasukan pemberontak menderita kerugian besar.
Pemerintah melancarkan operasi militer untuk menumpas pemberontakan, mengirim pasukan untuk membersihkan daerah-daerah yang masih menjadi basis bagi para pemberontak.
Meskipun beberapa pemimpin pemberontakan berhasil ditangkap atau terbunuh, seperti Haji Iskak, Haji Madani, Haji Jahli, dan Agus Suradikaria, beberapa sisa-sisa gerombolan pemberontak masih berkeliaran.
Baca Juga: Kilas Balik Peristiwa Kudeta Pertama di Indonesia 3 Juli 1946, Kabinet Sjahrir II Sempat Diculik OposisiSafira
Tanda-tanda pemberontakan baru mulai muncul di pertengahan tahun 1889, menunjukkan bahwa perlawanan terhadap pemerintahan kolonial masih terus ada.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Direktorat Pai