Ilustrasi Shinsengumi di Jepang era Edo. (IMDB)
INDOZONE.ID - Shinsengumi adalah pasukan khusus yang dibentuk oleh kekaisaran Tokugawa guna menjaga keamanan ibu kota lama yaitu Kyoto. Pada saat itu di akhir zaman Edo Jepang mengalami masa kekacauan dan penuh gejolak, hal-hal itu ditandai dengan munculnya api pemberontakan, pengaruh barat, keresahan masyarakat, dan konflik internal lainnya.
Periode ini berjalan selama dari tahun 1853-1868 dan diberi nama sebagai era bakumatsu.
Keshogunan Tokugawa pada saat itu menghadapi berbagai tekanan dari segala sisi. Kekaisaran pada saat itu memiliki ketidakmampuan dalam melawan pengaruh asing yang mulai mempengaruhi Jepang, akibatnya terbentuk faksi politik di dalam negeri yaitu faksi yang menantang keshogunan dan faksi yang mendukung keshogunan.
Seperti yang dikutip dari berbagai sumber, salah satunya HistorySkills, saksi yang menantang keshogunan itu dinamai Sonno Joi yang mengiginkan kekuasaan kaisar dipulihkan. Pada zaman ini Kyoto menjadi tempat yang dipenuhi persekongkolan politik dan perselisihan.
Baca Juga: Kisah Horor di Balik Hutan Aokigahara di Jepang: Tempat Terkenal untuk Bunuh Diri
Pada saat itu juga keshogunan memutuskan untuk membentuk pasukan khusus untuk menangani ketertiban di ibu kota lama Kyoto. Pasukan itu terdiri dari sekumpulan samurai, ronin, orang desa, dan petani. Kebanyakan kelompok itu terdiri dari masyarakat yang diaggap sebagai masyarakat kelas rendah.
Diawal berdirinya, Shinsengumi selalu mengalami perubahan pada struktur ketua dan anggotanya. Pada awalnya pasukan ini dipimpin oleh Serizawa Kamo. Pendiri grup ini terdiri dari Serizawa Kamo, Kondo Isami, dan Niimi Nishiki. Pasukan ini diberikan mandat untuk menjaga ketertiban, menekan pemberontak, dan menjaga keutuhan keshogunan.
Shinsengumi selalu mengalami perubahan struktur dan anggota dalam masa berdirinya. Pada awalnya Serizawa Kamo, Niimi Nishiki, dan Kondo Isami menjadi pemimpin di pasukan dan seiring berjalannya waktu kepemimpinan pasukan berubah.
Serizawa Kamo bersama dengan Niimi Nishiki yang awalnya memimpin dipaksa keluar dari grup dikarenakan kelakuan mereka yang barbar, tidak dapat ditebak, dan mengabaikan keselamatan sipil. Pada akhirnya kursi kepemimpinan menyisakan Kondo Isami sebagai pemimpin, karena itu dia menjadi orang yang paling dihormati.
Baca Juga: Pembagian Era di Jepang, Dari Era Asuka hingga Era Heisei
Shinsengumi memiliki sistem hierarki tersendiri. Sistem grup berubah dengan Kondo Isami sebagai pemimpin, Hijikata Toshizo sebagai wakil kapten yang dikenal sebagai wakil komandan iblis. Dibawahnya terdapat beberapa unit kapten atau kapten divisi.
Okita Souji yang dikenal sebagai pendekar pedang terbaik di dalam pasukan menjabat sebagai kapten divisi 1, Nagakura Shinpachi sebagai kapten divisi 2, Harada Sakunosuke sebagai kapten divisi 10, serta Saito Hajime. Mereka semualah yang menjadi tulang punggung pasukan dan sebagai garis pertahanan pertama Keshogunan. Dibawah kepemimpinan Kondo Bersama dengan Hijikata, dan lainnya, Shinsengumi mulai mengukir kisah mereka.
Shinsengumi sebagai pasukan khusus memiliki prinsip pejuang dan memegang kode etik yang kuat. Mereka selalu memegang prinsip bushido seorang pejuang samurai yang memegang teduh kesetiaan, dan tak takut akan kematian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: HistorySkills