Jepang menyerah kepada sekutu dan menyatakan kekalahan dalam Perang Dunia II
INDOZONE.ID - 14 Agustus 1945, tepat hari ini 78 tahun yang lalu, Jepang memutuskan menyerahkan diri kepada sekutu setelah peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Menyerahnya Jepang ini diumumkan melalui radio Jepang pada sore harinya yang sekaligus menandai berakhirnya Perang Dunia II. Ini adalah perang yang dianggap paling mengerikan dalam sejarah manusia modern.
Saat itu, pada 10 Agustus 1945, Kaisar Hirohito telah mendesak Dewan Perang Jepang untuk menyerahkan diri kepada sekutu. Namun perintah itu mendapat perlawanan, hingga sekitar 1.000 tentara Jepang menyerbu Istana Kekaisaran.
Baca Juga: Sejarah Lubang Jepang di Bukittinggi, Bunker Perlindungan Tentara Jepang saat Perang Dunia
Sementara di sisi lain, tentara-tentara yang setia dengan Kaisar Hirohito mendukung penyerahan tersebut dan ikut menghalau serbuan tentara yang hendak menyerang.
Anggota Dewan Perang yang sangat tidak setuju dengan menyerahnya Jepang kala itu, Jenderal Anami, memutuskan bunuh diri untuk menebus kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Keputusan ini sekaligus juga agar terhindar dari ucapan-ucapan Kaisar terkait menyerahnya Jepang dari sekutu.
Setelah Jepang menyerah kepada sekutu atau sejak 14 Agustus 1945, wilayah Hindia Belanda (kini Indonesia) mengalami kekosongan kekuasaan.
Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, Hampir 1 Juta Tentara Muslim Terlibat Perang Dunia I
Indonesia yang kala itu menjadi bagian dari koloni Jepang, memiliki peluang yang sangat besar untuk memerdekakan diri sebagai sebuah negara sendiri.
Melalui Peristiwa Rengasdengklok, Golongan Muda seperti Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh, melakukan penculikan terhadap Golongan Tua, yaitu Soekarno-Hatta.
Golongan Muda ingin kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya, sementara Golongan Tua menolaknya, karena kemerdekaan sebuah negara tidak bisa dilakukan tergesa-gesa.
Baca Juga: Misterius! Selembar Surat Dikirim Sebelum Perang Dunia, tapi Baru Tiba 100 Tahun Kemudian
Mengingat setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II masih banyak tentara Jepang di Indonesia, Golongan Muda khawatir Soekarno-Hatta terpengaruh oleh Jepang yang berdampak pada penundaan kemerdekaan.
Tiga hari setelah penculikan ini, Golongan Tua dalam hal ini Soekarno-Hatta pun akhirnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat, bukan menjadi koloni Jepang lagi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber