Elias Howe, Sang Bapak Mesin Jahit
INDOZONE.ID - Mesin jahit adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menjahit dan merapikan kain dengan menggabungkan dua atau lebih lapisan bahan menggunakan benang. Dalam prosesnya, kita dapat menggabungkan lapisan kain dengan berbagai teknik jahitan, seperti jahitan lurus, jahitan zigzag, dan lainnya.
Menurut sejarahnya, ide dalam membuat sebuah mesin jahit sudah muncul sejak tahun 1790. Seiring berjalannya waktu, dari sekian banyak konsep rancang bangun mesin jahit, Elias Howe datang dengan rancangan purwarupa mesin jahit di tanggal 10 September 1846.
Dalam pembuatannya, Elias mengalami kesulitan dalam mencari investor yang mau membantu pendanaan dari proyek mesin jahit buatannya. Beruntung, Elias dibantu sang kakak, bernama Amasa Bemis Howe dalam mencari bantuan dana untuk proyeknya.
Baca Juga: Kisah Suku Dayak Punan Batu, Punya Ilmu Menghilang Tanpa Jejak!
Amasa pergi ke Inggris pada bulan Oktober 1846. Setibanya di London, ia berhasil menjual mesin pertama milik Elias kepada seorang pengusaha pakaian bernama William Thomas seharga £24.430.
Selama 2 tahun, Amasa sukses mengembangkan bisnis mesin jahit keluarganya di London. Mengetahui kesuksesan sang kakak, Elias pun berangkat menyusulnya.
Akan tetapi, kedatangan Elias malah membawa nasib buruk bagi bisnisnya sendiri. William sebagai investor mesin jahitnya keluarga Howe harus mengalami kebangkrutan karena sang istri tengah sakit keras.
Tak hanya itu, Elias juga harus kehilangan sang istri yang wafat di tahun 1849, memaksanya dan sang kakak kembali ke AS.
Baca Juga: Jejak Istimewa Kain Tenun Desa Pegringsingan, Kekayaan Budaya yang Tersembunyi di Timur Pulau Bali
Di saat yang sama, ada banyak sekali perusahaan saingan yang mencoba untuk meniru rancangan mesin jahit milik Elias untuk diproduksi secara massal.
Mengetahui hal tersebut, Elias tidak tinggal diam. Ia berusaha mempertahankan hak paten dari mesin jahit buatannya dan menuntut para peniru hingga ke meja hijau.
Upaya Elias ini dilakukan selama periode 1849-1854. Usaha Elias tidak sia-sia, karena dirinya berhasil menang di semua tuntutan yang dia lakukan.
Dan pada tahun 1854, keluarga Howe berhasil membuka perusahaan pembuat mesin jahitnya sendiri yang bernama Howe Sewing Machine Co. Keluarga Howe membuka kembali perusahaan terbarunya yang dinamakan The Howe Machine Co. sekitar tahun 1865-1867.
Usaha tersebut dilanjutkan oleh anaknya Elias yang bernama Benjamin Porter Howe, kemudian di tahun 1873, Benjamin melakukan penggabungan pada 2 perusahaan milik ayah dan pamannya, menjadi Howe Machine Co.
Baca Juga: Peristiwa The Great Fire of St. John: Kebakaran Paling Mematikan dalam Sejarah Newfoundland
Elias Howe Jr. lahir di Spencer, Massachusetts pada 9 Juli 1819. Ia adalah putra dari pasangan Elias Howe Sr. dan Polly Bemis. Di usia 16 tahun, Elias sudah bekerja di sebuah pabrik tekstil yang berlokasi di Lowell, Massachusetts.
Sayangnya, karena adanya krisis ekonomi di AS yang terjadi pada tahun 1837, Elias harus diberhentikan dari tempat kerjanya. Sejak saat itu, Elias pun pindah ke Cambridge, Massachusetts untuk bekerja sebagai mekanik mesin carding bersama sepupunya, Nathaniel Banks.
Setelah itu, Elias mulai berguru kepada Ari Davis, seorang mekanik senior yang sudah ahli dalam memperbaiki mesin-mesin tekstil. Berkat Ari Davis inilah Elias mulai mendapat konsep untuk membangun mesin jahit.
Soal kehidupan pribadinya, Elias menikah sebanyak 2 kali. Ia menikah dengan Elizabeth Jennings Ames pada 3 Maret 1841. Setelah Elizabeth meninggal di tahun 1849, Elias menikah lagi dengan seorang wanita bernama Rose Halladay.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Lars Mittank, Pria Jerman yang Video Terakhirnya Viral di YouTube
Mesin jahit buatan Elias berhasil memenangkan beberapa penghargaan, diantaranya meraih medali emas di pameran London Exhibition tahun 1862 dan Paris Exhibition tahun 1867, serta gelar kehormatan Legion d'honneur dari Presiden Prancis saat itu, Napoleon III pada tahun 1867.
Model rancangan mesin jahit buatan Elias
Elias wafat di tanggal 3 Oktober 1867 akibat mengalami encok dan penggumpalan darah. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Green-Wood, Brooklyn, New York.
Sebagai bentuk penghormatan atas jasanya, Elias diabadikan dalam perangko bernilai 5 sen pada 14 Oktober 1940. Lalu pada tahun 2004, Ia dimasukkan ke dalam National Inventors Hall of Fame.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, Britannica, Gates-museum.com