Kategori Berita
Media Network
Selasa, 25 JUNI 2024 • 08:19 WIB

Teori Hollow Earth dan Agartha, Menguak Eksistensi Peradaban Misterius dalam Perut Bumi

Dunia tersembunyi ini dapat diakses oleh semua umat manusia. Menurutnya, bangsa ini tinggal di dalam gua yang sangat jauh di bawah tanah serta bisa berkomunikasi kepada masyarakat menggunakan ‘telepati’.

Pada awalnya, bangsa Agartha ini adalah penguasa di permukaan bumi, mereka disingkirikan ke dalam ruang perut bumi pada akhir zaman Kaliuga, tepatnya di tahun 3.200 SM.

Pendapat Mitologi dan Teori

Sejak zaman dahulu kala, kisah mengenai kehidupan di dalam inti Bumi sering dianggap sebagai asal mula pemahaman alam akhirat oleh sejumlah mitologi dunia, seperti Yunani, Nordik, Tibet dan sebagainya.

Baca Juga: Kisah Legenda Yggdrasil, Jembatan Kosmik Penghubung Sembilan Dunia

Menurut mitologi Yunani, Mesopotamia dan Kelt, ada sebuah Gua atau terowongan rahasia yang konon katanya merupakan akses menuju peradaban di dalam Bumi. Sementara dalam mitologi umat Hindu, mereka menamakan kehidupan di dalam permukaan Bumi dengan nama Patala.

Dalam kisah Ramayana, dunia alam bawah sempat disinggung di dalamnya. Diceritakan Dewa Rama dan Dewa Lakshmana pernah diceritakan bertempur melawan Raja Ahiravan, penguasa alam bawah dan saudara dari Rahwana. Para Dewa itu berhasil kabur dari alam bawah berkat pertolongan Hanoman.

Beberapa kepercayaan suku lain di dunia juga sempat menyinggung soal eksistensi peradaban di dalam perut Bumi ini. Secara turun temurun, para leluhur dari suku tersebut diperintahkan untuk menjaga pintu atau gerbang rahasia yang menjadi akses utama untuk masuk ke dalam peradaban tersebut. Beberapa suku di dunia yang mempercayai kebudayaan tersebut antara lain Suku Angami Naga dari India, Suku Taino dari Kuba, suku pribumi di Kepulauan Trobriand, Papua Nugini dan suku pribumi di Meksiko.

Baca Juga: 8 Misteri Segitiga Bermuda Terdapat Banyak Penampakan Serta Konon Ada Portal Tembus ke Dimensi Lain

Memasuki abad pertengahan, para leluhur bangsa Jerman mempercayai tentang eksistensi sebuah portal menuju peradaban di perut Bumi yang terletak diantara pegunungan di wilayah kota Eisenach sampai Gotha. Sementara di Rusia, ada sebuah legenda tentang bangsa Samoyed yang pernah berkunjung ke sebuah kota di dalam Gua yang letaknya di bawah permukaan Bumi.

Dalam buku "Inferno" karya penyair legenda Italia yang bernama Dante Alighieri, Bumi yang semulanya berbentuk padat berubah menjadi berlubang bersamaan dengan diusirnya Lucifer dari Surga. Selain itu, peristiwa terusirnya Lucifer juga menjadi penyebab dari munculnya sejumlah pegunungan di muka Bumi.

Menurut kepercayaan pribumi Indian di AS, ada beberapa leluhur suku Indian yang diduga sebagai mantan penghuni peradaban di dalam perut Bumi, diantaranya ada Suku Mandan, Suku Apache di Arizona, Suku Iroquois dan Suku Hopi. Sementara di Amerika Latin, Suku Indian Brazil dan Suku Inca mempercayai kalau para leluhur mereka berasal dari peradaban di perut Bumi.

Baca Juga: Menjelajahi Misteri Black Hole: Gerbang Menuju Alam Semesta Paralel?

Menurut catatannya Athanasius Kircher bertajuk "Mundus Subterraneus" yang dirilis pada tahun 1665, di dalam Bumi terdapat sebuah rongga yang di dalamnya memiliki saluran air yang rumit dan saling terhubung antara saluran yang satu dengan yang lain. Saluran ini nantinya akan menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.

Sampailah kita di tahun 1692, dimana teori Bumi kopong atau Hollow Earth pertama kali diperkenalkan oleh Edmond Halley. Ia menyebut kalau Bumi yang kita tinggali ini memiliki 2 buah cangkang yang berbentuk konsentris setebal 800 kilometer dan 1 bagian inti yang kita kenal sebagai inti Bumi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Parade.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Teori Hollow Earth dan Agartha, Menguak Eksistensi Peradaban Misterius dalam Perut Bumi

Link berhasil disalin!