Rabu, 11 JUNI 2025 • 18:25 WIB

Cerita Gila Intel Israel di Jantung Suriah, Nyamar Jadi Sultan hingga Nyaris Jadi Menteri

Author

Cerita Gila Intel Israel di Jantung Suriah, Nyamar Jadi Sultan hingga Nyaris Jadi Menteri.

INDOZONE.ID - Bayangkan ada orang yang bisa nyamar jadi pengusaha tajir, masuk lingkaran elite politik negara musuh, dapat jabatan penting, bahkan nyaris jadi Menteri Pertahanan. Tapi aslinya? Ia adalah mata-mata dari negara lawan.

Ini bukan drama Netflix, tapi kisah nyata dari Eli Cohen, si agen rahasia Israel yang nekat dan nyaris bikin sejarah baru.

Eli Cohen yang memiliki nama lengkap Eliyahu Ben-Shaul Cohen, lahir di Mesir tanggal 6 Desember 1924.

Baca Juga: Dari Ronggeng hingga Bordil Eropa: Jejak Prostitusi Surabaya Lama

Dari muda, Eli udah aktif di gerakan zionis, apalagi setelah hubungan Mesir dan komunitas Yahudi makin panas. Ia dikenal cerdas dan bisa ngomong empat bahasa sekaligus, mulai dari bahasa Arab, Prancis, Ibrani, hingga Inggris.

Tahun 1955, Eli pindah ke Israel dan mulai terlibat di dunia intelijen. Setelah ikut pelatihan khusus, ia resmi gabung Mossad dan tahun 1961 dikirim ke Argentina.

Di sana, ia pakai identitas palsu sebagai Kamel Amin Ta’abet, seorang pengusaha muslim asal Suriah.

Di Argentina, Eli bukan cuma pura-pura jadi orang kaya. Ia beneran bangun relasi, ngumpul bareng diplomat, dan bikin dirinya dipercaya oleh para pejabat Suriah yang ada di sana.

Semuanya bagian dari misi untuk satu target utama, yaitu masuk ke dalam sistem kekuasaan Suriah.

Tahun 1962, Eli pulang kampung ke Suriah dengan identitas barunya sebagai pebisnis sukses yang katanya merantau dari Argentina.

Ia tampil gaya, sering ngadain pesta mewah, dan berhasil menarik perhatian para pejabat penting Suriah, termasuk dari partai Ba’ath yang lagi naik daun.

Yang bikin kisah ini makin gila, Eli berhasil deket banget sama Kolonel Amin Al Hafiz, seorang pejabat militer Suriah yang dulu pernah tugas di Argentina. Setelah kudeta, Amin naik jadi Presiden Suriah, dan Eli jadi salah satu orang kepercayaannya.

Nggak cuma dipercaya, Eli dikasih jabatan penting sebagai Deputi Menteri Pertahanan dan punya pengaruh besar di partai.

Banyak yang bilang, ia cuma tinggal selangkah lagi buat duduk di kursi Menteri Pertahanan.

Cerita Intel Israel bernama Eli Cohen.

Lewat posisinya itu, Eli dapet akses ke info rahasia militer Suriah. Salah satu yang paling berpengaruh adalah waktu ia diajak ke Dataran Tinggi Golan, benteng militer utama Suriah.

Di sana, ia pura-pura ngasih saran tanem pohon deket bunker biar tentara gak kepanasan. Padahal maksudnya biar posisi pertahanan bisa dikenali dari udara.

Berbekal info dari Eli, Israel udah ngerti taktik dan posisi militer Suriah jauh sebelum perang terjadi.

Alhasil, saat Perang Enam Hari terjadi tahun 1967, Israel bisa dengan cepat menaklukkan pertahanan Suriah, termasuk Dataran Tinggi Golan yang seharusnya jadi benteng terkuat, semua itu terjadi cuma dalam dua hari.

Pohon-pohon peneduh yang disaranin Eli malah jadi penanda lokasi bunker buat pasukan Israel, strategi jenius yang nggak ketahuan sampai akhirnya ketahuan.

Petualangan Eli berakhir di awal 1965, pesan rahasia yang dia kirim ke Tel Aviv pakai kode Morse akhirnya terlacak oleh intel Suriah. Diduga, Mossad terlalu sering minta update sampai komunikasi Eli kebaca musuh.

Ia langsung ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman gantung. Eksekusinya dilakukan tanggal 18 Mei 1965, pagi-pagi buta di Lapangan Marjeh, Damaskus.

Baca Juga: Bali Gak Cuma Pantai: Dulu Raja-Rajanya Punya Hak ‘Merampas’ Kapal Tenggelam!

Jenazah Eli dipajang selama 6 jam di depan ribuan orang dengan kain berisi dosa-dosanya dililitkan di tubuhnya. Setelah itu, mayatnya dikubur di tempat rahasia dan disemen tebal, supaya Israel nggak bisa ngambil jenazahnya.

Eli Cohen bukan cuma mata-mata biasa, ia nyaris mengubah peta kekuasaan dari dalam dan sukses nyelinap ke pusat pertahanan negara musuh tanpa dicurigai selama tiga tahun.

Ceritanya jadi bukti kalau dunia intelijen itu bener-bener kejam dan berisiko tinggi. Sekali salah langkah, nyawa jadi taruhannya.

Penulis: Eliani Kusnedi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram @mwv.mystic