Misteri Hilangnya Harold Holt, Perdana Menteri Australia pada 1967: Dibunuh, Bunuh Diri, atau Tenggelam?
INDOZONE.ID - Kisah yang satu ini masih menjadi misteri terbesar bagi warga Australia hingga saat ini yaitu menghilangnya Sang Perdana menteri Harold Holt pada 1967 silam.
Bahkan, belum ada satupun teori yang berseliweran di hadapan publik dunia yang menjadi titik terang bagi misteri ini.
Seperti apa kisahnya? Kita masuk ke pembahasannya yang dirangkum dari berbagai sumber, salah satunya National Archive of Australia.
Harold Holt, Sang Perdana Menteri Australia ke-17
Harold Edward Holt, adalah seorang politikus Australia kelahiran Sydney, Australia pada 5 Agustus 1908. Beliau adalah putra pertama dari 2 bersaudara. Ibunya bernama Olive May, seorang wanita kelahiran Eudunda, Australia Selatan yang memiliki garis keturunan Britania-Jerman.
Baca Juga: Mengungkap Misteri 'Plaza de Toros: Tarian Keberanian dalam Adu Banteng Spanyol
Sementara Ayahnya bernama Thomas James Holt, seorang Guru Fisika di Central Sydney Intensive High School yang berlokasi di New South Wales, Australia. Kakeknya, Thomas Holt Sr. adalah seorang pemilik peternakan terbesar di kawasan New South Wales.
Kakek Beliau pernah dilantik sebagai Walikota Wallendbeen, Australia sebanyak 2 kali. Fun fact, Harold merupakan keponakan dari salah satu aktris ternama Australia, yaitu Vera Pearce.
Kronologis Kejadian
Minggu, 17 Desember 1967, Harold sudah menyiapkan semua agenda liburannya. Setelah mengabari sang istri, Beliau mengajak keluarga mantan gebetannya dan juga rekannya yang ditugaskan sebagai pemandu saat berenang di pantai nanti.
Setelah semua orang yang diundangnya berkumpul, pada pukul 11:15 waktu setempat, mereka berencana untuk mendatangi Pulau Point Nepean, sebuah pulau yang terletak di bagian barat Semenanjung Mornington, Victoria.
Baca Juga: Misteri Jasad Pria Berjas 'Somerton Man' di Australia yang 75 Tahun Belum Terpecahkan
Cuaca saat kejadian sangat panas dan kondisi laut saat itu sedang dalam kondisi pasang. Satu jam kemudian pada pukul 12:15, Harold mengajak beberapa rekannya untuk berenang guna mendinginkan badan sekaligus "memancing" nafsu makan.
Dikarenakan kondisi laut pasang tadi, rekan-rekannya memilih untuk berenang di dekat pesisir, sementara Harold malah berenang ke tengah laut. Saat asyik berenang, keberadaan Harold pun tidak pernah ditemukan lagi. Tidak ada tanda-tanda kalau Harold terseret ombak ataupun tenggelam. Hilangnya Harold di tengah laut pun terjadi begitu cepat.
Masyarakat Australia mengetahui kabar hilangnya Sang Perdana Menteri melalui siaran radio yang disiarkan oleh stasiun 3DB. Hal tersebut menjadikannya sebagai "Operasi Pencarian Orang Terbesar dalam Sejarah Australia".
Teori & Analisa
Hingga lebih dari setengah abad pasca kejadian, hilangnya Perdana Menteri Harold masih menjadi perdebatan. Berbagai macam analisa, rumor hingga teori konspirasi pun masih menjadi bahan pembicaraan sampai sekarang.
Tom Frame, seorang pendeta sekaligus penulis yang membuat buku biografi tentang Perdana Menteri Harold yang berjudul "The Life and Death of Harold Holt" mengatakan kalau menurutnya sangat mustahil Harold bisa mati tenggelam, apalagi dengan fisiknya yang prima, Beliau kerap kali menembus berbagai kondisi lautan tempat dirinya berenang.
Akan tetapi, menurut Tom tidak menutup kemungkinan kalau Harold bisa saja mengalami serangan jantung saat berenang di tempat kejadian. Kemungkinan lainnya bisa saja Harold disengat Ubur-Ubur, dimakan Hiu atau memang jasadnya terbawa oleh gelombang pasang air laut. Tapi, yang namanya asumsi tidaklah selalu benar.
Faktanya, menurut hasil investigasi Tom, pernah ada kasus warga tenggelam tidak jauh dari TKP beberapa tahun sebelum kejadiannya Harold. Hasilnya dari 3 orang korban, hanya 2 jasad korban saja yang berhasil ditemukan, sementara 1 korban lainnya tidak ditemukan jasadnya. Artinya, kecil kemungkinan hilangnya jasad korban tenggelam di perairan Mornington.
Investigasi
Investigasi resmi terkait hilangnya Harold sendiri ditangani oleh pihak Kepolisian Victoria. Kasus penyelidikan ini dipimpin oleh Detektif Jack Ford bersama dengan Aubrey Jackson dari Kepolisian Federal Australia. Bersamaan dengan dihentikannya pencarian jasad Harold di perairan Mornington, pihak kepolisian juga merilis hasil investigasi mereka yang menyatakan bahwa tidak ada bukti konkrit mengenai hasil investigasi mereka.
Kepolisian pun sudah meminta bantuan kepada ahli patologis bernama James McNamara. Menurut James, seharusnya jasad Harold sudah bisa ditemukan dalam bentuk kerangka terhitung 24 sampai 48 jam setelah dinyatakan menghilang. Dengan catatan jika Harold terseret ke dalam air akibat tergulung ombak atau menjadi santapan Hiu. Akan tetapi, setelah 19 hari dilakukan pencarian, jasad Harold masih belum ditemukan, bahkan sampai detik ini.
Kemudian pada Agustus 2005, ahli forensik bernama Graeme Johnston membuka kembali kasus hilangnya Perdana Menteri Harold. Menurutnya, Harold melakukan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri dengan nekat berenang di perairan yang ganas pada saat kejadian.
Baca Juga: Deretan Kasus Pembunuhan di Indonesia yang Terungkap karena Makanan, Salah Satunya Kasus di Subang
Dalam hasil investigasi pihak kepolisian pada tahun 1968, berdasarkan kronologis kejadian, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus tersebut seolah-olah memiliki "pola" yang umum pada beberapa kasus bundir yang terjadi di Australia saat itu.
Menanggapi teori tersebut, dalam sebuah acara dokumenter berjudul "Who Killed Harold Holt?" yang disiarkan di stasiun TV Nine Network pada tahun 2007, pihak keluarga dan beberapa teman dekat Harold menyangkal dengan tegas teori bundir tersebut.
Meski masih dalam proses pencarian, upacara penghormatan terhadap Harold Holt sudah diadakan pada 22 Desember 1967 di Katedral St. Paul, Melbourne. Upacara tersebut dihadiri oleh 2000 tamu, termasuk beberapa perwakilan dari negara lain, mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Vietnam, Thailand, Taiwan, Korea Selatan dan perwakilan dari PBB.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia sebagai salah satu negara tetangga dari Australia? Ada beberapa negara yang mengutus dutanya di Australia untuk menghadiri upacara penghormatan atas "kematian" Perdana Menteri Harold, ada Fiji, India, Jepang, Laos, Malaysia, Samoa Barat dan juga Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: National Archive Of Australia