INDOZONE.ID - Ada yang mengatakan kalau kita sering mencukur rambut di muka seperti kumis, jenggot dan lainnya makan rambut akan tumbuh secara cepat dan makin lebat apakah benar tuh mitosnya?
Dilansir dari healthline terlepas dari kepercayaan umum, mencukur rambut tidak membuatnya tumbuh kembali lebih tebal atau lebih cepat. Faktanya, kesalahpahaman ini dibantah oleh studi klinis pada tahun 1928.
Namun mitos tersebut tetap hidup, bahkan hampir 100 tahun kemudian dan bahkan sampai sekarang. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa rambut yang tumbuh kembali setelah bercukur seringkali memiliki tampilan yang berbeda.
Lalu mengapa hal ini terjadi? bagaimana kamu bisa mendapatkan hasil cukur yang lebih baik, dan apa efek samping sebenarnya dari mencukur. Simak artikelnya berikut ini
Baca Juga: Alasan Orang Madura Selalu Menggunakan Sarung, Ada Makna Penting di Baliknya
Mencukur rambut di bagian tubuh mana pun tidak berarti rambut akan tumbuh kembali lebih cepat atau lebih tebal.
Akar mitos ini mungkin terkait dengan fakta bahwa pertumbuhan kembali rambut pada awalnya terlihat berbeda.
Rambut yang belum dicukur memiliki ujung yang lebih halus dan tumpul. Saat kamu mengalami pertumbuhan kembali rambut, kamu akan melihat bagian pangkal rambut yang lebih kasar dan bukan bagian yang lebih lembut dan tipis yang pada akhirnya akan tumbuh kembali.
Ilustrasi mencukur rambut wajah.
Rambut baru mungkin juga terlihat lebih gelap. Hal ini sebagian disebabkan oleh ketebalannya, namun mungkin juga karena rambut baru belum terkena unsur alami. Paparan sinar matahari, sabun, dan bahan kimia lainnya dapat mencerahkan rambut kamu.
Baca Juga: DiaryMisteriSara Ungkap Rahasia Kelam di Conjuring House dalam Petualangan DMS+ Journey to Annabelle
Warna gelap dari pertumbuhan kembali rambut mungkin juga lebih terlihat dari biasanya. Jika kamu memiliki kulit lebih terang, mungkin akan melihat lebih banyak rambut baru.
Ini semua ada hubungannya dengan kontras warna. Hal ini sama sekali tidak disebabkan oleh proses pencukuran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline