Kategori Berita
Media Network
Selasa, 18 MARET 2025 • 15:40 WIB

Misteri di Balik Arti Mimpi dan Macam-macamnya dalam Alquran hingga Psikologi Modern

Ilustrasi alam mimpi dalam pandangan Islam

INDOZONE.ID - Mimpi ketika tidur pasti sering dirasakan oleh semua manusia. Mimpi adalah kondisi alam bawah sadar yang dipengaruhi aktivitas fisik dan cerminan dari gejala kejiwaan yang dialami individu.

Terdapat bermacam pandangan berbeda dalam budaya yang mengartikan apa itu mimpi. Ada yang mempercayai bahwa mimpi adalah pengalaman nyata dari jiwa kita yang terlepas dari tubuh saat tidur.

Selain itu, ada yang menjelaskan bahwa mimpi merupakan wahyu yang datang dari Allah SWT, atau malah bisikan dari roh jahat.

Sebagian individu menyadari, mimpi sebagai hasrat irasionalnya atau justru kebajikan dan kebaikan moralnya.

Tetapi terlepas dari perbedaan tafsir mengenai arti mimpi, satu pemahaman yang dapat diterima semua kalangan adalah bahwa semua mimpi memiliki maknanya masing-masing dan sama pentingnya.

Menurut Ibnu Sirin arti sebuah mimpi adalah isi jiwa tidak sadar yang timbul secara spontan pada waktu tidur, berkaitan erat dengan keinginan dan naluri pada waktu terjaga yang terdesak ke bawah sadar.

Al Kindi menjelaskan dengan sudut pandangnya terkait apa itu mimpi. Menurutnya, mimpi merupakan proses pemanfaatan pemikiran oleh jiwa dan proses peniadaan pemanfaatan pikiran oleh indera.

Mimpi biasa disebut sebagai proses daya fantasi atau imajinatif, yaitu daya yang memahami bentuk-bentuk inderawi yang bebas dari materinya atau wujudnya dan menjelaskan fungsinya pada situasi tidur.

Segi psikologis barat menurut Sigmund Freud mengutip dari buku "Bahasa Yang Terlupakan" karya Erich Fromm menjelaskan mengenai arti mimpi dari sudut pandang psikologi barat. Di awal abad ke 20 Freud memberikan pandangannya untuk menjelaskan mimpi merupakan sesuatu yang bermakna penting , kita tak akan memimpikan sesuatu yang bukan merupakan ekspresi penting atas pikiran kita.

Freud menjelaskan bahwa mimpi meneruskan kehidupan alam sadar, mimpi selalu menghubungkan diri kita dengan pikiran-pikiran tertentu, sesaat sebelumnya muncul dalam kesadaran kita.

Baca Juga: 9 Arti Mimpi Kucing Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik?

Terdapat perbedaan arti mimpi dengan konsep Islam dalam memandang pengertian mimpi. Islam menjadikan mimpi sebagai hal yang bermakna dan menarik seseorang pada nilai keimanan serta memiliki implikasi nyata di kehidupan, karena mimpi tidak terjadi dengan sendirinya, mimpi bukan hanya semata-mata aktivitas indrawi, pengendapan cita-cita, atau kelanjutan berpikir.

Mengutip dari Jurnal Psikologi Islam tentang cara Islam memandang mimpi. Agama Islam menjadikan mimpi sebagai salah satu standar petunjuk atas sebuah kisah yang penuh ibrah bagi rekonstruksi iman.

Surat al-Fath ditemukan kisah mimpi Nabi Muhammad SAW tentang masuknya beliau ke Mekkah bersama para sahabatnya dengan aman. Mimpi tersebut terwujud dalam tahun pembukaan kota Makkah sebagaimana dijelaskan QS. Al-Fath ayat 27.

Macam-macam Mimpi dalam Islam

Islam memberikan pemahaman terhadap mimpi secara menyeluruh, sehingga terdapat macam-macam mimpi di dalam Alquran yang mampu menjadi pedoman umat Islam ketika menyikapi sebuah mimpi.

1. Ru'ya Shadiqah (Mimpi Baik)

Al-Ru’ya dalam Alquran diistilahkan sebagai mimpi yang artinya penglihatan dalam keadaan tidur, atau disebut juga Al Busyra yang artinya kabar gembira.

Menurut Tafsir Al-Azhar karya dari Buya Hamka Ru'ya Shadiqah diartikan sebagai mimpi yang benar. Mimpi benar disebut sebagai bentuk mukasyafah (penyingkapan rahasia-rahasia).

Mimpi benar biasanya di dalam Islam diyakini sebagai bentuk wahyu khusus untuk para Nabi atau penyampaian pesan langsung dari Allah SWT kepada hamba-Nya.

Beberapa kasus, mimpi benar ini dapat membawa petunjuk, nasehat, atau peringatan bagi individu yang menerimanya.

Contohnya adalah mimpi Nabi Yusuf yang dijelaskan di Alquran "ingatlah ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, wahai ayahku sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku," (QS. Yusuf ayat 4).

Hadits Abu Hurairah yang tercantum dalam Jurnal Psikologi Islam dan dihimpun oleh muslim dijelaskan terdapat tiga jenis Ru'ya. Pertama mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah SWT, kedua mimpi yang menyusahkan datang dari syaitan, dan ketiga mimpi yang disebabkan oleh perhatian manusia terhadap sesuatu hal yang telah berada di bawah sadarnya.

2. Adghast (Mimpi Bercampur)

Adghast diartikan di dalam Alquran yang berarti bercampur dengan ahlaam (kacau balau) atau kalut, maka dia tidak memiliki arti.

Ini yang digambarkan ke dalam surah Yusuf ayat 44, di mana para raja Mesir (Al Malik) di masa Nabi Yusuf menduga mimpi raja ketika itu termasuk ke dalam adghast ahlaam karena bercampurnya mimpi dengan mengatakan.

"Itu adalah mimpi-mimpi kosong dan kami sekali-kali tidak tahu mentabirkan mimpi itu."

Perlu diketahui mimpi adghast dan ahlaam yang kemudian banyak dikaji oleh psikologi modern, karena mimpi ini sebagai tampilan yang berupa simbol-simbol, lambang, dan bahkan sandi atau pazel peristiwa di dalam mimpi.

Baca Juga: Fakta di Balik Pria Dipenjara 28 Tahun meski Tak Bersalah: Masuk Jeruji Besi karena Mimpi Seorang Wanita!

3. Ahlaam

Ahlaam diartikan sebagai mimpi yang kacau atau yang tidak tentu ujung pangkalnya. Mengutip dari buku Buya Hamka Tafsir Al-Azhar terdapat beberapa contoh seperti dikejar hantu, bertemu ular lalu timbul takut, atau bermimpi dikejar hantu.

Mimpi ini disebut sebagai mimpi dusta dari setan mengacu pada mimpi-mimpi tidak benar atau palsu yang dapat dikendalikan oleh setan atau iblis. Mimpi dusta dari setan seringkali terasa menakutkan, mengganggu, dan memberikan ketidaknyamanan.

Lebih dari itu, mimpi ini seringkali tidak memiliki alur cerita yang runtut cenderung meloncat-loncat dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya dan tidak memiliki detail secara konsisten, sehingga mimpi ini cenderung membingungkan atau tidak masuk akal.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Hamka, 1999.Tafsir Al-Azhar, Fromm Erich, 2020. Bahasa Yang Terlupakan. Yogyakarta, Islam Dan Psikologi Barat. Jurnal Psikologi Islam

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Misteri di Balik Arti Mimpi dan Macam-macamnya dalam Alquran hingga Psikologi Modern

Link berhasil disalin!