Kamis, 15 AGUSTUS 2024 • 12:34 WIB

Misteri Grafitti Who put Bella in the Wych Elm? dan Kasus Penemuan Mayat Misterius di Inggris

Author

Misteri Grafitti

INDOZONE.ID - Pada 18 April 1943, ada 4 orang pemuda yang sedang berburu Burung di wilayah Wychbury Hill, Worcestershire, Inggris.

Mereka menyusup ke dalam pekarangan rumah milik seorang tentara Inggris bernama John Lyttleton.

Mereka kira kalau perburuannya ini akan berjalan dengan mulus, karena sang pemilik rumah sedang pergi.

Naas, ketika memanjat sebuah pohon pengkih, mereka menemukan tengkorak kepala manusia di atas sarang Burung. Karena takut, keempat pemuda itu lari kocar-kacir.

Keluarga Lyttleton pun pulang, mereka melakukan pemeriksaan di kawasan rumahnya untuk memastikan bahwa tidak ada benda yang dicuri.

Yang bertugas memeriksa pekarangan rumah adalah anak sulungnya John. Saat bertugas ia  menemukan tengkorak tersebut.

Tanpa pikir panjang, si anak melaporkan temuannya kepada sang ayah.

Baca Juga: Misteri Yudha Sentika: Hilang di Gunung Kerinci Selama 34 Tahun, Belum Terpecahkan

Proses Investigasi & Autopsi

Polisi pun didatangkan ke lokasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Dan ternyata di dalam batang pohonnya, tersimpan sebuah kerangka manusia beserta potongan pakaian dan sebuah cincin kawin.

Tengkorak itu masih memiliki beberapa helai rambut dan gigi yang sangat berguna sebagai bahan autopsi.

Di sela-sela proses autopsi, polisi kembali melakukan investigasi di TKP. Dan hasilnya, mereka menemukan potongan tangan yang diduga milik mayat tersebut.

Yang bertugas sebagai petugas autopsi mayat itu adalah James Webster, seorang ahli forensik di sebuah pusat kesehatan di kota Birmingham.

Menurutnya, mayat tersebut berjenis kelamin perempuan dan dinyatakan meninggal 18 bulan sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Kematian John Alan West dan Kisah Napi Terakhir yang dihukum Mati di Inggris

James juga melakukan pemeriksaan pada potongan pakaian yang ditemukan di dalam batang pohon.

Dari pemeriksaan tersebut, si perempuan tewas dengan cara dicekik.

Menurut polisi, si perempuan bisa saja salah satu korban hilang yang dicari keberadaannya oleh pihak keluarganya.

Tapi karena jumlah kasus orang hilang terlalu banyak pada masa Perang Dunia Kedua, polisi tidak bisa mengidentifikasi identitas korbannya satu persatu.

Langkah terakhir yang bisa aparat lakukan untuk mengidentifikasi mayat perempuan itu adalah dengan melakukan pemeriksaan pada giginya.

Akan tetapi, usaha dokter gigi pada saat itu tidak dapat mengidentifikasi mayat tersebut.

Baca Juga: Kisah Tentara Jepang Berusia 14 Tahun yang Bertugas Kumpulkan Tulang Tahanan untuk Eksperimen

Teori Mengenai Si Mayat

Selang 2 tahun usai penemuan mayat itu, seorang dosen antropolog dan arkeolog University College, London bernama Margaret Murray, menyebut kalau mayat perempuan itu adalah mayat seorang penyihir.

Potongan tangan yang ditemukan terpisah dari tubuh mayat tersebut diduga sebagai "hadiah" bagi orang-orang Rom usai membunuh seorang penyihir.

Ada sebuah laporan pada tahun 1953 dari seorang wanita bernama Una Mossop.

Menurut Una, mantan suaminya yang bernama Jack Mossop pernah mengaku kalau ia dan temannya pernah menyembunyikan seorang wanita di dalam sebuah pohon.

Jack dan temannya melakukan hal itu usai melihat wanita itu pingsan di sebuah bar.

Kediaman John Lyttleton saat ini

Tindakannya Jack tergolong nyeleneh, karena ia menyembunyikan tubuh seorang wanita yang berada di sebuah bar ke dalam sebuah pohon, bukan di tempat yang terbuka atau membawanya ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Sejak saat itu, Jack tidak pernah melihat wanita itu lagi. Tapi, ia mulai sering bertingkah aneh.

Jack selalu ketakutan jika melihat pohon, katanya Ia sering "diintip" oleh seorang wanita yang berdiri dibalik pohon.

Jack pun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Stanford untuk mendapatkan pemeriksaan. Namun, kondisinya semakin memburuk.

Menurut para suster yang merawat Jack, ia mengaku sering bermimpi buruk tentang wanita yang mengintipnya dari balik pohon.

Baca Juga: Mengenal KRL INKA-Hitachi, 'Keretanya Orang Bekasi' Kebanggaan Produksi Dalam Negeri

Jack pun meninggal dunia karena kondisi fisik dan mentalnya yang memburuk.

Seandainya Una melaporkan sang mantan Suami bertepatan dengan temuan mayat perempuan di dalam pohon itu, setidaknya kasus tersebut kemungkinan bisa dipecahkan

. Bahkan, Jack pun meninggal di tahun yang sama dengan penemuan mayat tersebut.

Masih di tahun 1953, ada teori yang menyebut kalau identitas mayat perempuan tersebut adalah seorang warga Belanda bernama Clarabella Dronkers.

Ia diduga sebagai mata-mata Jerman yang menyamar di Inggris sebagai seorang penyanyi.

Karena Clarabella dianggap sudah terlalu banyak membocorkan rahasia pemerintah Inggris, ia pun ditangkap dan dibunuh oleh tentara Inggris.

Kemudian, jasadnya disembunyikan di dalam pohon. Akan tetapi, tidak ada bukti valid terkait teori tersebut.

Baca Juga: 5 Hewan yang Memanfaatkan Medan Magnet Bumi sebagai Analog saat Bermigrasi, Apa Saja Ya?

Teori lain ada kaitannya dengan mata-mata Jerman, mayat perempuan tersebut diduga sebagai mayatnya Clara Bauerle, seorang penyanyi sekaligus terduga mata-mata Jerman.

Clara menjadi salah satu orang yang paling dicari oleh aparat berwenang Inggris usai mendapat informasi dari seorang mata-mata Jerman bernama Josef Jakobs.

Sayangnya, tidak ada bukti apa pun yang menunjukkan bahwa mayat tersebut adalah mayatnya Clara.

Bahkan, Clara ternyata terbukti sudah meninggal pada 16 Desember 1942 berdasarkan temuan catatan kematiannya Clara di tahun 2016.

Ada perbedaan waktu yang sangat jauh antara kematiannya Clara dengan hasil autopsi mayat tersebut.

Sebenarnya, ada sebuah grafitti yang terletak di Upper Dean Street, Birmingham bertuliskan "Who put Bella down the wych elm - Hagley Wood".

Baca Juga: Malam Ini Mars dan Jupiter akan terlihat berdampingan dari Bumi

Karena grafitti tersebut menyebut nama Bella, di tahun 2014 sempat terungkap sebuah catatan kepolisian yang menyebutkan hilangnya seorang PSK bernama Bella di tahun 1944.

Laporan ini dibuat oleh salah seorang temannya Bella yang mengaku sudah 3 tahun tidak melihat dirinya.

Atas temuan catatan kepolisian tersebut, Kepolisian Mercia Barat menganggap misteri mayat di tahun 1943 sudah terungkap.

Namun, hanya pihak mereka saja yang menilai demikian. Pasalnya, identitas mayat tersebut masih tergolong abu-abu jika asumsinya berpatokan pada seorang PSK bernama Bella.

Jumlah grafitti ini semakin bertambah selama era 1970-an, oleh karena itu keberadaan grafitti ini mengundang daya tarik warga di seluruh pelosok Inggris

Grafiti itu juga membuatnya menjadi salah satu misteri terbesar di Inggris yang masih belum terpecahkan hingga kini.

Selain misteri si mayat, pembuat dari grafitti ini juga masih belum diketahui.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Independent