Rabu, 31 JULI 2024 • 19:59 WIB

Jeanne Baret, Wanita Pertama yang Berhasil Berlayar Keliling Dunia

Author

Jeanne Baret

INDOZONE.ID - Jeanne Baret adalah seorang pelaut wanita asal La Comelle, Prancis yang lahir pada 27 Juli 1740.

Ia tumbuh bersama ayahnya saja, karena ibunya meninggal saat Jeanne masih berumur 15 bulan. Bahkan, ia dibesarkan oleh sang Ayah hanya sampai usianya yang ke-15, karena Jeanne ditinggal mati oleh Ayahnya.

Ayahnya adalah seorang buruh yang seluruh upahnya hanya cukup untuk makan saja. Itu sebabnya Jeanne tidak pernah bersekolah sepanjang hidupnya.

Setelah 8 tahun hidup sebatang kara, Jeanne nekat mengajukan diri sebagai pelaut kepada seorang penjelajah Prancis bernama Louis Antoine de Bougainville.

Sebenarnya, Louis hanya mencari seorang laki-laki yang mau membantunya dalam perjalanan mengelilingi dunia, oleh karena itu, Jeanne pun menyembunyikan identitasnya sebagai seorang wanita.

Baca Juga: Pendayung Temukan Tulang Manusia Berusia 5000 Tahun di Sungai Thames London,Lebih Tua dari Stonehenge dan Mesir Kuno

Jeanne berpura-pura menjadi seorang pria dan menggunakan nama Jean Baret. Ia menceritakan semua masa lalunya kepada Louis, dimana dirinya hidup sendirian. Beruntung, Jeanne pun diterima sebagai salah satu awak kapalnya Louis.

Ia ikut dalam perjalanan mengelilingi dunia yang digelar sejak tahun 1766. Dalam perjalanannya, Jeanne menaiki 2 buah perahu, La Boudeuse dan Étoile.

Sebelum memulai perjalanannya, Jeanne pernah bekerja sebagai pembantu di kediamannya Philibert Commerson. Ia menjadi pembantu di sana sejak tahun 1760.

Baca Juga: Potret dan Surat George Mallory Sebelum Hilang di Gunung Everest

Selang 2 tahun setelah ia bekerja di kediamannya Commerson, ibu majikannya meninggal dunia usai melahirkan anaknya. Semenjak saat itu, Jeanne dan Philibert mulai mengutarakan perasaannya masing-masing.

Pada 1764, Jeanne hamil anak pertamanya dengan Philibert. Mereka pun memutuskan untuk pindah dari Toulon-sur-Arroux ke Paris. Setelah pindah ke Paris, Jeanne mengganti namanya menjadi Jeanne de Bonnefoy.

Anak Jeanne dan Philibert lahir di bulan Desember 1764 dan diberi nama Jean-Pierre Baret.

Sayangnya setelah dilahirkan, Jean-Pierre langsung dititipkan ke panti asuhan Foundlings Hospital, dan tidak pernah diketahui lagi keberadaannya. Konon katanya, ia sempat diadopsi oleh keluarga lain.

Baca Juga: Kapsul Osiris Rex Bawa Sampel Asteroid Benu yang Telah Ada Sejak Tata Surya Terbentuk, Begini Penampakannya

Ada fakta menarik di balik kisah pelayarannya Jeanne. Sebenarnya, Louis mengajak Philibert untuk ikut dalam perjalanan mengelilingi dunia, namun karena faktor kesehatan, ia agak keberatan untuk ikut dalam ekspedisinya Louis.

Philibert pun meminta Jeanne untuk ikut bersamanya guna memastikan kondisi tubuhnya baik-baik saja selama perjalanan berlangsung.

Jeanne pun setuju dengan permintaannya Philibert, namun syaratnya Ia harus menyamarkan identitasnya menjadi seorang pria, karena di Perancis saat itu, wanita dilarang ikut naik dalam sebuah pelayaran.

Philibert saat meminta Jeanne untuk ikut bersamanya dalam ekspedisi mengelilingi dunia

Fakta menarik lainnya adalah, Jeanne sempat melahirkan anak keduanya beberapa bulan sebelum perjalanannya dimulai. Anaknya ini diberi nama Aimé Eugĕne Prosper Bonnefoy.

Selama perjalanannya, Louis, Philibert dan Jean menyusuri wilayah Amerika Selatan untuk mengumpulkan sejumlah tanaman untuk dibawa ke Perancis. Mulai dari sinilah Bunga Bougenville atau yang dikenal sebagai Bunga Kertas ditemukan untuk pertama kalinya.

Ketakutan Philibert tentang kondisi kesehatannya benar-benar terwujud. Ia kerap mengalami mabuk laut sepanjang perjalanan. Selama penyusuran di Amerika Selatan, kaki Philibert mengalami borok dan membuatnya kesulitan untuk berjalan.

Baca Juga: 6 Fakta Mengejutkan Disneyland: Ada Pekerja Suka Melecehkan Pengunjung Hingga Pemalsuan Identitas Kim Jong Un

Saat rombongannya Louis tiba di Tahiti, identitas asli Jeanne akhirnya terbongkar usai suku pribumi Tahiti menangkap dan melucuti pakaian Jeanne. Beruntung, rombongannya Louis bisa melanjutkan perjalanannya lagi dengan normal.

Ilustrasi kejadian saat Jeanne tiba di Tahiti

Louis pun merelakan keikutsertaannya Jeanne dalam ekspedisinya, karena Ia tahu dengan kondisi tubuhnya Philibert. Setelah identitasnya terbongkar, Jeanne pun melanjutkan sisa perjalanannya dengan identitas aslinya sebagai seorang wanita.

Setelah dari Tahiti, rombongannya Louis mengalami kehabisan bahan makanan. Maka dari itu, merekapun memilih untuk singgah di Indonesia. Louis dan rombongannya pernah mampir ke Nusantara sekitar era 1770-an.

Baca Juga: Dibalik Keindahan Walt Disney World, Ada Tragedi Bocah 11 Tahun Tewas Akibat Parasit Mematikan Menyerang Otak

Kemudian, perjalanan pun dilanjutkan ke benua Afrika, di mana mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di Mauritius, Afrika Timur. Menariknya, Philibert bertemu dengan salah satu teman lamanya yang bernama Pierre Poivre. Saat itu, Pierre menjadi Gubernur di Mauritius.

Louis dan rombongannya kembali mengumpulkan tanaman unik yang akan dikembangbiakkan di Prancis. Di Afrika, mereka melakukan penelusuran di wilayah Madagaskar dan La Réunion selama 2 tahun, mulai dari tahun 1770 sampai 1772.

Pada 1773, Philibert meninggal dunia. Sebagai warisan darinya, Jeanne diberikan sebuah lahan di kawasan Port Louis, Mauritius. Sejak kepergian Philibert, Jeanne pun memutuskan untuk menetap di Mauritius.

Jeanne mulai membuka usaha kedai minumannya di Port Louis. Selama menjalani bisnisnya, Jeanne pernah didenda hanya karena menjual minuman keras.

Kemudian pada 1774, Jeanne resmi menikah dengan seorang prajurit Prancis bernama Jean Dubernat. Pernikahannya ini membawa keuntungan bagi bisnisnya, karena ia bisa membuka cabang baru di sekitar Port Louis.

Sekitar tahun 1775, Jeanne kembali pulang ke Prancis sekaligus menuntaskan perjalanannya berkeliling dunia. Lalu pada bulan April 1776, Jeanne mendapat harta warisan lainnya dari Philibert. Dengan harta tersebut, Jeanne pun bisa membeli rumah di wilayah Saint-Aulaye, Dordogne.

Baca Juga: Bangunan Suci Era Majapahit Ditemukan Arkeolog di Mojokerto, Dari Era Tribhuwana Tunggadewi Wafat

Jeanne dan Suaminya menghabiskan sisa waktunya di Saint-Aulaye hingga akhir hayatnya pada tanggal 5 Agustus 1807.

Patung Jeanne Baret dalam pagelaran Olimpiade Paris 2024

Fun fact, pada pembukaan Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris kemarin, Jeanne ditampilkan dalam upacara pembukaannya dalam bentuk patung emas yang melambangkan "10 Tokoh Perempuan Paling Berpengaruh di Prancis".

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Twitter @Olympics, Tahiti Heritage