Potret George Mallory sebelum ditemukan membeku di Gunung Everest
INDOZONE.ID – Kematian George Mallory menjadi kisah tragis pendakian di Gunung Everest yang pernah mendaki puncak tertinggi didunia itu pada sekitar tahun 1920-an. Malorry waktu itu mendaki bersama dengan ketiga temannya menjelajah lereng gunung Everest pada 1921, 1922,dan 1924.
Surat milik George Mallory untuk istrinya
Petugas arsip tempat Google Mallory kuliah di University of Cambridge selama periode 1905–1908 diperkirakan telah mengumpulkan dan mendigitalkan surat yang ditulis dan diterima, dan ia berhasil memindai dokumen tersebut setelah 18 bulan terakhir sebagai peringatan 100 tahun hilangnya Mallory.
Baca Juga: 5 Kisah Misterius di Gunung Salak dari Adanya Kerajaan Gaib Hingga Harta Karun Belanda yang Raib
Pihak Universitas pun menampilkan berbagai surat dan harta benda milik George Malorry dalam pameran "George Mallory: Magdalene to the Mountain" pada 20 Juni 2024 yang lalu.
Surat itu menjelaskan mengenai persiapan dan pengujian terhadap alat pendakian yang digunakan untuk menaklukan gunung Everest.
Tapi, ada juga surat yang berisikan terkait sisi gelap dari mendaki gunung Everest seperti cuaca buruk, masalah kesehatan, dan rasa ragu ketika berada dalam perjalanan saat mendaki seperti sebuah firasat atau pertanda akan terjadi sesuatu yang buruk.
Diketahui, George Mallory dan Andrew Irvine mencapai puncak gunung Everest pada 8 Juni 1924. Tapi, mereka tidak benar–benar kembali dalam keadaan masih hdiup.
Setidaknya terdapat 3 surat digital yang ditulis untuk Mallory untuk saudara laki-laki dan perempuannya, dan seorang teman yang ditemukan di tubuh Malorry saat dilakukan ekspekdisi "Mallory and Irvine Research Expedition" untuk mencari sisa kerangka tubuh keduanya.
Dilansir dari YouTube Great Big Story, ada kumpulan surat George Malorry sebelum hilang ke istrinya. Ia mencoba meredaka kekhawatiran istrinya itu. Bahkan, ia mengatakan kalau peluangnya saat mendaki puncak tertinggi itu sebesar 50 banding 1.
Baca Juga: Lenin Peak Disaster, Kecelakaan Pendakian Gunung Paling Mematikan dalam Sejarah
“Sayang aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu, semoga kegelisahmu ini berakhir sebelum kamu mendapatkan surat ini dengan kabar terbaik,” ujar Ruth istri mendiang Geogle Mallory pada 27 Mei 1924 dimana surat itu sampai di Kamp 1 Everest.
“Ini memang perbandingan 50 banding 1 melawan kami, tapi kami sangat mendapat pukulan telak dan membuat diri kami merasa bangga,” jawab George Mallory.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Great Big Story