CIA Jadi Dalang Kejatuhan Soekarno? Ada Peran Marilyn Monroe sebagai Penggoda sang Proklamator
INDOZONE.ID – Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA diduga menjadi salah satu faktor jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno. Diketahui, mantan Presiden pertama di Indonesia pertama kali itu pernah mengunjungi AS pada 1956 silam.
Soekarno waktu itu menghadiri beberapa pesta saat berkunjung ke negeri Paman Sam, salah satunya menghadiri acara yang diadakan oleh Presiden Motion Picture Association of America, Eric Allen Johnson.
Kala itu Soekarno bertemu dengan beberapa bintang Hollywood termasuk Marilyn Monroe yang suka berpakaian seksi dan dijulukin bom sex Hollywood.
Terlihat Soekarno dan Monroe sangat terlihat akrab, tapi ia tidak tau kalau waktu itu adalah strategi CIA.
Kedekatan Bung Karno dengan Marilyn Monroe
Ketika Soekarno tak kuasa menahan nafsu ia melirik dada Marily Monroe yang mana hal ini langsung diabadikan oleh fotografer. Fotonya itu bahkan jadi terkenal hingga sekarang.
Pertemuan malam itu bukanlah akhir dari hubungan Soekarno dan Marilyn Monroe yang bertemu di tempat pesta. Pertemua berlanjut saat proses syuting Bus Stop tahun 1956, di mana Marilyn Monroe kembali berjumpa dengan Soekarno dan menghabiskan waktu dengannya.
Marilyn memberitahu temannya yakni Robert Slatzer bahwa ia dan Soekarno akan menghabiskan malam bersama.
Tidak ada yang diketahui, apa yang terjadi dengan Soekarno atau Marilyn Monroe dan apa yang mereka lakukan, termasuk agen CIA.
Dalam buku Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe karangan Anthony Summe, mantan pejabat CIA di Asia, Joseph Smith, mengungkapkan masih ada pertemuan lanjutan antara Soekarno dan Monroe.
“Masih ada upaya dimana membuat Soekarno masih bersama dengan Monroe pada pertengahan tahun 1958. Saya telah mendengar adanya rencana untuk membawa mereka bersama untuk ke ranjang,” kata Joseph Smith.
Namun, Marilyn Monroe telah meninggal pada 5 Agustus 1962 dengan kondisi tanpa busana dan ada botol obat tidur disamingnya.
CIA Sebenarnya Ingin Menjatuhkan Seokarno Ketika Rezim Indonesia Dinilai Buruk
Dalam buku “Membongkar Kegagalan CIA”, Tim Weiner berpendapat kalau Soekarno ini sengaja disingkirkan setelah Dewan Keamanan Nasional memberikan laporan pada 9 September 1953. Dalam laporan itu Indonesia sudah sangat menakutkan bagi Amerika Serikat.
Namun, Soekarno yang dianggap terlalu berpihak pada komunisme membuat CIA berpikir kalau itu tidak akan menguntungkan Amerika. Soekarno juga sempat bertemu dengan mantan Presiden Eisenhowel dan wakil Wakil Preisden Richard Nixon yang turut mendampingi.
“Waktu itu ia terus yakinkan Presiden Eisenhower dan seluruh rakyat Amerika. Dimana, ia awalnya tidak pernah risau dengan komunise. 'Aku bukan komunis, percayalah pasti akan segera aku ringkus untuk siapa pun yang berbuat sesuatu yang aneh', begitulah kata Soekarno,” ujar Richard Nixon.
Direktur Dinas Keamanan Bersama (Mutual Security Agency), Harold Stassen yang memberikan masukan ke Richard Nixon untuk sampaikan ke John oster Dulles selaku Menteri Luar Negeri dan Allen Dulles selaku Direktur CIA untuk memikirkan terkait pergantian rezim di Indonesia yang sangat buruk.
Baca Juga: Hubungan Dekat Ir Soekarno dengan Nyi Roro Kidul Diduga Sampai Menikah Demi Bisa Menguasai Lautan
“CIA mempertimbangkan terkait pembunuhan Soekarno di musim Semi tahun 1955,” kata Tim Weiner.
Segala Upaya dilakukan untuk mengggulingkan Soekarno dalam kursi Kepresidenan hingga memproduksi film mirip Soekarno. Usaha CIA dalam menjatuhkan Soekarno berhasil pada tahun 1965, usai adanya Gerakan 30 September.
Baca Juga: Rumor Presiden Soekarno Masih Hidup, Benarkah? Ini Fakta-Faktanya!
Soekarno jatuh pada tahun 1965 saat Allen Dulles sudah tidak lagi menjadi Direktur CIA. Namun, Antonie C.A Dake dalam buku “Sukarno File” meyakni kalau tidak ada keterlibatan CIA dalam kejatuhan Bung Karno.
“Mustahil banget kalau CIA atau organisasi AS mempengaruhi itu, apalagi adanya kudeta yang menghalangi maupun kudeta balasan 1 Oktober,” jelasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Idenesia Channel