Fakta unik HUT Kemerdekaan RI.
INDOZONE.ID - Setiap tanggal 17 Agustus tiap tahunnya, rakyat Indonesia memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia. Negara ini telah merdeka pada tahun 1945 dan banyak sekali para pahlawan yang berkorban agar Indonesia dapat merdeka.
Kemerdekaan Indonesia dimulai dengan dibacakannya proklamasi oleh Ir. Soekarno dan dikibarkannya bendera merah putih untuk pertama kalinya.
Simak fakta unik tentang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia berikut, yang telah Z Creator rangkum.
Baca Juga: Kisah Presiden Soekarno Dengan Lantang Tolak Atlet Israel hingga Buat Olimpiade Tandingan
Fakta unik HUT Kemerdekaan RI.
Pada saat dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, umat Islam pada saat itu sedang menjalankan ibadah puasa, bertepatan pada 9 Ramadhan tahun 1364 Hijriah. Umat Islam dengan semangat menyambut proklamasi yang dibacakan dan menganggap bahwa kemerdekaan pada saat itu adalah rahmat dari Allah SWT. dan harus diperjuangkan.
Fakta unik HUT Kemerdekaan RI.
Awalnya, orang yang diusulkan sebagai pembaca teks proklamasi adalah Tan Malaka. Akan tetapi, karena Tan Malaka pada saat itu menghilang tanpa kabar. maka usulan tersebut dibatalkan. Kemudian Moh. Hatta diusulkan oleh PPKI sebagai pembaca teks proklamasi, akan tetapi dia menolak dengan alasan tidak suka tampil dihadapan publik dan lebih suka berada dibalik layar.
Akhirnya Soekarno yang dipilih sebagai pembaca teks proklamasi dikarenakan Soekarno sebelumnya adalah seorang orator dan memiliki kepribadian ekstrovert.
Baca Juga: Potret Lawas Dewi Soekarno, Ternyata Istri ke-5 Sang Proklamator Pernah Ibadah Umrah
Fakta unik HUT Kemerdekaan RI.
Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, tidak semua negara langsung mengakui kemerdekaan indonesia. Hanya dua negara saja yang mengakui Indonesia merdeka, yaitu Mesir dan Palestina.
Banyak negara yang mengecam kejadian tersebut. Belanda merespon kejadian tersebut dengan melakukan agresi militer terhadap pemerintah Indonesia sebanyak dua kali. Belanda baru mengakui Indonesia merdeka pada 27 Desember 1949 dikarenakan desakan Amerika Serikat yang menganggap bantuan negaranya disalahgunakan untuk menyerang negara lain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators