Ada beberapa aturan yang terasa berat bagi umat Islam:
Waktu itu, umat Islam hanya boleh makan setelah salat Isya, lalu harus mulai puasa lagi setelah tidur.
Jadi, kalau ketiduran sebelum makan, harus puasa terus sampai besok.
Bayangin deh, ada sahabat Nabi yang pingsan karena kelaparan akibat aturan ini.
Sampai akhirnya turun ayat yang membolehkan makan sampai waktu fajar, yang kita kenal sekarang sebagai waktu sahur.
Ramadhan pertama umat Islam langsung dihadapkan pada "Perang Badar".
Bayangin, harus bertarung sambil puasa! Tapi ada juga riwayat yang menyebutkan kalau pasukan muslim saat itu diberi keringanan untuk tidak berpuasa.
Awalnya, puasa Ramadan masih jadi pilihan yaitu boleh puasa atau boleh bayar fidyah seperti memberi makan orang miskin.
Tapi setelah umat Islam semakin kuat imannya, perintahnya diubah lagi menjadi wajib berpuasa bagi yang mampu, dan yang tidak mampu seperti lansia atau ibu hamil boleh bayar fidyah.
Baca Juga: 6 Tradisi Suku Bugis Jelang Bulan Suci Ramadhan
Allah nggak mau bikin umat-Nya kesulitan, jadi beberapa aturan dipermudah, seperti:
Saat Peristiwa Fathu Makkah, Rasulullah dan pasukan muslim kelelahan di perjalanan.
Beliau pun minum air di depan mereka, memberi contoh bahwa musafir boleh berbuka dan menggantinya di lain hari.
Ingat sahabat Kais bin Syirmah? Karena ketiduran dan nggak sempat makan, dia harus puasa seharian penuh lagi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube