Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 04 JANUARI 2025 • 14:50 WIB

Sejarah Awal Perbankan di Indonesia: Dari VOC hingga Kebangkrutan Bank Pertama di Nusantara

Ilustrasi bank zaman dahulu. (Facebook)

INDOZONE.ID - Lembaga perbankan di Indonesia mulai muncul pada abad ke-17, ketika Nusantara masih berada di bawah pengaruh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), perusahaan dagang Belanda.

Keberadaan lembaga perbankan pada masa itu erat kaitannya dengan kebutuhan perdagangan dan bisnis, terutama yang melibatkan orang-orang Eropa di Asia.

Pada masa awal kolonialisasi, para pendatang Eropa yang datang ke Nusantara bukanlah orang kaya, melainkan mereka yang kepepet dan mencari peluang bisnis. Nusantara menjadi tempat yang menarik bagi mereka karena menghasilkan berbagai komoditi bernilai tinggi di Eropa, seperti rempah-rempah.

Namun, mereka seringkali kekurangan modal untuk membeli barang-barang ini dan memerlukan lembaga keuangan untuk mendapatkan dana.

Baca Juga: Kisah Nepotisme di Zaman VOC: Pengaruh Keluarga Elite dalam Pemerintahan Kolonial

Melihat kebutuhan ini, Gubernur Jenderal VOC, Van Imhoff, mendorong pembentukan lembaga perbankan untuk mendukung kegiatan perdagangan orang-orang Eropa di Nusantara. Pada 20 Agustus 1746, didirikanlah Bank van Courant en Van Leening, yang menjadi cikal bakal lembaga perbankan di Indonesia.

Awalnya, bank ini berfungsi mirip dengan pegadaian, yaitu memberikan pinjaman dengan jaminan barang berharga, seperti komoditi yang tahan lama, emas, perak, atau surat kepemilikan barang ekspor.

Bank van Courant en Van Leening tidak hanya memberikan pinjaman, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pegawai VOC menempatkan uang mereka dengan harapan memperoleh bunga. VOC sendiri memegang sebagian besar saham bank ini, sehingga lembaga ini juga berfungsi untuk mengamankan dana VOC.

Seiring waktu, bank ini berkembang menjadi lembaga perbankan yang lebih kompleks. Pada 1 September 1752, Bank van Courant en Van Leening digabung dengan anak perusahaannya dan berubah nama menjadi The Bank Courant en Bank van Leening.

Bank ini kemudian mengeluarkan wesel bank yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran dalam bisnis, serta menjadi bank sirkulasi yang berhak mencetak dan mengedarkan uang untuk mendukung perdagangan.

Baca Juga: Sejarah Proses Nasionalisasi De Javasche Bank Menjadi Bank Indonesia

Namun, keberadaan Bank van Courant en Van Leening tidak bertahan lama. Pada akhir abad ke-18, bank ini mengalami kebangkrutan akibat salah kelola. Banyak kredit yang diberikan tanpa jaminan yang memadai, dan aturan perbankan yang belum jelas menyebabkan penyelewengan besar-besaran.

Kebangkrutan ini juga bertepatan dengan jatuhnya VOC, yang merupakan pemegang saham terbesar bank tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Youtube/Haryono Rinardi Channel

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Sejarah Awal Perbankan di Indonesia: Dari VOC hingga Kebangkrutan Bank Pertama di Nusantara

Link berhasil disalin!