Kekuasaan VOC yang menjadi perusahaan di Nusantara telah menjadi memori kelam bagi sejarah perbudakan di Indonesia. Hal ini terlihat bagaimana perusahaan Hindia Timur Belanda tersebut mampu meraup keuntungan yang besar dari penyiksaan kepada masyarakat pribumi.
Selama lebih dari 200 tahun, VOC membawa kekuatan dan menjadi sumber kekayaan internasional Belanda, sambil mengeksploitasi penduduk lokal, menciptakan koloni, dan memperdagangkan manusia.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Jalur Kereta Api Bawah Tanah Kuno Tempat Korban Perbudakan Melarikan Diri
Dikutip dari Dutch Review, rahasia VOC dalam memperkaya diri terletak pada bagaimana mereka mampu menjanjikan segala sesuatu baik dengan masyarakat pribumi hingga calon pembeli yang tertarik dengan produk yang mereka tawarkan.
VOC menjadi salah satu perusahaan dunia yang menegaskan jika perbudakan di dunia ini memanglah sangat diperlukan. Akibatnya, VOC menjadi perusahaan konglomerat dengan menawarkan jasa perbudakan yang diperjual belikan dengan masyarakat dunia.
Namun, untuk menutupi kedok tersebut pada tahun 1600-an VOC langsung menjelma menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di bursa efek. Seiring berjalannya waktu, VOC menjadi perusahaan multinasional modern.
VOC memiliki kekuasaan yang tak pernah diharapkan oleh semua perusahaan. Mereka mampu mengobarkan perang, menangkap dan mengeksekusi tahanan, menghasilkan uang, merundingkan perjanjian dan mendirikan koloni.
Dengan demikian, VOC menjadi sumber uang bagi Belanda dalam mendapatkan kekayaan setelah kerugian pasca perang. Dengan demikian, VOC mengangkat perekonomian Amsterdam dan kerajaan Belanda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: