Kategori Berita
Media Network
Kamis, 19 DESEMBER 2024 • 13:05 WIB

Kisah Hidup Mary Kenner, Penemu Cikal Bakal Pembalut Wanita Modern: Berjasa, tapi Alami Diskriminasi Rasial

Ilustrasi pembalut wanita.

INDOZONE.ID - Mary Beatrice Davidson Kenner merupakan seorang penemu sabuk sanitasi atau pembalut di zaman modern pada abad ke-20. 

Meskipun mengalami diskriminasi sepanjang hidupnya, Kenner berhasil mematenkan penemuan-penemuan yang mempermudah kehidupan sehari-hari, meliputi sabuk sanitasi, nampan saji, kantong yang terhubung dengan alat bantu jalan, serta tempat tisu toilet yang memastikan ujung tisu selalu mudah dijangkau.

Mary Kenner.

Profil Mary Beatrice Kenner

Kenner lahir dalam keluarga yang penuh pemikiran inovatif pada 7 Mei 1912 di Monroe, Carolina Utara, Amerika Serikat (AS). 

Ayahnya, Sidney Nathaniel Davidson, mematenkan alat penekan pakaian pada 1914 yang bisa dimasukkan ke dalam koper. 

Kakek dari pihak ibu, Robert Phromeberger, menciptakan sinyal lampu tiga warna untuk kereta api dan tandu beroda untuk ambulans. 

Sementara itu, saudara perempuannya, Mildred Davidson Austin Smith, mematenkan sebuah permainan papan pada 1980.

Sejak kecil, Kenner selalu menciptakan solusi kreatif untuk berbagai masalah, seperti saat berumur enam tahun, dia mencoba menciptakan engsel pintu yang dapat melumasi dirinya sendiri. 

Baca Juga: Ciri-ciri Wanita Kuyang Penghisap Darah Bayi dan Pembalut Demi Bisa Lakukan Pesugihan dan Awet Muda

Penemuan lain di masa kecilnya, termasuk spons di ujung payung untuk menyerap air hujan, dan asbak portabel untuk ditempelkan pada bungkus rokok.

Kenner ulus dari Dunbar High School pada tahun 1931, kemudian melanjutkan pendidikannya di Howard University, tetapi harus berhenti karena masalah keuangan. 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia dia bekerja di berbagai pekerjaan dan menjadi pegawai federal selama Perang Dunia II. Setelah perang, Kenner menjadi seorang florist profesional, sambil tetap menciptakan berbagai penemuan di waktu luangnya. 

Pada 1951, Kenner menikah dengan James “Jabbo” Kenner. Pasangan ini mengasuh lima anak serta mengadopsi satu anak laki-laki.

Diskriminasi Rasisme

Paten pertama yang didaftarkan oleh Kenner adalah sabuk sanitasi pada 1957. Sabuk sanitasi ini digunakan untuk menahan pembalut di tempatnya. Hal ini terjadi sebelum pembalut perekat dan tampon ditemukan. 

Meskipun Kenner telah menciptakan sabuk sanitasi bertahun-tahun sebelumnya, dia tidak mampu mengajukan paten karena biaya yang mahal, serta menghadapi rasisme dalam prosesnya. 

Dia pernah mengatakan, bahwa pernah dihubungi oleh sebuah perusahaan yang tertarik memasarkan idenya. Akan tetapi, saat perusahaan tersebut mengetahui Kenner merupakan orang hitam, minat perusahaan untuk memasarkan hilang. Hal itu dikutip dari buku Laura F. Jeffrey, "Amazing American Inventors of the 20th Century".

Baca Juga: Evolusi Pembalut: Dari Perban Prajurit hingga Jadi Kebutuhan Kesehatan Wanita

Kenner terus menciptakan meskipun menghadapi berbagai hambatan. Pada 1976, setelah saudara perempuannya didiagnosis dengan multiple sclerosis, Kenner mematenkan alat bantu jalan dengan nampan dan kantong untuk membawa barang. 

Pada 1980-an, Kenner menciptakan dispenser tisu toilet dengan kertas yang selalu mudah dijangkau, serta alat pencuci punggung yang dapat dipasang di dinding shower.

Kenner meninggal dunia 13 Januari 2006 di Washington, D.C., saat berumur 93 tahun. Meskipun dia tidak pernah menerima penghargaan, ketenaran, atau kekayaan selama hidup, penemuan-penemuannya memberikan dampak besar untuk kehidupan sehari-hari.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Lemelson

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Hidup Mary Kenner, Penemu Cikal Bakal Pembalut Wanita Modern: Berjasa, tapi Alami Diskriminasi Rasial

Link berhasil disalin!