Perusahaan yang kini ditempatkan di Bandung tersebut beberapa mengalami perubahan nama. Ketika dipindahkan ke Bandung pada 1923, namanya adalah Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur. Sejak itu hingga akhir abad ke-20, nama dan fungsinya terus berganti.
Baru ketika sahamnya dimiliki 100% oleh pemerintah, perusahaan ini menetapkan namanya menjadi PT Bio Farma (Persero) pada 1997. Sejak tahun itu hingga 2011, tercatat Bio Farma berhasil memasuki pasar ekspor karena mendapatkan Pra-Kualifikasi WHO untuk 12 jenis vaksin.
Dengan memasuki persaingan global, Bio Farma terus berkembang meluncurkan vaksin-vaksin terbarunya dan merancang program nasional, salah satunya adalah imunisasi.
Hal tersebut menjadi bukti penguatan dari visi yang dibuatnya, yakni “Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global.”
Sebagai saksi sejarah, gedung Bio Farma yang terletak di Jl. Pasteur No. 28, Bandung, tersebut, telah menjadi gedung heritage yang juga memiliki museum di dalamnya.
Kopi Aroma menjadi salah satu perusahaan lama yang sudah berdiri di Indonesia.
Kopi Aroma terletak di Jl. Banceuy No. 51 dan didirikan oleh Tan Houw Sian pada 1930. Dengan jenis usaha rumah tangga (home-industry), Kopi Aroma memproduksi biji kopi dan bubuk kopi yang kemudian dijual ke khalayak umum, termasuk orang Belanda dan Jepang pada masanya.
Kini, penerus Kopi Aroma adalah generasi kedua, yakni Widyapratama dan istrinya. Konsistensi produksi kopi di Kopi Aroma menjadikan kopi ini dikenal oleh masyarakat luas, bahkan seringkali menjadi bahan buah tangan ketika mengunjungi Kota Bandung.
Selain itu, khas yang dimiliki Kopi Aroma adalah toko dan pabriknya yang terbuka untuk dikunjungi di alamat tersebut. Bentuk bangunannya pun dipertahankan sebagaimana bentuk asli awal pendiriannya.
Ada pun biji kopi yang dipilih adalah langsung dari kebun kopi Indonesia di berbagai provinsi, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Kopi mentah, yang sering disebut kopi hijau, diolah menjadi kopi bubuk melalui beberapa tahap dengan tahap pertama adalah menjemurnya di bawah terik matahari.
Untuk kopi Arabika, proses penuaan dilakukan selama 8 tahun untuk mengurangi rasa asam, menurunkan kandungan kafein, dan meningkatkan aroma. Sedangkan untuk kopi Robusta, proses penuaan berlangsung selama 5 tahun, yang juga menurunkan kafein dan meningkatkan keharuman.
Setelah penuaan, kopi disangrai menggunakan mesin roasting berbahan bakar kayu karet, dengan mesin buatan Jerman yang masih digunakan sejak tahun 1930.
Perusahaan penghasil rokok, Sampoerna, juga jadi salah satu perusahaan tertua di Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sampoernaacademy.sch.id, Pos Indonesia