Alidius Tjarda van Starkenborgh Stachouwer.
INDOZONE.ID - Indonesia sendiri telah dijajah oleh Belanda selama hampir 3,5 abad yang di mana selama banyak masa tersebut telah berganti-ganti bentuk pemerintahan.
Belanda sendiri pertama kali menjajah Indonesia melalui perusahaan dagang yaitu VOC pada abad ke-15 dan kemudian diambil alih oleh Kerajaan Belanda pada abad ke-19.
Pada masa kolonial Hindia Belanda, telah banyak terjadi pergantian gubernur yang berkuasa di wilayah tersebut. Adapun gubernur terakhir yang menjabat di Hindia Belanda adalah Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer.
Baca Juga: Tragedi Pesawat Belanda KLM Flight 844 Jatuh di Papua, Penyebab Kecelakaan Masih Jadi Misteri
Gubernur yang memiliki nama lengkap Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer ini pertama kali menjabat pada tanggal 16 September 1936.
Sebelum menjadi gubernur di Hindia Belanda, ia menjabat sebagai diplomat (atase) di Kedutaan Hindia Belanda di Washington, Amerika Serikat dan menikah dengan Christine Marburg, putri dari diplomat Amerika pada tahun 1915.
Stachouwer merupakan gubernur yang terkenal keras pada masanya. Ia sering membubarkan organisasi yang dicurigai mengganggu stabilitas negara.
Banyak dari partai politik di masa itu yang dibubarkan karena kecurigaan terhadap sentimen kemerdekaan yang sedang ramai pada saat itu. Stachouwer juga sering menangkap orang-orang yang kritis terhadap pemerintahannya seperti Soekarno, Hatta dan pahlawan nasional lainnya.
Pada masa Perang Dunia Kedua, ia menyatakan perang kepada Jepang akibat reaksi dari pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang.
Akan tetapi, Pasukan KNIL (Hindia Belanda) tidak berhasil mengalahkan pasukan Jepang yang berusaha menginvasi wilayah Hindia Belanda. Akibatnya, Stachouwer ditawan dan diasingkan di Formosa (Taiwan) oleh militer Kekaisaran Jepang.
Setelah perang usai, Stachouwer berusaha kembali untuk menjadi gubernur di Hindia Belanda dengan berperang melawan Indonesia yang memerdekakan diri.
Akan tetapi, karena pengaruh Belanda yang melemah di kancah internasional dan kuatnya nasionalisme pada saat itu ia gagal mendapatkan kekuasaannya kembali di Indonesia.
Baca Juga: Ternyata Seperti Ini Sistem Pajak Tanah di Zaman Hindia Belanda, Posisi Sultan Diperlemah dan Petani Diberi Kebebasan
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai gubernur jenderal dan pemerintahan Hindia Belanda resmi dibubarkan setelah pengunduran dirinya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemendikbud